Advertisement
Kembang Hippie Kenalkan Perhiasan Eco Friendly Nan Unik
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Berawal dari hobi tali temali, Patricia Panggupita Tridewi Rahayu mencoba mengembangkan aksesori unik dengan material bebatuan alam dan kerajinan macrame. Tak hanya sebagai bisnis, Patricia mencoba memperkenalkan aksesori yang eco-friendly dengan menggunakan material tersebut.
Usaha ini mulai serius digarap Patricia sejak dua tahun lalu. Sejak memutuskan untuk pensiun dari panggung teater, perempuan asal Jakarta ini mulai menekuni hobi kerajinan tangan, terutama tentang macrame.
Advertisement
"Lahir dan besar di Jakarta, lalu main teater selama delapan tahun. Awalnya enggak ingin main teater lain, kemudian terpikir untuk menekuni crafting," ujar Patricia ditemui belum lama ini di Pasar Kangen 2018 di Taman Budaya Yogyakarta.
Dimulai dari kecintaan pada batu alam, Patricia mencoba memanfaatkan beberapa koleksi milik sang ayah. Sejak itu, keinginan untuk membisniskan hasil kerajinannya semakin kuat.
Aksesori gelang dan kalung buatannya, akhirnya mencoba diperkenalkannya di festival barang jadul, Pasar Kangen dua tahun lalu. Dari festival itu, Patricia tak hanya mendapat pelanggan, tetapi juga banyak teman yang menginspirasinya untuk membuat berbagai kreasi dengan batu dan tali.
"Semakin lama saya jadi ingin membuat aksesori yang organik tanpa harus menggunakan animal abuse. Pelan-pelan saya ingin mewujudkan aksesori yang eco-friendly, terutama dari talinya tetapi kok, mahalnya dan belum bisa sesuai dengan pasarnya," ujar Patricia.
Perlahan organic jewelry ingin diwujudkan Patricia ke depan bersama produk yang dilabelinya dengan nama Kembang Hippie. Pemasaran produk ini secara offline, masih dilakukan Patricia bersama suaminya, Cyril Viel, warga negara Prancis di festival seperti Pasar Kangen.
"Secara online di sosial media juga cukup ramai yang pesan. Bahkan, karena saya cuma buka lapak di Pasar Kangen, banyak pelanggan yang tetap in touch komunikasi. Ada juga yang malah datang langsung ke rumah, untuk sekadar lihat langsung gelang atau kalung yang sedang saya buat," kata Patricia.
Melalui akun @kembanghippie, Patricia mengaku banyak menerima pesanan dari luar kota. Keunikan gelang dan kalung yang dibuatnya, seringkali membuat pelanggannya tertarik untuk memesan secara kustom. Beberapa dari mereka yang memiliki koleksi batu alam, seringkali meminta untuk dibuatkan sesuatu yang sesuai dengan batu yang dimiliki.
"Justru hubungan saya dengan pelanggan jadi lebih intim. Mereka ingin dibuatkan sesuai apa yang mereka suka, dan saya juga senang membuatkannya, di situ ada kepuasan tersendiri bagi saya," kata Patricia.
Harga gelang dan kalung unik buatannya dipatok mulai dari Rp15.000 hingga Rp250.000. Dalam sebulan sedikitnya, dia dapat membuat 10 sampai 20 gelang maupun kalung untuk pelanggannya.
Melalui perhiasan yang dibuatnya, Patricia tak hanya ingin menunjukkan kreativitas dan minatnya pada seni tali temali, macrame. Akan tetapi lebih dari itu, sejalan dengan impiannya untuk membuat organic jewelry. Saya ingin menunjukkan dan membuktikan ke orang-orang, bahwasanya fesyen itu bisa dibuat dari sesuatu yang eco-friendly," kata Patricia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kadin DIY: Pelemahan Rupiah Dongkrak Ekspor Bagi yang Bahan Bakunya Lokal
- Pakar UGM Sebut Anjloknya Rupiah karena Faktor Global
- Menparekraf: Pulau Bali Belum Overtourism tapi Bali Selatan Terlihat Padat
- Satgas Pemberantasan Keuangan Ilegal Blokir 585 Situs Pinjol Ilegal
- Melemahnya Rupiah Tidak Lantas Mendorong Naiknya Kunjungan Wisman ke DIY
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Menparekraf: Pulau Bali Belum Overtourism tapi Bali Selatan Terlihat Padat
- Mark Zuckerberg Jadi Orang Terkaya Ke-3 di Dunia, Kalahkan Elon Musk
- Pakar UGM Sebut Anjloknya Rupiah karena Faktor Global
- OJK Klaim Ketahanan Perbankan Terjaga di Tengah Pelemahan Rupiah
- Kadin DIY: Pelemahan Rupiah Dongkrak Ekspor Bagi yang Bahan Bakunya Lokal
- AirAsia Batalkan Penerbangan ke Malaysia Akibat Erupsi Gunung Raung di Sitaro Sulut
- Rupiah Melemah, HIPMI Usulkan Ini kepada Pemerintah
Advertisement
Advertisement