Advertisement

Promo November

Promosi Wisata Halal di Indonesia Perlu Dimasifkan

Newswire
Selasa, 27 Februari 2024 - 09:07 WIB
Maya Herawati
Promosi Wisata Halal di Indonesia Perlu Dimasifkan Logo Halal / Ist

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Indonesia perlu promosi yang lebih masif agar dapat menjadi pusat wisata halal dunia, mengingat kurang optimalnya upaya marketing dan branding pariwisata halal domestik. Hal ini diungkapkan Ketua Umum Perkumpulan Pariwisata Halal Indonesia (PPHI) Riyanto Sofyan.

“Tingkat kegiatan pemasaran kita masih tawaduk (malu-malu). Kalau kita lihat Malaysia, bagaimana agresifnya mereka dalam pemasaran dan branding bahwa mereka itu the best. Nah ini strategi dan solusi bagaimana bisa kita menjadi the world best halal tourism destination,” ujar Riyanto Sofyan di Jakarta, Senin (26/2/2024).

Advertisement

Ia mengatakan bahwa sebenarnya strategi serupa pernah diterapkan saat mengembangkan Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) menjadi destinasi wisata halal dunia, sehingga mendapatkan penghargaan sebagai destinasi halal terbaik pada World Halal Travel Summit 2015.

BACA JUGA: Masih Ada Ribuan Rumah Tidak Layak Huni di Gunungkidul, Terbanyak di Giripurwo

Dia menuturkan bahwa hal tersebut memberikan dampak positif bagi perekonomian setempat dengan adanya peningkatan devisa sekitar Rp5 triliun dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp500 miliar. Sedangkan program pengembangan wisata yang dijalankan menelan biaya yang jauh lebih kecil, yaitu Rp7 miliar. “Jadi bisa dilihat bahwa dengan (strategi) ini paling efisien dan efektif,” kata Riyanto.

Selain pemasaran, ia menilai bahwa tantangan lain dalam pengembangan pariwisata halal di Indonesia adalah kurang optimalnya konektivitas, literasi, tingkat kesadaran dan komitmen para pelaku usaha, ekosistem, serta integrasi dengan sektor-sektor pendukung.

Dia pun menyatakan bahwa pemerintah dan para pelaku usaha perlu mengembangkan destinasi, industri, serta kelembagaan atau ekosistem pariwisata yang ada untuk meningkatkan daya saing dan daya tahan usaha.

Riyanto menuturkan para pelaku usaha wisata halal juga perlu menunjukkan aspek profesionalisme sebagai branding bisnis mereka. “Karena Ini kan berjualan jasa atau experience (pengalaman),” ucapnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Advertisement

alt

Lewat Film, KPU DIY Ajak Masyarakat untuk Tidak Golput di Pilada 2024

Sleman
| Sabtu, 23 November 2024, 23:27 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement