Advertisement
Operasi Pasar Dilaksanakan hingga Tingkat Desa
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Jelang momen liburan hari besar akhir tahun dan Tahun Baru, operasi pasar (OP) beras dari Bulog Divre DIY dilaksanakan hingga tingkat desa. Hal tersebut dilakukan untuk mengontrol harga beras yang mulai merangkak naik sejak November lalu.
Kepala Bulog Divre DIY, Kholisun menyatakan sejak November lalu ada peningkatan permintaan OP. Jika biasanya hanya 50 ton per bulan, pada November beras yang digelontorkan untuk OP mencapai 149 ton. Sedangkan hingga 10 Desember ini, sekitar 280 ton beras telah diserap untuk keperluan OP. “Peningkatan permintaan ini karena memang harga beras mulai naik di pasaran sejak beberapa bulan lalu,” katanya kepada Harian Jogja, Selasa (11/12).
Advertisement
Sejak November OP pun dilakukan secara intensif, di pasar tradisional, Rumah Pangan Kita (RPK), distributor, dan satgas pangan. Bahkan Kholisun mengaku telah mengumpulkan perwakilan para perangkat desa dari empat kabupaten yang ada di DIY untuk sosialisasi OP. Desa kini dapat melakukan OP secara mandiri dengan cara membeli beras ke Bulog dengan harga gudang dan menjualnya kembali sesuai harga ecerean tertinggi (HET) yakni Rp9.000 per kilogram. “Untuk OP di desa tidak ada batas minimal dan maksimal yang kami tentukan. Semua sesuai kemampuan anggaran desa dan kebutuhan masing-masing,” ucapnya.
Namun demikian, Kholisun mengaku sejak disosialisasikan pada Jumat lalu, hingga kini belum ada desa yang mengajukan untuk pelaksanaan OP. Namun menurutnya, sejak awal pekan Bulog sudah siap jika ada desa yang mengajukan permintaan OP.
Kholisun menambahkan dengan stok yang ada saat ini, yakni beras sebanyak 12.065 ton, gula 5.155 ton, minyak goreng 35.245 liter, dan daging kerbau 6,7 ton akan cukup untuk persiapan pergantian tahun ini. Jika dihitung per OP yang dilaksanakan secara rutin, termasuk Sabtu Minggu, hingga Januari mendatang terhitung akan ada 50 hari pelaksanaan. Jika satu hari ada 150 ton beras yang dialokasikan untuk OP, berarti hingga bulan depan akan ada 7.500 ton yang digelontorkan. “Artinya stok kita masih sangat cukup sampai Februari tahun depan,” tuturnya.
Harga Kebutuhan Pokok
IR I Rp10.033
IR lI Rp9.433
Beras Cap C4 Rp10.600
Beras IR 64 Rp10.167
Beras Cap Menthik Wangi Susu Rp12.000
Beras Cap Raja Lele Rp13.500
Beras Termurah Rp9.100
Sumber: Disperindagkop DIY
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Layanan Penukaran Uang Rupiah Bakal Tersedia di Jalur Mudik
- Wajib Daftar di Aplikasi PINTAR, Penukaran Uang Baru untuk Lebaran Dibatasi Rp4 Juta per Orang
- Menparekraf Sandiaga Uno Mengklaim Kenaikan PPN 12 Persen Tidak Timbulkan Gejolak
- Kini Kereta Ekonomi Gerbong dan Kursinya Generasi Baru, Resmi Beroperasi Mulai Kemarin
- Kemendag Segel SPBU Rest Area KM 42 Jakarta-Cikampek
Advertisement
Ini Rekayasa Lalu Lintas yang Disiapkan Polres Bantul Untuk Atasi Kemacetan saat Libur Lebaran
Advertisement
Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII
Advertisement
Berita Populer
- Layanan Penukaran Uang Rupiah Bakal Tersedia di Jalur Mudik
- BPD DIY Jadi Tuan Rumah Safari Tarawih bersama FKIJK DIY
- Negosiasi Kepemilikan Freeport Ditargetkan Rampung Juni 2024, Jokowi: Yakin Dapat 61 Persen
- Begini Rasanya Jadi Dokter Hewan Sekaligus Pengusaha
- Mulai Ada Panen, Bulog DIY Serap Beras Dalam Negeri
- Hore! Khusus di Jawa, Pertashop Diizinkan Menjual Pertalite
- Tak Melulu dalam Bentuk Tarif, Ini Bentuk Lain Kartel Tiket Pesawat Menurut KPPU
Advertisement
Advertisement