Advertisement

Nasabah Bank Bangkrut Diimbau Tenang, LPS Siap Menopang

Annisa Sulistyo Rini
Senin, 08 Januari 2024 - 08:07 WIB
Mediani Dyah Natalia
Nasabah Bank Bangkrut Diimbau Tenang, LPS Siap Menopang Nasabah di bank - Ilustrasi - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengumumkan pencabutan izin usaha salah satu bank bangkrut pada awal tahun ini. Kendati demikian, nasabah diharapkan dapat tetap tenang karena uang yang tersimpan di bank tersebut tidak akan hilang.

Berdasarkan Keputusan Anggota Dewan Komisioner OJK Nomor KEP-1/D.03/2024 tanggal 4 Januari 2024, bank yang dicabut izin usahanya tersebut adalah Koperasi Bank Perkreditan Rakyat Wijaya Kusuma, yang beralamat di Jl. Cokroaminoto No.45, Kejuron, Kec. Taman, Kota Madiun. Dengan pencabutan izin usaha ini, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) kemudian akan menjalankan fungsi penjaminan dan melakukan proses likuidasi sesuai Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2004 tentang Lembaga Penjamin Simpanan dan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sekor Keuangan.

Advertisement

Terkait dengan pencabutan izin tersebut, OJK mengimbau agar nasabah BPR Wijaya Kusuma tidak panik dan tetap tenang. "OJK mengimbau nasabah BPR agar tetap tenang karena dana masyarakat di Perbankan termasuk BPR dijamin LPS sesuai dengan ketentuan yang berlaku," dikutip dari keterangan resmi pada Kamis (4/1/2024).

OJK juga menyampaikan secara umum kondisi perbankan nasional dalam kondisi stabil dengan profil risiko yang terjaga.

Baca Juga

Selama 5 Tahun, Puluhan Bank Bangkrut Akibat Penyelewengan

Ratusan Bank Bangkrut karena Fraud, Ini Strategi OJK Tahun Depan

Bank Bangkrut, LPS Cairkan Rp285,8 Miliar Klaim Simpanan Nasabah

Pencabutan izin usaha BPR Wijaya Kusuma merupakan bagian dari proses pengawasan OJK sesuai ketentuan yang berlaku untuk terus membangun industri perbankan yang sehat, kuat dan melindungi konsumen. Sementara itu, dilansir dari situs LPS, apabila terdapat bank yang dicabut izin usahanya, nasabah dapat mengajukan klaim penjaminan simpanan.

Berikut langkah-langkahnya:

- Nasabah dapat mengecek status simpanannya melalui Aplikasi Simpanan Layak Bayar di www.lps.go.id

- Apabila simpanan nasabah dinyatakan layak bayar, nasabah perlu membawa dokumen berikut ini kepada Bank Pembayar:

  • Asli dan copy bukti identitas diri (KTP/SIM/Paspor/lainnya) nasabah
  • Asli dan copy bukti kepemilikan rekening simpanan (buku tabungan, bilyet deposito, bukti giro)
  • Asli dan copy anggaran dasar serta susunan pengurus, bagi nasabah berbentuk organisasi/perusahaan
  •  

Dokumen/data lainnya yang mungkin diperlukan bank pembayar sebagai dokumen/data pendukung pembayaran antara lain:

  • Informasi tertulis dari pengurus organisasi/perusahaan perihal nomor rekening tujuan transfer bagi nasabah organisasi/perusahaan
  • Asli dan copy surat kuasa, asli dan copy bukti identitas diri penerima kuasa (apabila dikuasakan)
  • Surat keterangan domisili (apabila pindah alamat)
  • Mengisi dan menyerahkan formulir pernyataan
  • Nasabah sesuai peruntukannya
  • Menyerahkan surat keterangan/pernyataan dari pihak lain sebagai bukti pendukung dalam rangka pembayaran

Sebagai tambahan informasi, pengumuman dan pembayaran atas klaim penjaminan simpanan dilakukan secara bertahap. Adapun, jangka waktu pengajuan klaim simpanan oleh nasabah kepada LPS adalah 5 tahun sejak tanggal bank dicabut izin usahanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Soal Potensi Kustini-Danang Kembali Berduet di Pilkada 2024, Ini Kata Sekretaris DPC PDIP Sleman

Sleman
| Sabtu, 18 Mei 2024, 16:47 WIB

Advertisement

alt

Tak Mau Telat Terbang? Ini 5 Rekomendasi Hotel Bandara Terbaik di Dunia

Wisata
| Selasa, 14 Mei 2024, 22:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement