Jangan Asal Klik! Bisa Saja Uang di Rekening Anda Dibobol
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Belakangan muncul modus pembobolan rekening baru. Pelaku mengirim aplikasi yang dikemas seakan undangan pernikahan.
BACA JUGA: Kenali Kejahatan Siber di Sektor Perbankan
Advertisement
Dalam sebuah video di Youtube, Mr Bert menjelaskan modus kejahatan siber perbankan teranyar. Pelaku, katanya, mengirimkan undangan sesuai dengan nama lengkap korban hingga gelar pendidikan.
Apabila korban terpancing dan membuka undangan, pelaku akan dapat mengambil alih ponsel korban dengan bermodal program remote access trojan (RAT) yang telah ditanamkan di dalam apikasi undangan tersebut.
Adapun pembobolan rekening dengan skema RAT telah terjadi dalam berbagai kemasan. Sebelumnya sempat viral, pelaku berpura-pura sebagai kurir paket dan mengirimkan foto kepada korban, yang ternyata adalah sebuah aplikasi.
Mr Bert pun mengimbau untuk tidak membuka fail apapun yang dikirim oleh orang tidak dikenal. Saat ini bila korban teliti, aplikasi yang dikirim akan terlihat format .apk pada akhir nama fail. Akan tetapi saat ini telah tersedia pula link yang berbentuk gambar dan berakhiran .jpg.
"Jadi kamu jangan klik sembarang. Hampir setiap minggu penipuan jenis baru terus keluar," katanya.
Solusi Terlanjur Klik
Mr Bert mengatakan bila korban terlanjur click RAT dalam bentuk undangan atau apapun tampilannya, maka langkah pertama adalah mematikan koneksi internet di ponsel. Perlu diingat langkah ini harus dilakukan dalam kurun waktu tiga menit setelah klik.
Selanjutnya, hapus atau uninstall semua aplikasi mobile banking. Kemudian lakukan factory reset atau format ponsel menjadi setelan pabrik.
Terakhir, lakukan penggantian password mobile banking, pin, hingga kartu ATM.
Adapun sebelumnya, Konsultan keamanan siber Budi Raharjo mengatakan saat ini kejahatan siber berkembang dengan berbagai kemasan baru. Akan tetapi teknik yang digunakan masih serupa.
“RAT ini bukan barang baru, tapi [RAT] direkayasa sebagai foto yang dikirim kurir paket agar korban mau membukanya itu modus operasi baru,” katanya.
Dia menjelaskan dahulu hal itu dilakukan dengan cara mengirimkan informasi palsu bahwa korban menang undian. Pelaku meminta korban mengisi formulir melalui sebuah alamat URL berisi malware RAT yang dikirim pelaku.
Teknik membujuk korban secara umum tersebut disebut social engineering atau upaya pelaku menipu seseorang untuk melakukan sesuatu. “Dari dulu sudah ada, misal pura-pura mau transfer uang tapi minta nomor pin ATM, kode OTP, dan lain-lain,” katanya.
Ada dua teknik yang lazim dipakai, yakni memberikan informasi yang menarik atau menakuti korban.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Ribuan Orang Teken Petisi Tolak PPN 12 Persen
- Harga Emas Antam Hari Ini 20 November Naik Signifikan, Rp1.498 Juta per Gram
- Garuda Indonesia Dukung Rencana Pemerintah Turunkan Harga Tiket Pesawat
- Dampak Aksi Boikot 47 Gerai KFC Tutup, 17 Restoran Pizza Hut Berhenti Beroperasi
- Harga Emas Antam Hari Ini 18 November 2024 Naik Signifikan, Rp1.476 Juta per Gram.
Advertisement
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- OJK: KUR Tidak Termasuk Utang Macet yang Bisa Dihapus
- Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Diprediksi Capai 4,7 hingga 4,9 Persen di 2025
- Harga Bitcoin Pecah Rekor, Investor Diminta Berhati-hati Titipkan Dana Investasinya
- Sah! Maya Watono Jabat Direktur Utama Holding BUMN InJourney, Berikut Profilnya
- Prabowo Raih Komitmen Investasi 8,5 Miliar Dolar AS dari Lawatannya ke Inggris
- Ribuan Orang Teken Petisi Tolak PPN 12 Persen
- Bea Cukai DIY Sebut Hampir Semua Stakeholder Sepakti Penerapan Cukai Minuman Berpemanis
Advertisement
Advertisement