Advertisement
Musim Haji, Penukaran Riyal Ramai
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Jelang musim keberangkatan haji pada 2018, penukaran valuta asing terutama mata uang riyal di Kegiatan Usaha Penukaran Valuta Asing Bukan Bank (KUPVA BB) mulai ramai. Para calon jemaah haji biasanya menukarkan uang dalam nominal kecil di dalam negeri.
Karyawan Pegawai PT Cahaya Abadi Valas Haryono mengakui beberapa waktu terakhir mulai banyak masyarakat yang menukarkan mata uang riyal. Mereka merupakan calon jemaah haji yang akan berangkat akhir Juli mendatang. Menurut dia, para calon jemaah haji tersebut kebanyakan menukarkan mata uang riyal dalam nominal yang kecil. Pasalnya meskipun di tanah suci ada tempat penukaran uang, mereka jarang menyediakan uang dalam nominal yang kecil.
Advertisement
"Banyak yang menukar uang pecahan satu, lima, 10 rial karena kloter haji Jogja akan berangkat kira-kira pada 23 Juli. Sekarang sudah ramai. Kalau jumlah tukarnya beragam, ada yang menukar banyak ada juga yang sedikit, sesuai kebutuhan mereka masing-masing," katanya kepada Harian Jogja, Minggu (15/7).
Hal senada disampaikan pengelola agen pemberangkatan haji dan umrah Sahuta, Yesi Anggita. Kepada para calon jemaah haji atau umrah, ia biasanya menyarankan agar mereka menukarkan uang dalam pecahan nominal kecil saat masih berada di Indonesia. Sebab penukaran uang di Tanah Suci biasanya hanya menyediakan nominal pecahan 50 hingga 100 rial. Maka jika tidak menukarkan uang sebelum berangkat, para jemaah akan kesulitan menukarkan uangnya. "Padahal jemaah pasti akan butuh pecahan kecil untuk jajan atau memberi uang ke pengemis," katanya.
Karena itu, biasanya pengelola akan mengoordinir para calon jemaah untuk menukarkan uang rupiah ke pecahan rial dengan nominal kecil. Uang yang telah terkumpul nantinya akan ditukarkan pada KUPVA BB yang sudah bekerja sama dengannya. Hal itu menurutnya akan memudahkan kedua belah pihak, baik jemaah maupun agen karena seluruh kebutuhan jemaah saat berada di tanah suci sudah teratasi sebelum berangkat. Sehingga pihaknya tak perlu repot-repot untuk membantu jemaah menukarkan uang di sana.
"Di langganan money changer biasanya kami akan request, tukar uang pecahan kecil. Namun jika jemaah punya uang dolar, kami sarankan untuk pecahan besar ditukar saat di tanah suci saja karena akan mendapatkan lebih banyak," katanya.
Yesi membenarkan penukaran mata uang rial memang sedang ramai karena kini sudah memasuki musim haji. Ia memprediksi penukaran valas akan ramai kembali jelang pembukaan musim umrah pada Oktober mendatang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Luhut Bentuk Tim Khusus
- Airlangga Nilai Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Negara Lain
- Nilai Tukar Rupiah Remuk Akibat Konflik Iran-Israel, Ini Proyeksi Ekonom
- Kadin DIY: Pelemahan Rupiah Dongkrak Ekspor Bagi yang Bahan Bakunya Lokal
- Pakar UGM Sebut Anjloknya Rupiah karena Faktor Global
Advertisement
Dapat Bantuan Dana Rp14 Miliar, Ini Ruas Jalan yang Akan Diperbaiki Pemkab Gunungkidul
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Kenaikan BI-Rate Bakal Berdampak Positif untuk Pasar Modal Lokal
- BI Naikkan Suku Bunga Acuan 25 Basis Poin Jadi 6,25%
- Pasca-Lebaran, Bisnis Properti di DIY Reborn
- Tren Perlintasan Penumpang di Bandara Soetta Naik 10 Persen di Lebaran 2024
- InJourney Dukung Japanese Domestic Market di Sirkuit Mandalika
- Transaksi Rupiah di Lintas Negara Naik 100 Persen
- Harga Bawang Merah Naik 100 Persen, Ini Penyebabnya
Advertisement
Advertisement