Advertisement
Bank BPD DIY Fokus Garap Kredit Mikro
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Bank BPD DIY berkomitmen dan fokus pada penyaluran kredit mikro khususnya bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di DIY.
Direktur Utama (Dirut) Bank BPD DIY Santoso Rohmad mengungkapkan target penyaluran kredit sudah mencapai target proporsional September sebesar 100%. Bank BPD DIY pun masih memiliki waktu tiga bulan untuk penyaluran kredit sehingga penyaluran kredit bisa sesuai rencana. Ia berharap penyaluran kredit di sisa waktu 2019 ini lancar dan tidak mengalami hambatan. "Kami tinggal menyelesaikan penyaluran kredit selama tiga bulan terakhir tahun ini. Mudah-mudahan tidak ada persoalan. Kami tetap akan fokus mengenjot penyaluran kredit mikro," ujar dia, Selasa (8/10).
Advertisement
Melihat kondisi perekonomian saat ini, Santoso mengatakan Bank BPD DIY tetap fokus menggarap kredit mikro terutama bagi UMKM DIY. Bank BPD DIY akan memperluas pembiayaan pada portofolio kredit-kredit kecil, sehingga risiko bagi Bank BPD DIY juga kecil. "UMKM itu ketika menghadapi kondisi apapun pasti survive, makanya kami strateginya ambil dan kuasai yang kecil-kecil yang ada di pusat-pusat pertumbuhan ekonomi kecamatan," ujar dia.
Bank PBD DIY konsisten menyalurkan kredit mikro dengan berbagai pilihan skema kredit yang dimiliki yakni antara lain skema kredit usaha rakyat (KUR) yang sama dengan bank lain, kredit multiguna, kredit mikro angkringan, dan pembinaaan kredit mikro berbasis klaster atau MBS. "Kami membina klaster dan praktikkan dengan melakukan optimalisasi produk, membuat laporan keuangan, pengemasan produk, dan sebagainya," kata dia.
Dengan pembinaan ini UMKM tahu kapan berhubungan dengan bank sehingga keuangannya tidak berisiko. Bank BPD DIY pun berusaha membina UMKM dengan skema MBS di masing-masing Bank BPD cabang pembantu yang tersebar di DIY.
Santoso menyampaikan kinerja Bank BPD DIY cukup memuaskan dan tidak ada persoalan yang berarti seperti berhasil membukukan laba hingga lebih dari Rp350 miliar. Penyaluran kredit secara poprosional pun sudah mencapai 100% dengan nonperforming loan (NPL) atau kredit macet di angka 3,9%. "Kami kejar dan mudah-mudahan NPL bisa diturunkan lagi. Kami maklum NPL di angka tersebut karena kondisi ekonomi saat ini," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kadin DIY: Pelemahan Rupiah Dongkrak Ekspor Bagi yang Bahan Bakunya Lokal
- Pakar UGM Sebut Anjloknya Rupiah karena Faktor Global
- Menparekraf: Pulau Bali Belum Overtourism tapi Bali Selatan Terlihat Padat
- Satgas Pemberantasan Keuangan Ilegal Blokir 585 Situs Pinjol Ilegal
- Melemahnya Rupiah Tidak Lantas Mendorong Naiknya Kunjungan Wisman ke DIY
Advertisement
Jadwal Kereta Bandara YIA Xpress Sabtu 20 April 2024, Tiket Rp50 Ribu
Advertisement
Pengunjung Kopi Klotok Membeludak Saat Libur Lebaran, Antrean Mengular sampai 20 Meter
Advertisement
Berita Populer
- Usai Libur Lebaran, Harga Cabai, Daging, Bawang Merah dan Gula Kompak Naik
- INNSiDE Yogyakarta Umumkan Pemenang Grand Prize Bu Iin
- Antisipasi Perang Iran Israel, Program Gas Murah Bakal Dilanjutkan
- PT KAI Sebut KA Joglosemarkerto Jadi Favorit saat Libur Lebaran
- Nilai Tukar Rupiah Remuk, Ini Langkah Menteri Keuangan Sri Mulyani Selamatkan Ekonomi
- Menparekraf: Pulau Bali Belum Overtourism tapi Bali Selatan Terlihat Padat
- Mark Zuckerberg Jadi Orang Terkaya Ke-3 di Dunia, Kalahkan Elon Musk
Advertisement
Advertisement