Advertisement
Guru, Ibu Rumah Tangga & Pelajar Paling Banyak Terlilit Pinjaman Online Ilegal

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membeberkan bahwa guru, ibu rumah tangga dan pelajar adalah tiga kalangan yang paling banyak terjerat utang pinjaman online atau pinjol ilegal.
Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen Friderica Widyasari Dewi menyebut banyak anak muda yang sudah lulus kuliah atau bekerja, tetapi mengalami kesulitan dalam mencari pekerjaan karena memiliki catatan buruk di SLIK (Sistem Layanan Informasi Keuangan).
Advertisement
Catatan buruk di SLIK ini mungkin disebabkan oleh adanya pinjaman yang belum dilunasi atau memiliki masalah terkait keterlambatan pembayaran, yang dapat menjadi penghambat untuk diterima di perusahaan-perusahaan tertentu.
Selain itu, dirinya mengungkapkan tren perilaku konsumtif pada anak-anak muda yang dipicu oleh sistem "buy now pay later" (beli sekarang bayar nanti). Sistem ini dapat mendorong sejumlah masyarakat berbelanja secara impulsif tanpa mempertimbangkan konsekuensi keuangan jangka panjangnya.
Baca juga: Kejagung Dalami Peran Airlangga Hartarto Terkait Korupsi Migor
"Jadi ada survei independen bukan OJK. Kan ada dua pinjol ilegal dan legal. Yang legal itu yang terdaftar di OJK itu bagus tapi untuk penggunaan yang produktif jangan konsumtif. Apalagi kalo udah masuk ke pinjol ilegal," sebutnya pada awak media, Selasa (25/7/2023).
Pada kesempatan yang sama, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan edukasi mengenai manajemen keuangan dan tanggung jawab keuangan perlu diberikan kepada anak-anak muda sejak dini.
Saat ini, OJK pun mengimbau masyarakat untuk memperhatikan 2L, yaitu Legal dan Logis.
Legal maksudnya cek legalitas/perizinan perusahaan maupun produk yang ditawarkan sebelum melakukan pinjaman. Sementara logis artinya memahami rasionalitas imbal hasil/keuntungan yang ditawarkan. "Edukasi dan pemahaman yang tepat tentang manajemen keuangan sangat penting untuk membantu generasi muda menghadapi tantangan ekonomi dengan lebih baik dan mempersiapkan masa depan yang lebih stabil secara finansial," ujar Friderica Widyasari Dewi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- KKP Targetkan Indonesia Stop Impor Garam pada 2027
- Pengusaha Rokok Berharap Tidak Ada Kenaikan Cukai Tahun Depan
- Domain dot id Tembus 1,3 Juta Pengguna, Buka Peluang Ekonomi Baru
- Harga Minyak Mentah RI, Agustus Turun Jadi 66,07 dolar AS per barel
- Jadwal Bus Damri Jogja Semarang Hari Ini 15 September 2025
Advertisement

Hasil Perolehan Medali Sementara PORDA DIY, Sleman Yakin Sabet Juara Umum
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- KUR Perumahan Rp130 Triliun Dipastikan Cair Tahun Ini
- Mainan Jepang Jadi Magnet Wisata, Orang Dewasa Ikut Borong Koleksi
- Peserta BPJS Ketenagakerjaan Dapat Cicil Rumah dengan Bunga Rendah
- Proposal Bisnis Kopdes Wajib Sertakan Rincian Pembangunan Gudang
- Januari-Agustus 2025, Stasiun Lempuyangan Berangkatkan 1,8 Juta Penumpang
- Harga Emas Antam 16 September 2025 Naik, Rp2.181.000 per Gram
- Pengusaha Rokok Berharap Tidak Ada Kenaikan Cukai Tahun Depan
Advertisement
Advertisement