Advertisement
Sempat Menguat 4 Hari Beruntun, Hari Ini Harga Emas Merosot

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Harga emas merosot pada penutupan perdagangan Senin (17/7/2023), karena para pedagang mengunci beberapa keuntungan setelah kenaikan selama empat hari berturut-turut ketika perlambatan inflasi AS mengangkat spekulasi Federal Reserve mendekati akhir kebijakan moneter ketatnya.
Melansir Antara, kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange tergelincir 8,0 dolar AS atau 0,41 persen menjadi ditutup pada 1.956,40 dolar AS per ounce, setelah menyentuh level tertinggi sesi di 1.963,60 dolar AS dan terendah di 1.949,00 dolar AS.
Advertisement
BACA JUGA : Simak! Ini 7 Cara Terbaik Investasi Emas Bagi Pemula
Pada perdagangan sebelumnya, emas berjangka naik tipis 0,60 dolar AS atau 0,03 persen menjadi 1.964,40 dolar AS pada Jumat (14/7/2023), setelah terdongkrak 2,10 dolar AS atau 0,11 persen menjadi 1.963,80 dolar AS pada Kamis (13/7/2023), dan melonjak 24,60 dolar AS atau 1,27 persen menjadi 1.961,70 dolar AS pada Rabu (12/7/2023).
Emas mengakhiri perdagangan Jumat (14/7/2023) dengan penyelesaian tertinggi sejak pertengahan Juni dan naik sekitar 1,7 persen minggu lalu. Rebound emas hanya perlu jeda sampai ada berita pasti tentang kebijakan suku bunga Federal Reserve.
Harga emas mengalami kenaikan kuat karena dolar merosot ke posisi terendah 15 bulan, menyusul serangkaian pembacaan inflasi AS yang lemah. Data yang lemah juga mendorong peningkatan taruhan bahwa Federal Reserve hampir mengakhiri siklus kenaikan suku bunga untuk tahun ini.
Namun kenaikan emas juga agak dibatasi oleh tanda-tanda ketahanan ekonomi AS, yang pada gilirannya membebani permintaan safe haven untuk logam kuning tersebut. Investor sekarang menantikan satu kenaikan suku bunga lagi pada pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) mendatang pada 26 Juli.
Survei bulanan produsen di Negara Bagian New York yang dilakukan oleh Federal Reserve New York menunjukkan bahwa indeks kondisi bisnis umum pada Juli 2023 dalam Survei Manufaktur Empire State turun 6 poin menjadi 1,1.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman September turun 17,60 sen atau 0,70 persen, menjadi ditutup pada 25,018 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober terangkat 3,20 dolar atau 0,33 persen, menjadi menetap pada 987,50 dolar AS per ounce.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Setoran Dividen BUMN untuk APBN Dialihkan ke Danantara, Kementerian Keuangan Putar Otak
- Nilai Investasi Pabrik Kendaraan Listrik di Indonesia Tembus Rp15,1 Triliun
- Asosiasi E-Commerce Diajak untuk Mencegah Perdagangan Ilegal Satwa Liar
- Serapan Tenaga Kerja DIY Capai 34.950 Orang dalam Setahun
- Pengin Menabung di Deposito? Berikut Bunga Deposito BCA, Mandiri, BNI, dan BRI Terbaru
Advertisement

Proses Hukum Kasus Mbah Tupon di Bantul Segera Masuk Tahap Pengadilan
Advertisement

Jembatan Kaca Seruni Point Perkuat Daya Tarik Wisata di Kawasan Bromo
Advertisement
Berita Populer
- Rocketindo: Lebih dari Sekadar Marketing Agency, Penyedia Layanan Omni Channel yang Mendorong Kesuksesan Brand di Indonesia
- Tak Ingin Ada Diskriminasi Usia dalam Rekrutmen Tenaga Kerja, Menaker Bakal Sisir Aturan Batasan Usia
- Pemerintah Pusat Siapkan Inpres Infrastruktur untuk Bantu Daerah
- Setoran Dividen BUMN untuk APBN Dialihkan ke Danantara, Kementerian Keuangan Putar Otak
- Harga Emas Antam, UBS, dan Galeri24 Kompak Turun Hari Ini 9 Mei 2025
- Harga Pangan Hari Ini 9 Mei 2025: Daging Ayam dan Cabai Naik
- BI Catat Indeks Keyakinan Konsumen pada April 2025 Meningkat
Advertisement