Advertisement
Produsen Adidas Diduga Lakukan PHK Sepihak, Begini Reaksi Menaker

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah mengambil sikap terkait dengan dugaan pemutusan hubungan kerja (PHK) sepihak yang dilakukan produsen sepatu Adidas, PT Panarub Industry.
Ida mengaku akan memanggil perusahaan, Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (PHI dan Jamsos), dan pengawas untuk memperjuangkan hak-hak pekerja yang terdampak PHK.
Advertisement
“Saya kira kami akan panggil antara PHI Jamsos dengan pengawas kita akan panggil, biasanya kami duduk bersama jangan sampai hak-hak pekerja itu tidak dipenuhi terhadap pekerja,” kata Ida, Senin (15/5/2023).
Politikus PKB itu juga mengakui maraknya kasus PHK yang terjadi di sektor industri manufaktur. Dia menyebut, menurunnya permintaan, utamanya alas kaki dari Eropa dan Amerika Serikat menjadi pemicu badai PHK di sektor industri manufaktur. Bahkan, tidak ada lagi permintaan.
Melihat kondisi tersebut, Ida mengatakan bahwa pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Menteri Keuangan (Permenaker) No 5/2023 tentang Penyesuaian Waktu Kerja dan Pengupahan pada Perusahaan Industri Padat Karya Tertentu Berorientasi Ekspor yang Terdampak Perubahan Ekonomi Global.
BACA JUGA: Benarkah Nike dan Adidas Gunakan Bahan Hasil Kerja Paksa dari China?
Kemenaker melalui Permenaker No 5/2023 memberi ruang kepada perusahaan industri padat karya tertentu berorientasi ekspor yang terdampak perubahan ekonomi global untuk melakukan penyesuaian upah dengan ketentuan bahwa upah yang dibayarkan kepada pekerja/buruh paling sedikit 75% dari upah yang diterima.
Adapun, kebijakan penyesuaian upah tidak berlaku sebagai dasar perhitungan iuran dan pembayaran manfaat jaminan sosial, kompensasi pemutusan hubungan kerja dan hak-hak ketenagakerjaan lainnya sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pengaturan penyesuaian waktu kerja dan pengupahan hanya dapat berlaku berdasarkan kesepakatan bersama antara pengusaha dengan pekerja/buruh.
“Itu sudah kami antisipasi dengan adanya Permenaker No 5 padat karya. Itu kami salah satu upaya kami, sekali lagi pemerintah telah berusaha keras untuk menekan jangan sampai terjadi PHK,” tegasnya.
Diberitakan sebelumnya, PT Panarub Industry mengakui telah melakukan PHK terhadap 1.200 karyawan sepanjang 2022. Direktur PT Panarub Industry Budiarto Tjandra menyampaikan, PHK terpaksa dilakukan lantaran penurunan pesanan yang dipicu oleh situasi global.
“Karena penurunan order yang mana disebabkan oleh situasi global, maka PT Panarub harus mengurangi karyawan,” ungkap Direktur PT Panarub Industry, Budiarto Tjandra, Senin (16/1/2023).
Kendati demikian, dia membantah tudingan PHK dan pemotongan upah pekerja secara sepihak. Budiarto menyebut, perusahaan memang melakukan efisiensi dengan melakukan PHK terhadap sejumlah karyawan sejak adanya krisis ekonomi sehingga memicu penurunan permintaan Panarub.
Dia menuturkan, pihaknya telah memberikan kesempatan kepada sebagian besar karyawan untuk tetap bekerja. Oleh karena itu, pihaknya terpaksa melakukan PHK terhadap sebagian karyawannya.
“Tidak benar apabila ada tuduhan bahwa pihak Perusahaan telah melakukan PHK secara sepihak, karena mekanisme yang dilakukan telah mengikuti semua ketentuan dalam Peraturan Perundangan yang berlaku serta ada Kesepakatan/Perjanjian Bersama yang ditandatangani oleh pihak Karyawan dan Perusahaan."
Sumber: Bisnis.com
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Pemerintah Telah Gelontorkan Dana Bansos Rp43,6 Triliun, Terserap 12,1 Persen
- 6 Mata Uang Ini Gilas Dolar AS
- Tiga Alasan Bank Indonesia Menurunkan Suku Bunga Saat Ini Jadi 5,5 Persen
- Presiden Prabowo Sebut Jatah Impor BBM 40 Miliar Dolar AS Bisa Digunakan untuk Pendidikan dan Kesehatan
- Bank Indonesia Pangkas Suku Bunga Acuan Menjadi 5,5 Persen
Advertisement

Lestarikan Lagu Anak dan Daerah, Ratusan Siswa Tampil Pakai Baju Adat di Taman Budaya Yogyakarta
Advertisement

Berikut Sejumlah Destinasi Wisata Berbasis Pedesaan di Bantul
Advertisement
Berita Populer
- Tanggapi Ratusan Pekerja di PHK, Apindo DIY: Perlu Kajian Cepat Dampak Krisis EKonomi
- Penumpang Kereta Api Solo-Bandung Ramai, KAI Tambah Kapasitas KA Lodaya 23-26 Mei 2025
- Harga Emas Hari Ini, Sabtu 24 Mei, Antam, UBS dan Galeri24 Kompak Turun
- Cek Harga Pangan Hari Ini, Sabtu 24 Mei 2025, Telur Ayam dan Bawang Merah Turun
- Begini Tanggapan Ekonom DIY Atas Keputusan BI Turunkan Suku Bunga Jadi 5,5 Persen
- PHRI DIY Sebut Reservasi Hotel pada Mei 2025 Sekitar 40-65 Persen
- Gunakan 100 Persen Listrik PLN Sejak Konstruksi, Kampus Baru Unjaya Siap Diresmikan Jelang Hari Lahir Pancasila
Advertisement