Advertisement
Daop 6 Yogyakarta Pastikan Operasional Kereta Api Tidak Terganggu saat Pilkada
Kegiatan operasional di wilayah Daop 6 Yogyakarta. (dok istimewa)
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA— PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 6 Yogyakarta memastikan operasional Kereta Api (KA) tidak akan terganggu pada momen Pilkada Serentak Rabu 27 November 2024.
Manager Humas Daop 6 Yogyakarta, Krisbiyantoro mengatakan pekerja operasional di KAI seperti masinis, kondektur, Pimpinan Perjalanan Kereta Api (PPKA), termasuk petugas perawatan sarana dan prasarana bekerja dengan shift.
Advertisement
Sehingga bagi petugas yang sedang tidak bekerja bisa menyalurkan haknya untuk ikut memilih pimpinan daerah. Sementara petugas yang kebetulan masuk pagi, bisa diatur secara bergantian. Di sela-sela jam KA, pada saat sedang beristirahat atau bergantian dengan temannya.
"PT KAI Daop 6 Yogyakarta memastikan bahwa libur nasional dan adanya proses pemungutan suara Pilkada 2024 tidak akan mengganggu operasional KA," ucapnya, Selasa, (26/11/2024).
BACA JUGA: Polres Bantul Terjunkan 1.330 Personel Pengamanan pada Hari Pencoblosan Besok
Ia menjelaskan di lintas aktif wilayah kerja KAI Daop 6 Yogyakarta mulai dari Stasiun Wates hingga Stasiun Sragen, setidaknya terdapat 7 daerah yang juga melaksanakan Pilkada serentak. Kabupaten Kulonprogo, Kota Jogja, Kabupaten Sleman, Kabupaten Klaten, Kota Surakarta, dan Kabupaten Sragen.
Lebih lanjut dia mengatakan KAI Daop 6 Yogyakarta juga telah memberikan diskon 10% untuk KA kelas komersial keberangkatan dari wilayah Daop 6 Yogyakarta 26-28 November 2024. Dalam rangka memberikan kemudahan bagi masyarakat yang ingin menyalurkan hak pilih di kampung halamannya.
KAI Daop 6 Yogyakarta mengimbau kepada masyarakat untuk tidak khawatir menggunakan KA sebagai moda transportasi pilihan pada libur Pilkada 2024. "KAI Daop 6 Yogyakarta senantiasa berkomitmen menghadirkan perjalanan kereta api yang aman, nyaman dan selamat," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Warga Yang Tak Pernah Menabung Berkurang dari 26,7 jadi 24,9 Persen
OJK Gali Kondisi Industri Furniture, Kerajinan dan Tekstil di DIY
Payment ID Diluncurkan untuk Awasi e-Wallet, Politisi PDIP Desak Penundaan
Program 3 Juta Rumah Direalisasikan dengan Renovasi 2 Juta Rumah
Advertisement
Jelang Sensus Ekonomi 2026, BPS DIY Siapkan Wilayah Kerja
Asosiasi Pengelola Pusat Belanja DIY Tegaskan Rutin Bayar Royalti Musik
PPATK Incar E-Wallet, Bisa Diblokir Secara Selektif
Advertisement
PPATK: 122 Juta Rekening Dormant Dianalisis, 90 Persen Sudah Aktif
Pengguna KRL Jabodetabek Capai 31,4 Juta Orang per Akhir Juli 2025
Danantara Gelontorkan Rp1,5 Triliun Beli Gula Pasir Petani
Viral Fenomena Rojali dan Rohana, Ini Respons Bank Indonesia
Advertisement
Jepang Terancam Alami Krisis Beras Akibat Kekeringan
Berita Pilihan
- Penjualan Kendaraan Roda Empat di Asia Tenggara, Malaysia Ungguli Indonesia
- Imbas Isu Beras Oplosan, Penggilingan Padi Ramai-ramai Tutup
- Harga Emas Pegadaian 8 Agustus, UBS naik, Antam-Galeri24 turun
- Prediksi dan Preview PSM Makassar vs Persijap Jepara, Live Malam Ini
- 5.000 Perempuan dan 100 Lebih Pelaku UMKM Disabilitas Diberdayakan Dalam SisBerdaya & DisBerdaya 2025
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Asosiasi Pengelola Pusat Belanja DIY Tegaskan Rutin Bayar Royalti Musik
- Jelang Sensus Ekonomi 2026, BPS DIY Siapkan Wilayah Kerja
- Program 3 Juta Rumah Direalisasikan dengan Renovasi 2 Juta Rumah
- Payment ID Diluncurkan untuk Awasi e-Wallet, Politisi PDIP Desak Penundaan
- OJK Gali Kondisi Industri Furniture, Kerajinan dan Tekstil di DIY
- Warga Yang Tak Pernah Menabung Berkurang dari 26,7 jadi 24,9 Persen
- Harga Cabai Rawit dan Bawang Merah Turun
Advertisement
Advertisement
