Advertisement
Wisatawan Berlibur ke Jateng, Tapi Uangnya Lari ke Jogja, Kok Bisa?
Advertisement
Harianjogja.com, SEMARANG — Saat ini banyak wisatawan dari berbagai daerah yang berkunjung ke berbagai objek di Jawa Tenga, namun mereka banyak menghabiskan uangnya di Jogja.
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mengandalkan sektor pariwisata untuk mendongkrak pendapatan asli daerah (PAD). Karena masih terkendala dalam mengelola tempat wisata, maka Jateng pun melaklukan optimalisasi sektor pariwisata.
Advertisement
Anggota Komisi C DPRD Jateng Hasan Asy'ari mengatakan pembangunan dan pengembangan pariwisata di Jateng masih kalah dibandingkan provinsi lain, misalnya dengan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Menurutnya, tidak mengherankan apabila banyak wisatawan mancanegara yang berwisata ke Candi Borobudur, tetapi membelanjakan uangnya, mulai dari menginap hingga membeli suvenir, bukan di Jateng (Semarang atau Magelang) melainkan di Jogja. Dikatakan Hasan, seperti Borobudur, Jateng memiliki Dieng, tetapi uang para wisatawan juga lari ke Jogja.
Di luar itu, Jateng sesungguhnya memiliki banyak destinasi wisata yang potensial menghasilkan PAD, seperti Karimunjawa, Sangiran, dan sebagainya. Namun, selain penataan kurang terarah, juga belum didukung dengan kebijakan anggaran.
"Harus mulai sekarang, jika Jateng menginginkan pariwisata sebagai sumber PAD. Kalau tahun ini mulai, dua tahun ke depan sudah bisa dinikmati hasilnya," katanya Selasa (11/9/2018).
Sementara itu, anggota Komisi C Ahmad Ridwan menyarankan agar dalam pembenahan kepariwisataan, Pemprov Jateng perlu fokus pada satu dua destinasi wisata saja, karena investasinya besar dan menyangkut berbagai kegiatan pendukung, seperti kegiatan berkelanjutan menjadi penarik wisatawan kapan pun dia berkunjung.
"Misalnya Karimunjawa, bagaimana agar bisa diakses kapan saja, dibuat even unggulannya, masyarakatnya pun disiapkan, sampai soal landasan bandara harus diperpanjang. Banyaklah yang harus dibangun dan dibenahi," ujar legislator PDI Perjuangan itu.
Di sisi lain, Anggota Komisi C Amin Mahsun mencontohkan masalah insfrastruktur jalan yang memudahkan akses wisatawan dari Pekalongan-Tegal menuju Dieng. "Sampai sekarang belum selesai, padahal jalan alternatif itu juga perlu pelebaran. Jadi memang harus fokus, dipilih destinasi mana yang diprioritaskan untuk dibenahi," tuturnya.
Menurut Trenggono, Kabid Pengembangan SDM Disporapar Jateng, Pemprov Jateng saat ini telah membuat rencana induk empat destinasi pariwisata nasional meliputi Borobudur, Karimunjawa, Dieng dan Sangiran, serta enam destinasi pariwisata provinsi, yakni Nusakambangan-Baturaden, Semarang-Karimunjawa, Solo-Sangiran, Borobudur-Dieng, Tegal-Pekalongan dan Rembang-Blora.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Solopos.com
Berita Lainnya
- Ada Pemeliharaan, Cek Jadwal Pemadaman Listrik di Sleman Hari Ini (20/4/2024)
- Ketegangan di Timur Tengah Diperkirakan Berdampak pada Pasar Keuangan Global
- Pertamina Tegaskan Tak Ada Ketergantungan BBM Indonesia dari Timur Tengah
- Jadwal Bioskop XXI Hari Ini (20/4/2024): Banyak Film Keren Tayang di Weekend
Berita Pilihan
- Kadin DIY: Pelemahan Rupiah Dongkrak Ekspor Bagi yang Bahan Bakunya Lokal
- Pakar UGM Sebut Anjloknya Rupiah karena Faktor Global
- Menparekraf: Pulau Bali Belum Overtourism tapi Bali Selatan Terlihat Padat
- Satgas Pemberantasan Keuangan Ilegal Blokir 585 Situs Pinjol Ilegal
- Melemahnya Rupiah Tidak Lantas Mendorong Naiknya Kunjungan Wisman ke DIY
Advertisement
Advertisement
Kota Isfahan Bukan Hanya Pusat Nuklir Iran tetapi juga Situs Warisan Budaya Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Usai Libur Lebaran, Harga Cabai, Daging, Bawang Merah dan Gula Kompak Naik
- INNSiDE Yogyakarta Umumkan Pemenang Grand Prize Bu Iin
- Antisipasi Perang Iran Israel, Program Gas Murah Bakal Dilanjutkan
- PT KAI Sebut KA Joglosemarkerto Jadi Favorit saat Libur Lebaran
- Nilai Tukar Rupiah Remuk, Ini Langkah Menteri Keuangan Sri Mulyani Selamatkan Ekonomi
- Menparekraf: Pulau Bali Belum Overtourism tapi Bali Selatan Terlihat Padat
- Mark Zuckerberg Jadi Orang Terkaya Ke-3 di Dunia, Kalahkan Elon Musk
Advertisement
Advertisement