Advertisement
KETUA PHRI DIY: Belajar Banyak dari Bawah
Advertisement
Harianjogja.com JOGJA—Meski mengelola hotel milik orang tua, General Manager Hotel Ruba Grha dan Hotel Grha Somaya, Deddy Pranowo Eryono tetap memulai kariernya dari bawah.
Bukan waktu yang singkat bagi Deddy berkecimpung di dunia pariwisata, khususnya perhotelan. Setidaknya sudah 25 tahun dia bergulat dalam dunia ini. Berbagai proses tantangan suka duka selama menjalani karier pun dialami oleh Deddy. Meski mengelola hotel milik orang tua, ia tidak serta merta diberikan jabatan yang tinggi.
Advertisement
Deddy diajarkan oleh orangtuanya untuk berproses dari bawah. Berbagai jabatan dari housekeeping, front office, driver dan berbagai posisi lain pernah ia emban. “Semua ini kehendak dari orang tua, pertama berat saya mikirnya anak sendiri kok suruh bersih-bersih, tetapi dari situ kemudian saya rasakan Belajar banyak dari berbagai posisi ternyata. Kalau ada kekurangan di posisi itu, solusinya apa saya jadi tahu,” ucap Deddy, Senin (20/4).
Pria kelahiran 52 tahun silam itu mengatakan selain belajar banyak pengalaman dari bawah. Ia juga selalu berusaha menjaga kejujuran dan disiplin. Hal itu pula yang diajarkan oleh orang tua dan ia coba terapkan pada para karyawan, yang dianggapnya sebagai rekan berbisnis.
Sebagai pemimpin dua hotel, Deddy mengungkapkan terus berusaha mengembangkan pelayanan dan fasilitas hotel. Paling penting menurutnya, kualitas sumber daya manusia (SDM) perhotelan sehingga memberikan pelayanan yang terbaik pada para pengunjung. Fasilitas kelengkapan dan kebersihan selalu didorongnya untuk terjaga.
“Kami tanamkan pada teman-teman ini [hotel] merupakan sawah ladang kita semua. Karenanya perlu bersama-sama memupuk menjaga dengan baik. Saya menganggap mereka yang bekerja juga sebagai rekan. Ibarat kereta ada lokomotif dan gerbongnya saling melengkapi,” ucapnya.
Ketua PHRI DIY
Baru enam bulan menjabat sebagai Ketua PHRI DIY, Deddy sudah mendapat tantangan berat dengan adanya pandemi Covid-19. Sektor wisata yang ada lumpuh, termasuk hotel dan restoran. Namun, Ia tetap meyakini dengan gotong royong semua pihak, masalah ini akan teratasi, dan pariwisata akan bangkit lagi.
“Kami sudah sepakat [PHRI DIY] untuk guyub rukun. Memang harus step by step membangun brand image, promosi, pembenahan. Tapi kami meyakini akan datang nanti waktunya kembali normal dan pariwisata bangkit lagi,” ucap pria yang memiliki hobi sepak bola itu.
Sebagai ketua PHRI DIY, Ia juga mendorong dan mengingatkan untuk selalu memberikan semangat satu dengan yang lainnya. Persaingan yang ada merupakan persaingan kualitas pelayanan, bukan persaingan untuk harga. “Ketika nanti sudah normal, infrastruktur, kelengkapan fasilitas objek wisata harus ditingkatkan, termasuk inovasi untuk meningkatkan lama tinggal. Pariwisata merupakan sektor yang dapat mendongkrak perekonomian masyarakat,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Luhut Bentuk Tim Khusus
- Airlangga Nilai Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Negara Lain
- Nilai Tukar Rupiah Remuk Akibat Konflik Iran-Israel, Ini Proyeksi Ekonom
- Kadin DIY: Pelemahan Rupiah Dongkrak Ekspor Bagi yang Bahan Bakunya Lokal
- Pakar UGM Sebut Anjloknya Rupiah karena Faktor Global
Advertisement
Top 7 News Harianjogja.com Kamis 25 April 2024: Kasus Penggelapan Pajak hingga Sosialisasi Tol Jogja-YIA
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Putusan MK Soal Sengketa Pilpres, Pengamat Ekonomi: Mengurangi Ketidakpastian Jangka Pendek
- Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Luhut Bentuk Tim Khusus
- Kenaikan BI-Rate Bakal Berdampak Positif untuk Pasar Modal Lokal
- BI Naikkan Suku Bunga Acuan 25 Basis Poin Jadi 6,25%
- Pasca-Lebaran, Bisnis Properti di DIY Reborn
- Tren Perlintasan Penumpang di Bandara Soetta Naik 10 Persen di Lebaran 2024
Advertisement
Advertisement