Advertisement
PEMBEBASAN VISA : 2015, Ada 20 Agenda Festival di DIY
Advertisement
Pembebasan visa untuk lima negara diprediksi dapat menarik perhatian wisatawan. Dinas Pariwisata dan berbagai pihak pun mengagendakan beberapa kegiatan, termasuk mengadakan 20 festival pada 2015.
Harianjogja.com, JOGJA-Terkait pembebasan visa bagi lima negara, China, Australia, Amerika Serikat (USA), Korea Selatan dan Rusia, Dinas Pariwisata DIY akan menggelar 20 festival pada tahun ini.
Advertisement
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY Istidjab M. Danunagoro mengatakan ada berbagai upaya yang akan akan diadakan dengan menggaet berbagai pihak. Dari sekian rencana, salahsatu upaya yang dilakukan selama 2015 ini disiapkan setidaknya 20 festival oleh Dinas Pariwisata DIY untuk menarik minat wisatawan domestik dan mancanegara.
"Ini pekerjaan semua pihak untuk bersama menarik dan meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan. Kami juga mendesak agar Pemerintah DIY segera membentuk Badan Promosi Wisata DIY. Sudah kami usulkan ke gubernur," katanya di sela pelantikan pengurus PHRI DIY, Kamis (8/1/2015) petang.
Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), PHRI sudah menyiapkan sejumlah program untuk meningkatkan kompetensi sumber daya manusia (SDM) di masing-masing hotel. Pihaknya juga menggandeng Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
"Di DIY, kami bekerja sama dengan Jogja Tourisme Center. "Tahun ini, kami akan melakukan promosi wisata di dalam negeri seperti Bandung dan kota-kota lainnya. Termasak promosi luar negeri seperti Singapura, China, Rusia dan Jepang," tukas Istidjab.
Terpisah, Kepala Seksi Standarisasi Produk Dinas Pariwisata DIY Jufri menyambut baik langkah yang diambil PHRI untuk menyiapkan diri menghadapi MEA. Dia juga mengingatkan agar hotel-hotel di DIY segera mengikuti sertifikasi. Di DIY, katanya, baru 40 hotel yang akan diklasifikasi atau direklasifikasi.
"Ini sesuai dengan Permenparkraf No.53/2013 tentang klasifikasi hotel yang mengharuskan sertifikasi. Kalau hotel tidak mau mengikuti sertifikasi, maka mereka tak boleh memasang label hotel," ujarnya Jufri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Luhut Bentuk Tim Khusus
- Airlangga Nilai Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Negara Lain
- Nilai Tukar Rupiah Remuk Akibat Konflik Iran-Israel, Ini Proyeksi Ekonom
- Kadin DIY: Pelemahan Rupiah Dongkrak Ekspor Bagi yang Bahan Bakunya Lokal
- Pakar UGM Sebut Anjloknya Rupiah karena Faktor Global
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Putusan MK Soal Sengketa Pilpres, Pengamat Ekonomi: Mengurangi Ketidakpastian Jangka Pendek
- Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Luhut Bentuk Tim Khusus
- Kenaikan BI-Rate Bakal Berdampak Positif untuk Pasar Modal Lokal
- BI Naikkan Suku Bunga Acuan 25 Basis Poin Jadi 6,25%
- Pasca-Lebaran, Bisnis Properti di DIY Reborn
- Tren Perlintasan Penumpang di Bandara Soetta Naik 10 Persen di Lebaran 2024
- InJourney Dukung Japanese Domestic Market di Sirkuit Mandalika
Advertisement
Advertisement