Advertisement
Siapkan Nasi Goreng dan Satai untuk Tembus Pasar Dunia
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Indonesia dikenal sebagai dapur gastronomi dunia dengan banyaknya variasi ragam hidangan dari berbagai daerah yang sangat menggugah selera. Namun sayangnya kuliner Indonesia kurang dikenal secara global. Potensi kuliner itulah yang diangkat lewat Konferensi dan Festival Kuliner Nasi Goreng dan Sate yang bertajuk Kupas Tuntas Strategi Nasi Goreng dan Sate dalam Menembus Citarasa dan Pasar Dunia Grha Sabha Pramana pada 9-10 Oktober.
Ketua Panitia, Ratna Indrati menjelaskan popularitas kuliner Indonesia masih kalah dari kuliner Italia, Tiongkok, Jepang, Korea, India, bahkan Thailand dan Malaysia. Padahal berdasarkan hasil survei CNN sejak 2007-2017, nasi goreng menempati peringkat kedua makanan terenak di dunia setelah rendang, sedangkan satai menempati urutan ke-10 hingga ke-14 dalam penilaian 50 makanan terenak di dunia.
Advertisement
Hal ini menunjukkan kuliner mampu mengangkat martabat bangsa dan sangat potensial untuk dikembangkan menjadi ekonomi kreatif yang dapat meningkatkan pendapatan nasional. "Sayangnya jika kita lihat di warung-warung, sangat jarang yang mengangkat kuliner Indonesia sebagai andalan bisnisnya. Banyak yang lebih bangga mengangkat kuliner Jepang atau Korea," katanya, Selasa (9/10).
Ratna menyebut perlu dilakukan upaya strategis dari berbagai pihak untuk memperkuat pelaku usaha kuliner dan para pemangku kepentingan agar kuliner Indonesia dapat bersaing. Baik di tataran internasional maupun di Tanah Air sendiri. Maka, UGM melalui Fakultas Teknologi Pertanian, Pusat Studi Pangan dan Gizi, serta Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat bekerja sama dengan Bekraf menyelenggarakan festival kuliner yang juga melibatkan 65 UMKM ini.
Ada beberapa rangkaian acara yang akan dilaksanakan. Di antaranya seminar yang akan mengupas tuntas nasi goreng dan satai baik dari segi sejarah, asal usul, ekonomi, keilmuan pangan, maupun dari segi pariwisata oleh para pakar, bazar kuliner, lomba fotografi, master class nasi goreng oleh William Wongso, teknik memotong daging dan penyiapan bumbu serta teknik membakar sate oleh Yanto Budidarma, food styling oleh Rochmat Septiawan dan food photography oleh Agung Portal. Selain itu akan digelar Parade Sate yang akan dipandu oleh Sisca Soewitomo yang menampilkan beraneka macam satai.
Ratna menuturkan dengan target kalangan akademisi, pengusaha kuliner, asosiasi dan komunitas kuliner, pemerintahan, dan kalangan umum ada berbagai tujuan yang ingin diraih oleh panitia. Di antaranya mengembangkan strategi pemasaran agar nasi goreng dan satai tetap digemari, mengumpulkan pengetahuan baru tentang bahan, bumbu, dan proses pembuatan nasi goreng dan sate, memahami tantangan dan hambatan dalam memopulerkan kuliner, sekaligus mendorong terbentuknya start-up ekonomi kreatif di bidang kuliner. "Pasalnya sektor kuliner ini jadi penyumbang besar dalam industri ekonomi kreatif," imbuhnya.
Kepala Bidang UMKM Dinas Koperasi dan UMKM DIY Agus Mulyono mengapresiasi diadakannya festival ini. Menurutnya ini merupakan salah satu komitmen perguruan tinggi untuk turut berkontribusi memajukan UMKM. Dengan cara memberikan kesempatan UMKM untuk mempromosikan produknya lewat bazar sehingga lebih dikenal oleh masyarakat luas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Luhut Bentuk Tim Khusus
- Airlangga Nilai Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Negara Lain
- Nilai Tukar Rupiah Remuk Akibat Konflik Iran-Israel, Ini Proyeksi Ekonom
- Kadin DIY: Pelemahan Rupiah Dongkrak Ekspor Bagi yang Bahan Bakunya Lokal
- Pakar UGM Sebut Anjloknya Rupiah karena Faktor Global
Advertisement
Prediksi Cuaca Jogja dan Sekitarnya Kamis 25 April 2024: Hujan Lebat Sleman dan Gunungkidul
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Putusan MK Soal Sengketa Pilpres, Pengamat Ekonomi: Mengurangi Ketidakpastian Jangka Pendek
- Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Luhut Bentuk Tim Khusus
- Kenaikan BI-Rate Bakal Berdampak Positif untuk Pasar Modal Lokal
- BI Naikkan Suku Bunga Acuan 25 Basis Poin Jadi 6,25%
- Pasca-Lebaran, Bisnis Properti di DIY Reborn
- Tren Perlintasan Penumpang di Bandara Soetta Naik 10 Persen di Lebaran 2024
Advertisement
Advertisement