Advertisement
Pemerintah Berambisi Jadikan Indonesia Kiblat Busana Muslim Dunia Pada 2020
Calon pembeli memilih busana di Pasar Tanah Abang, Jakarta, Kamis (10/5/2018). - ANTARA/Sigid Kurniawan
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Pemerintah Indonesia berambisi negara ini bakal menjadi kiblat busana musim di dunia.
Kementerian Perindustrian (Kemenprin) menargetkan menjadikan Indonesia sebagai kiblat busana muslim di dunia pada 2020.
Advertisement
Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kementerian Perindustrian Gati Wibawaningsih mengatakan produk fesyen Tanah Air memiliki kualitas yang cukup kompetitif di pasar internasional yang kini juga didukung struktur industri tekstil dan produk tekstil (TPT) di dalam negeri yang telah terintergasi baik hulu maupun hilir.
"Oleh karena itu, pemerintah menargetkan Indonesia sebagai salah satu pusat fesyen dunia. Apalagi, kami ingin menjadi kiblat busana muslim di dunia pada tahun 2020," ujar Gati dikutip dari keterangan resminya, Sabtu (1/12/2018).
BACA JUGA
Gati mengungkapkan industri TPT memiliki kontribusi besar terhadap perekonomian Indonesia dan memiliki keunggulan di kancah global yang tercermin dari nilai ekspor pada 2017 yang mencapai US$13,29 miliar atau meningkat 8,7% dibanding tahun sebelumnya.
Untuk memperluas akses pasar fesyen lokal di luar negeri, Kemenperin melakukan peluncuran International Muslim Fashion Festival pada pertunjukan fesyen skala internasional "La Mode" Sur La Seine à Paris.
Pameran tersebut akan direncanakan akan di gelar pada 2019 dengan target pengunjung mencapai 400 peserta dari mancanegara, antara lain Italia, Australia, Jerman, Taiwan, Korea, Amerika Serikat, Uni Emirat Arab, Spanyol, Inggris dan Rusia.
"Jadi, target yang ingin kami capai dari peluncuran kegiatan ini adalah meningkatkan nilai ekspor produk fesyen nasional khususnya fesyen muslim di pasar Eropa dan negara-negara OKI," ujar Gati.
Adapun, "La Mode" Sur La Seine à Paris diselenggarakan oleh Indonesian Fashion Chamber (IFC), organisasi desainer dan pelaku usaha fesyen dengan jumlah anggota terbesar dari berbagai daerah di Indonesia yang juga mewadahi desainer yang telah siap merambah pasar global.
Pagelaran fashion show tersebut digelar di kapal pesiar yang berlayar mulai dari Menara Eiffel dengan menyusuri Sungai Seine dan mengelilingi sejumlah lokasi ikonik di pusat mode dunia, Kota Paris.
Gati mengatakan melalui event tersebut, anggota IFC diberi kesempatan untuk memperkenalkan karyanya di tingkat internasional sekaligus menjalin bisnis dengan mitra potensial dan meningkatkan ekspor.
Terdapat 16 desainer Indonesia yang terlibat di "La Mode" Sur La Seine à Paris, antara lain Lisa Fitria, Deden Siswanto, Lenny Agustin, Sofie, Ali Charisma, Shanty Couture, IDENTIX by Irma Susanti, Lia Mustafa, Lia Soraya, Rosie Rahmadi, #Markamarie, Istituto Di Moda Burgo Indonesia, ZELMIRA by SMK NU Banat, dan Pemerintah Provinsi Aceh melalui Dinas Pariwisata Aceh menampilkan koleksi REBORN29 by Sukriyah Rusdy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Ekonomi DIY Q-III 2025 Tumbuh 5,40 Persen, Tertinggi di Pulau Jawa
- BPS Sebut Ekonomi RI Kuartal III/2025 Tumbuh 5,04 Persen
- Pertamina Pastikan Pertalite di Jawa Timur Bebas Air dan Etanol
- Harga Pangan Hari Ini, Cabai Rp 40 Ribu, Bawang Merah Rp41 Ribu per Kg
- PLN UP3 Yogyakarta Siagakan Lebih dari 500 Petugas Hadapi Musim Hujan
Advertisement
Advertisement
Wisata DEB Balkondes Karangrejo Borobudur Ditawarkan ke Eropa
Advertisement
Berita Populer
- China Hapus Sejumlah Tarif Pangan AS Mulai 10 November
- Ekonomi DIY Q-III 2025 Tumbuh 5,40 Persen, Tertinggi di Pulau Jawa
- Bayar Andong Wisata di Kota Jogja Kini Bisa Pakai QRIS
- Harga Emas Hari Ini Kamis 6 November 2025 Kompak Turun
- Harga emas UBS-Galeri24 di Pegadaian, Hari Ini Turun
- Trump: Pembatalan Kebijakan Tarif Bakal Jadi Bencana Ekonomi AS
- Ekonomi Global Diprediksi Pulih 2026, Investasi Emas Bakal Turun
Advertisement
Advertisement




