Advertisement
NYIA Bakal Tampung Produk UMKM, Tertarik Bergabung?
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Bandara baru Kulonprogo yang beroperasi pada April mendatang akan menampung produk-produk dari UMKM. Meskipun konsep tersebut belum dijelaskan secara rinci, Angkasa Pura 1 menjamin UMKM bakal punya ruang yang cukup besar di bandara baru.
General Manager PT Angkasa Pura (AP) I (Persero) Bandara Internasional Adisutjipto, Agus Pandu Purnama mangatakan akan memberikan ruang bagi produk-produk UMKM lokal Jogja agar bisa dikenal oleh wisatawan yang datang melalui NYIA. Bahkan menurutnya commercial space di bandara baru ini akan lebih luas dibandingkan dengan yang ada di Bandara Adisutjipto. Dengan tunjuan agar makin banyak produk UMKM yang mampu ditampung.
Advertisement
"Jelas kami mendukung pemasaran produk UMKM ini. Makanya kami juga sudah tanda tangan MOU (memorandum of understanding) dengan Pak Hasto [Bupati Kulonprogo]. Akan ada commercial space yang lebih besar [daripada yang ada di Bandara Adisutjipto]," katanya kepada Harian Jogja, Selasa (22/1).
Ruang pamer khusus UMKM di bandara baru memang diharapkan oleh banyak pihak. Salah satunya dinas terkait yakni Dinas Koperasi dan UMKM. Kepala Bidang UMKM Dinas Koperasi dan UMKM DIY, Agus Mulyono mengatakan dengan adanya ruang khusus bagi produk UMKM lokal, para pengusaha akan terdorong untuk berkembang. Pasalnya ada ribuan produk UMKM di Jogja sehingga tidak semua produk bisa dipajang ataupun dipasarkan di bandara. Untuk masuk ke dalam ruang komersial tersebut pihaknya memastikan akan ada kurasi yang dilakukan guna menyeleksi produk kreatif mana yang bisa mewakili daerahnya.
Menurutnya, dengan segmen bandara internasional, harus ada standar produk seperti misalnya premium dari segi kualitas. Selain itu, produk UMKM juga harus bisa merepresentasikan keragaman dan kekayaan produk kerajinan, fesyen, maupun kuliner Jogja. Agus menuturkan produk tersebur harus punya ciri khas dan keunikan yang tidak ada di daerah lainnya serta mampu mewakili potensi alam dan budaya yang ada di Jogja. Sedangkan secara konkret, representasi dalam produk tersebut bisa berupa bahan ataupun material lokal yang digunakan dalam fesyen atau kerajinan.
"UMKM Jogja selama ini kuat dengan tiga representasi produk kreatif yakni kuliner, fesyen, dan kerajinan. Tiga macam produk inilah yang saya rasa akan banyak dicari para wisatawan yang datang ke Jogja. Sehingga perlu ada di bandara baru ini," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Luhut Bentuk Tim Khusus
- Airlangga Nilai Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Negara Lain
- Nilai Tukar Rupiah Remuk Akibat Konflik Iran-Israel, Ini Proyeksi Ekonom
- Kadin DIY: Pelemahan Rupiah Dongkrak Ekspor Bagi yang Bahan Bakunya Lokal
- Pakar UGM Sebut Anjloknya Rupiah karena Faktor Global
Advertisement
Dapat Bantuan Dana Rp14 Miliar, Ini Ruas Jalan yang Akan Diperbaiki Pemkab Gunungkidul
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Kenaikan BI-Rate Bakal Berdampak Positif untuk Pasar Modal Lokal
- BI Naikkan Suku Bunga Acuan 25 Basis Poin Jadi 6,25%
- Pasca-Lebaran, Bisnis Properti di DIY Reborn
- Tren Perlintasan Penumpang di Bandara Soetta Naik 10 Persen di Lebaran 2024
- InJourney Dukung Japanese Domestic Market di Sirkuit Mandalika
- Transaksi Rupiah di Lintas Negara Naik 100 Persen
- Harga Bawang Merah Naik 100 Persen, Ini Penyebabnya
Advertisement
Advertisement