Advertisement
Konsep Living Space Jadi Pilihan Wisatawan
Ilustasi kebun mini yang berada di hotel sebagai salah satu kelengkapan dari konsep living space yang saat ini banyak diminati. - Ist
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Penginapan atau hotel dengan konsep living space saat ini banyak diminati wisatawan. Konsep ini membuat wisatawan yang datang ke Jogja serasa berada di rumah sendiri.
GM Cluster LPP Hotel & MICE Group, Rifai R. Saputro, mengatakan apabila konsep yang berbeda ini yang juga sedang mereka kembangkan. Harapannya wisatawan yang datang merasa nyaman seperti di rumah sendiri. Hal ini, bagi beberapa anak muda biasa dikenal dengan istilah healing.
Advertisement
Fasilitas pendukung living space ini pun diperbanyak. Mulai dari beragam pilihan taman dan tempat nongkrong dan kolam. Termasuk menyediakan kebun mini yang bisa menjadi edukasi bagi pengunjung. Sehingga pengunjung merasakan saat menginap seperti berada di rumah sendiri.
"Di hotel baru jarang bisa menyediakan konsep living space, karena rata rata vertikal bangunan masuk kamar. Tetapi kami, masuk ke hotel mau mainan, banyak pilihan taman. Kalau pagi kita bisa lihat tidak kayak menginap, anak-anak bisa berlarian ke sana kemari," kata Rifai, Rabu (20/7/2022).
BACA JUGA: Tersangka Penculikan Anak di Gunungkidul Diklaim Sakit Jiwa, Tapi Menjabat Ketua Paguyuban
Jumlah okupansi hotel saat ini per bulan rata-rata mencapai 70%. Sementara untuk setiap akhir pekan selalu penuh. Guna memberikan sosialisasi ke para pelaku jasa event dan wisata, ia pun menggelar gathering sebagai salah satu ruang komunikasi melalui pemaparan peluang kerja sama. Para pelaku usaha event dan wisata serta wedding organizer diberikan gambaran terkait keunikan produk jasa.
"Kami memiliki satu MICE, 4 hotel, kemudian villa dan kafe masing-masing satu. Menariknya jumlah meeting room terbanyak, ada 32 small meeting room yang bisa dipakai venue," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Pertumbuhan Kredit dan Tabungan di Bank Syariah Melambat
Wakil Menteri Koperasi Tuding IMF Jadi Penyebab Tumbangnya Koperasi Unit Desa
Distribusi LPG 3 Kg Bakal Diawasi Badan Khusus
Tenaga Kerja 1,6 Juta Orang Diprediksi Bisa Terserap ke Koperasi Merah Putih
Advertisement
Menteri Bahlil Segera Berlakukan Aturan Baru Terkait Penjualan LPG 3 Kilogram
Penyidik OJK Tuntaskan 144 Perkara Jasa Keuangan
Volatilitas Pasar Global Butuh Strategi Adaptif dan Optimistis
Advertisement
Panasonic Umumkan Akan Melakukan PHK 10 Ribu Karyawan
PLTS Terbesar di Indonesia Segera Dibangun di Banyuwangi
Honda Premium Matic Day Hadir di Purwokerto
Advertisement
Hingga Maret 2025, Realisasi Belanja APBN di DIY Capai Rp4,66 Triliun
Berita Pilihan
- Ini Upaya OJK DIY Tekan Gap Literasi dan Inklusi Keuangan yang Masih Lebar
- Setoran Dividen BUMN untuk APBN Dialihkan ke Danantara, Kementerian Keuangan Putar Otak
- Nilai Investasi Pabrik Kendaraan Listrik di Indonesia Tembus Rp15,1 Triliun
- Asosiasi E-Commerce Diajak untuk Mencegah Perdagangan Ilegal Satwa Liar
- Serapan Tenaga Kerja DIY Capai 34.950 Orang dalam Setahun
Advertisement
Sleman Punya Dimas Diajeng Baru, Diharapkan Berikan Pengaruh Positif Bagi Generasi Muda
Advertisement
Amerika Serikat Keluarkan Peringatan Perjalanan untuk Warganya ke Indonesia, Hati-Hati Terorisme dan Bencana Alam
Advertisement
Berita Populer
- Penyidik OJK Tuntaskan 144 Perkara Jasa Keuangan
- Menteri Bahlil Segera Berlakukan Aturan Baru Terkait Penjualan LPG 3 Kilogram
- Tenaga Kerja 1,6 Juta Orang Diprediksi Bisa Terserap ke Koperasi Merah Putih
- Distribusi LPG 3 Kg Bakal Diawasi Badan Khusus
- Wakil Menteri Koperasi Tuding IMF Jadi Penyebab Tumbangnya Koperasi Unit Desa
- Pertumbuhan Kredit dan Tabungan di Bank Syariah Melambat
Advertisement
Advertisement
