Advertisement
Pemerintah Rilis KUR Pariwisata dengan Bunga 7%, Mau?
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Pemerintah baru saja merilis kredit usaha rakyat atau KUR pariwisata dengan subsidi bunga yang sama atau 7%. Selain itu, jumlah perbankan yang menyalurkan juga akan ditambah.
Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian Iskandar Simorangkir mengapresiasi kinerja KUR sampai dengan semester I/2018 mencatatkan capaian yang positif. Atas rekomendasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) KUR tahun ini dinaikkan menjadi Rp123,53 triliun dari rencana awal Rp120 triliun.
Advertisement
Adapun penyaluran KUR untuk UMKM sejak 2015 sampai dengan 30 Juni 2018 lalu, telah dikucurkan sebesar Rp277,4 triliun dengan outstanding sebesar Rp130,8 Triliun kepada 11,8 juta pelaku UMKM. Capaian tersebut juga diikuti dengan terjaganya tingkat nonperforming loan (NPL) KUR pada tingkatan 1,06%.
Sementara melalui KUR pariwisata, pemerintah berharap dapat mengoptimalisasi 10 destinasi pariwisata prioritas serta 88 kawasan strategis pariwisata nasional. Lebih luas, program ini diharapkan mampu mengerek devisa yang ditargetkan mencapai US$20 miliar [Rp280 triliun] pada 2019.
General Manager Bisnis Usaha Kecil PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Bambang Setyatmojo mengatakan perseroan sudah resmi mendapat persetujuan tambahan KUR Rp3 triliun.
"Dengan adanya KUR Pariwisata maka akan menambah peluru untuk mempercepat dan menyukseskan penyaluran KUR tersebut," katanya, Kamis (9/8).
Bambang mengemukakan perseroan telah menyiapkan stategi dalam menyalurkan KUR untuk 10 destinasi wisata Bali Baru maupun destinasi ikutan lainnya. Meski menurut Bambang, pemerintah tidak menargetkan plafon KUR khusus kepada sektor baru ini.
Pastinya, pemerintah menekankan pada perbankan untuk mendorong dengan memberikan perluasan bidang-bidang usaha di sektor pariwisata yang bisa dibiayai misalnya jasa travel, industri oleh-oleh, jasa transportasi, dan lainnya. "Untuk itu kami akan mendorong peran BuMDes dalam mengelola potensi wisata tiap daerah melalui upaya peningkatan kapasitas management," ujar Bambang.
Dirinya menambahkan perseroan dengan kode saham BBNI ini juga akan berupaya meningkatkan budaya wisata pada daerah wisata dengan membangun homestay maupun budaya melayani wisata melalui pendidikan pada pemuda dan masyarakt desa mengelola homestay. Dalam hal ini BBNI akan menyalurkan pembiayan baik melalui KUR atau bukan KUR.
Menurutnya, peluang tumbuhnya KUR ke depan akan lebih besar mengingat potensi UMKM di Indonesia juga terus bertumbuh.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Luhut Bentuk Tim Khusus
- Airlangga Nilai Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Negara Lain
- Nilai Tukar Rupiah Remuk Akibat Konflik Iran-Israel, Ini Proyeksi Ekonom
- Kadin DIY: Pelemahan Rupiah Dongkrak Ekspor Bagi yang Bahan Bakunya Lokal
- Pakar UGM Sebut Anjloknya Rupiah karena Faktor Global
Advertisement
Netralitas ASN dalam Pilkada Sleman 2024 Bakal Diawasi Ketat
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Putusan MK Soal Sengketa Pilpres, Pengamat Ekonomi: Mengurangi Ketidakpastian Jangka Pendek
- Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Luhut Bentuk Tim Khusus
- Kenaikan BI-Rate Bakal Berdampak Positif untuk Pasar Modal Lokal
- BI Naikkan Suku Bunga Acuan 25 Basis Poin Jadi 6,25%
- Pasca-Lebaran, Bisnis Properti di DIY Reborn
- Tren Perlintasan Penumpang di Bandara Soetta Naik 10 Persen di Lebaran 2024
- InJourney Dukung Japanese Domestic Market di Sirkuit Mandalika
Advertisement
Advertisement