Advertisement

Pakar Minta Pemerintah Batalkan Impor Beras 3 Juta Ton Demi Selamatkan Harga GKP

Dwi Rachmawati
Rabu, 03 Januari 2024 - 22:57 WIB
Mediani Dyah Natalia
Pakar Minta Pemerintah Batalkan Impor Beras 3 Juta Ton Demi Selamatkan Harga GKP Seorang warga di Kalurahan Ngalang, Gedangsari sedang menjemur gabah di pinggir jalan alternatif Gunungkidul-Sleman. Foto diambil Senin (20/2/2023). - Harian Jogja/David Kurniawan

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Pakar pertanian meminta pemerintah membatalkan rencana impor beras 3 juta ton di tahun ini. Upaya ini untuk menyelamatkan harga gabah kering panen (GKP) agar tidak  semakin anjlok dengan adanya beras impor yang membanjiri Indonesia.

Guru Besar IPB University sekaligus Ketua Asosiasi Bank Benih dan Teknologi Pertanian Indonesia (AB2TI), Dwi Andreas Santosa, menyebut wacana impor beras 3 juta ton secara nyata telah berdampak pada penurunan harga GKP di tingkat petani. Dari semula Rp7.500 per kilogram menjadi Rp6.800 per kilogram dalam waktu singkat. "Kan presiden barusan bilang mau impor 3 juta ton 2024 yang sudah kontrak. Itu batalkan dulu keputusan itu, karena sekarang ini gabah masih langka loh, tapi kenapa harga gabah sudah turun di tingkat usaha tani? Itu karena impor beras yang berlebihan pada 2023," ujar Andreas saat dihubungi, Rabu (3/1/2024).

Advertisement

Menurut Andreas, pembatalan impor beras perlu dilakukan hingga harga gabah di tingkat petani bisa naik. Pasalnya, harga GKP yang terjaga dengan baik bakal mendorong minat petani menanam padi dan produksi bakal melonjak. Adapun saat ini HPP GKP masih ditetapkan di level Rp5.000 per kilogram.

Baca Juga

Mentan: Wujudkan Swasembada Pangan dengan Kelola 10 Juta Ha Lahan Rawa

Sensus Pertanian 2023 Demi Masa Depan Pertanian Indonesia

Jokowi Sebut Produksi Beras Tak Capai Target Jadi Impor Beras Sulit Dicegah

Andreas memperkirakan adanya risiko harga GKP akan anjlok saat panen raya mendatang. Bahkan bisa sampai di bawah Rp5.000 per kilogram. Di sisi lain, dia juga memproyeksikan produksi beras 2024 akan naik sekitar 3-5% dari produksi 2023. Sejumlah faktor yang mengakibatkan peningkatan produksi beras tahun ini, antara lain karena fenomena El-Nino yang mulai mereda, iklim kembali normal dan harga GKP yang cenderung masih mumpuni.

"Karena itu, yang penting batalkan impor, lalu segera naikkan HPP untuk GKP. Usulan kami dari Rp5.000 ke Rp6.000 [per kilogram]," tuturnya.

Dikutip dari Bisnis.com, Jumat (22/12/2023), Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan Indonesia mendatangkan 1 juta ton beras impor dari India dan 2 juta ton dari Thailand. Dengan demikian, Indonesia akan mengimpor total 3 juta ton beras pada 2024. "Untuk 2024 Alhamdulillah kemarin Kepala Bulog dari India sudah sampaikan ke saya pak sudah tanda tangan 1 juta ton," kata Jokowi saat pidato dalam acara Seminar Nasional Outlook Perekonomian Indonesia di Jakarta, Jumat (22/12/2023). Jokowi juga menyampaikan bahwa Perdana Menteri Thailand, Sretha Thavisin, mengungkapkan kesediaan untuk mengekspor 2 juta ton beras dari negaranya saat bertemu di KTT Asean-Jepang akhir pekan lalu. "Saya sampaikan indonesia butuh 2 juta ton. Beliau kemudian siangnya telepon dengan tim di Thailand. Kemudian sorenya menyampaikan 2 juta ton Thailand siap untuk kirim ke indonesia," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Tak Sekadar Komoditas Perdagangan, Anggrek Ternyata Bisa Jadi Karya Seni Hidup

Jogja
| Selasa, 17 September 2024, 02:57 WIB

Advertisement

alt

Kota Jogja Masih Jadi Magnet Wisatawan

Wisata
| Minggu, 08 September 2024, 11:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement