Advertisement
Lepas Es Krim Magnum, Unilever Bakal PHK 7.500 Karyawan

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Sebanyak 7.500 karyawan Unilever bakal mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK). Tak hanya itu, Unilever juga berencana memisahkan memisahkan bisnis es krim yang memiliki merek, seperti Magnum dan Ben & Jerry's.
CEO baru Unilever, Hein Schumacher berencana untuk PHK 7.500 pekerjaan atau hampir 6% dari total 128.000 pekerja. Dia kemudian juga berencana melepas divisi senilai US$18 miliar (sekitar Rp283 triliun) menurut analis Barclays, yang merupakan rumah dari merek es krim premium seperti Magnum dan Ben & Jerry's.
Advertisement
“Ide keseluruhan kami adalah melakukan lebih sedikit hal dengan lebih baik, dan dengan dampak yang lebih besar,” kata dia, seperti dikutip dari Bloomberg, Jumat (22/3/2024).
Dia berpendapat bahwa es krim merupakan bisnis yang benar-benar berbeda. Divisi ini juga sudah dikelola secara terpisah dari kegiatan perusahaan yang lain.
Schumacher menyoroti divisi es krim yang memiliki penjualan sebesar 7,9 miliar euro (sekitar Rp153 triliun) pada 2023.
Namun, berdasarkan data yang dikumpulkan oleh Bloomberg, margin keuntungannya kurang dari setengah unit perawatan pribadi perusahaan. Selain itu, divisi tersebut juga merupakan bisnis musiman dan padat modal serta membutuhkan logistik rantai dingin yang lebih kompleks.
Perusahaan yang juga memproduksi sabun Dove tersebut menuturkan bahwa pemisahan yang menciptakan entitas terdaftar baru merupakan pilihan yang paling mungkin untuk memisahkan unit tersebut.
Restrukturisasi ini nantinya membuat perusahaan fokus pada empat bisnis yang meliputi kecantikan dan kesejahteraan, perawatan pribadi, perawatan rumah, dan nutrisi.
“Ini adalah tugas yang rumit di depan mereka, tetapi secara keseluruhan perusahaan bergerak ke arah yang benar,” kata Direktur Investasi ekuitas Inggris dan Eropa di manajer investasi Abrdn Plc., Roseanna Ivory tersebut.
BACA JUGA: PHK Sepihak Jurnalis Akurat.co Berlanjut ke Meja Hijau
Untuk diketahui, saingannya, Nestle SA, sebelumnya juga memisahkan bisnis es krimnya dengan mendirikan usaha patungan dengan perusahaan ekuitas swasta PAI Partners.
Kemudian, James Edwardes Jones dari RBC Capital Markets juga berpendapat bahwa pemisahan divisi eskrim dinilai masuk akal karena profilnya yang lebih lambat dan kurangnya sinergi biaya karena rantai pasokannya yang dingin Analis senior Bloomberg, Deborah Aitken juga mengatakan bahwa rencana Unilever untuk memisahkan divisi es krim untuk kemungkinan divestasi juga dinilai masuk akal, menimbang menghilangkan faktor musiman dari pertumbuhan dan hambatan margin yang rendah.
“Namun, tanggal pemisahan pada akhir 2025 menunjukkan bahwa masih ada jalan yang panjang dan penuh tantangan di masa depan, ditambah dengan gangguan dari program produktivitas baru,” jelas Aitken.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Gegara Beli Peralatan Militer dan Energi dari Rusia, Donald Trump Terapkan Tarif Impor 25% untuk India
- Lebih dari 1 Juta Rekening Terkait dengan Tindak Pidana, PPATK: 150 Ribu Didapat dari Peretasan
- Ekonom Minta Pemerintah dan BPS Menaikkan Acuan Garis Kemiskinan Sesuai Bank Dunia
- Berkat Sydney Sweeney, Saham American Eagle Melonjak
- Harga Emas di Pegadaian, Senin (28/7/2025) Stabil
Advertisement

Kecelakaan 2 Motor Beradu Banteng di Jalan Sambisari Kalasan, Terekam CCTV
Advertisement

Wujudkan Pariwisata Berbasis Budaya, InJourney dan Kementerian Kebudayaan Sinergi Melakukan Pengelolaan Kompleks Candi Borobudur
Advertisement
Berita Populer
- TPID DIY Libatkan Pedagang dalam Upaya Pengendalian Inflasi
- Penjualan Emas Perhiasan atau Batangan Tidak Kenai Pajak Bagi 3 Kelompok Ini
- Musim Masuk Sekolah, DIY Alami Inflasi 0,05 Persen pada Juli 2025
- PLN Tawarkan Kemudahan Pasang Baru dan Migrasi ke Listrik Pascabayar Lewat PLN Mobile
- Harga Emas Antam Sabtu 2 Agustus 2025, Rp1.948.000 per Gram
- Sri Mulyani Berjanji Konsisten Alokasikan Anggaran Kesehatan 5 Persen di APBN
Advertisement
Advertisement