Advertisement

Pemerintah Rilis KUR Pariwisata dengan Bunga 7%, Mau?

Ipak Ayu H Nurcaya
Kamis, 09 Agustus 2018 - 23:30 WIB
Mediani Dyah Natalia
Pemerintah Rilis KUR Pariwisata dengan Bunga 7%, Mau? Ilustrasi kredit usaha rakyat. - Ist./goukm.id

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Pemerintah baru saja merilis kredit usaha rakyat atau KUR pariwisata dengan subsidi bunga yang sama atau 7%. Selain itu, jumlah perbankan yang menyalurkan juga akan ditambah.

Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian Iskandar Simorangkir mengapresiasi kinerja KUR sampai dengan semester I/2018 mencatatkan capaian yang positif. Atas rekomendasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) KUR tahun ini dinaikkan menjadi Rp123,53 triliun dari rencana awal Rp120 triliun.

Advertisement

Adapun penyaluran KUR untuk UMKM sejak 2015 sampai dengan 30 Juni 2018 lalu, telah dikucurkan sebesar Rp277,4 triliun dengan outstanding sebesar Rp130,8 Triliun kepada 11,8 juta pelaku UMKM. Capaian tersebut juga diikuti dengan terjaganya tingkat nonperforming loan (NPL) KUR pada tingkatan 1,06%.

Sementara melalui KUR pariwisata, pemerintah berharap dapat mengoptimalisasi 10 destinasi pariwisata prioritas serta 88 kawasan strategis pariwisata nasional. Lebih luas, program ini diharapkan mampu mengerek devisa yang ditargetkan mencapai US$20 miliar [Rp280 triliun] pada 2019.

General Manager Bisnis Usaha Kecil PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Bambang Setyatmojo mengatakan perseroan sudah resmi mendapat persetujuan tambahan KUR Rp3 triliun.

"Dengan adanya KUR Pariwisata maka akan menambah peluru untuk mempercepat dan menyukseskan penyaluran KUR tersebut," katanya, Kamis (9/8).

Bambang mengemukakan perseroan telah menyiapkan stategi dalam menyalurkan KUR untuk 10 destinasi wisata Bali Baru maupun destinasi ikutan lainnya. Meski menurut Bambang, pemerintah tidak menargetkan plafon KUR khusus kepada sektor baru ini.

Pastinya, pemerintah menekankan pada perbankan untuk mendorong dengan memberikan perluasan bidang-bidang usaha di sektor pariwisata yang bisa dibiayai misalnya jasa travel, industri oleh-oleh, jasa transportasi, dan lainnya. "Untuk itu kami akan mendorong peran BuMDes dalam mengelola potensi wisata tiap daerah melalui upaya peningkatan kapasitas management," ujar Bambang.

Dirinya menambahkan perseroan dengan kode saham BBNI ini juga akan berupaya meningkatkan budaya wisata pada daerah wisata dengan membangun homestay maupun budaya melayani wisata melalui pendidikan pada pemuda dan masyarakt desa mengelola homestay. Dalam hal ini BBNI akan menyalurkan pembiayan baik melalui KUR atau bukan KUR.

Menurutnya, peluang tumbuhnya KUR ke depan akan lebih besar mengingat potensi UMKM di Indonesia juga terus bertumbuh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis Indonesia

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Netralitas ASN dalam Pilkada Sleman 2024 Bakal Diawasi Ketat

Sleman
| Kamis, 25 April 2024, 12:57 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement