Advertisement

Migor Curah Langka, APPSI: Jangan Serahkan Sepenuhnya pada Mekanisme Pasar

Nyoman Ary Wahyudi
Rabu, 13 April 2022 - 22:07 WIB
Arief Junianto
Migor Curah Langka, APPSI: Jangan Serahkan Sepenuhnya pada Mekanisme Pasar Kondisi Gudang PT LBS di Sleman sebagai salah satu distributor minyak goreng, Jumat (25/3/20222). - Harian Jogja/Lugas Subarkah

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Dewan Pengurus Pusat Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) meminta pemerintah memperluas peran Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) terkait dengan upaya stabilisasi harga dan pasokan barang kebutuhan pokok dan penting yang selama ini hanya difokuskan pada komoditas beras.

Ketua Umum DPP APPSI, Sudaryono mengatakan perluasan jangkauan stabilisasi harga dan pasokan dari Bulog itu relatif efektif untuk meredam gejolak yang ada pada rantai distribusi swasta.

Advertisement

Sudaryono berpendapat gejolak harga minyak goreng yang sudah terjadi sejak akhir tahun lalu itu disebabkan karena minimnya barang fisik yang dimiliki oleh pemerintah sebagai cadangan nasional.

“Negara tidak boleh menyerahkan hajat hidup orang banyak termasuk minyak goreng ini satu dari 12 bapokting [barang kebutuhan pokok dan penting] bagi rakyat, tidak selayaknya mekanisme 100 persen diserahkan pada pasar,” kata Sudaryono dalam webinar Dampak Konflik Geopolitik terhadap Komoditi CPO, Rabu (13/4/2022).

BACA JUGA: Awas, Harga Pertalite dan Solar Bisa Jadi Ikut Naik

Dia mengatakan harga dan pasokan minyak goreng yang diserahkan sepenuhnya pada mekanisme pasar belakangan berujung pada penyelewengan distribusi yang mengakibatkan pasokan ke pedagang atau pengecer terhambat.

Konsekuensinya, pendapatan pedagang serta daya beli masyarakat terkontraksi cukup dalam akibat kelangkaan pasokan minyak goreng subsidi tersebut.

“Kalau beras pasokannya bisa diatur oleh Bulog sehingga bisa stabil kenapa minyak goreng dan komoditas lain tidak, kami mendorong semacam lembaga khusus sehingga pedagang pasar tidak menggantungkan diri pada distributor atau agen,” kata dia.

Kementerian Industri (Kemenperin) mengakui adanya penyelewengan penggunaan minyak goreng subsidi setelah disalurkan ke distributor yang mengakibatkan harga komoditas strategis itu tertahan tinggi hingga pekan ini.

BACA JUGA: Jangan Takut Tak Kebagian, KAI Siapkan Tambahan 770 Perjalanan Lebaran

Kendati demikian, Kemenperin tetap fokus untuk menggenjot kapasitas produksi di tengah permintaan masyarakat yang kembali pulih pada tahun ini.

“Penyelewengan di distributor mungkin saja itu ada, permainan misalkan dari distributornya balik lagi ke pabriknya diolah lagi atau dari distributornya dikemas ulang untuk menjadi kemasan sederhana atau premium, tapi kami fokus untuk produksinya dahulu,” kata Juru Bicara Kemenperin, Febri Hendri, Senin (11/4/2022).

Febri menuturkan laporan ihwal penyelewengan itu diterima Kemenperin dari Satuan Tugas (Satgas) Pangan Badan Reserse Kriminal Kepolisian Republik Indonesia (Bareskrim Polri). Malahan, Febri menambahkan, minyak goreng subsidi itu juga belakangan dijual kembali untuk pasar ekspor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Dapat Bantuan Dana Rp14 Miliar, Ini Ruas Jalan yang Akan Diperbaiki Pemkab Gunungkidul

Gunungkidul
| Kamis, 25 April 2024, 17:47 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement