Long Weekend, Asita DIY Perkirakan Lonjakan Wisatawan Mendekati Nataru

Harianjogja.com, JOGJA— DPD Association of The Indonesian Tour and Travel Agencies (Asita) DIY memprediksi libur panjang Isra Miraj-Imlek Januari 2025 akan mendongkrak kunjungan wisatawan di DIY. Diperkirakan lonjakan wisatawan ke DIY mendekati periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025.

Ketua DPD Asita DIY, Trianto Sunarjati mengatakan reservasi hotel, homestay, dan guesthouse untuk area Jogja sudah cukup tinggi. Lonjakan juga terjadi pada reservasi sewa kendaraan roda 4 dan kapasitas besar.

"Diperkirakan jumlah wisatawan akan mendekati periode libur Nataru," ucapnya, Selasa (21/1/2025).

BACA JUGA: Pengin Liburan Seru Saat Imlek Pekan Depan? 7 Kota Ini Layak Anda Kunjungi

Ia menjelaskan lonjakan tidak setinggi Nataru 2024/2025 karena jarak libur panjang ini terhitung cukup dekat dengan libur Nataru yang lalu. Libur panjang ini akan dimanfaatkan oleh wisatawan yang sempat khawatir dengan kepadatan saat Nataru lalu.

Juga dimanfaatkan oleh wisatawan untuk berlibur sebelum memasuki bulan puasa 2025. Menurutnya karakter wisatawan yang akan berkunjung adalah wisatawan domestik keluarga, study tour, dan gathering perusahaan.

"Secara jumlah diperkirakan tidak melebihi jumlah wisatawan di periode Nataru," jelasnya.

Trianto mengatakan tidak bisa dipungkiri bahwa pusat kota masih menjadi daya tarik utama untuk wisatawan datang ke DIY. Persebarannya beragam, menyesuaikan motivasi kunjungan wisatawan tersebut, seperti ke Kabupaten Sleman dan Gunungkidul.

Ada juga wisatawan yang berkunjung ke daerah Jawa Tengah yang masih dekat dengan DIY. Seperti Klaten, Solo, Dieng, dan sekitarnya.

BACA JUGA: Sepanjang 2024, 100 Juta Wisatawan Kunjungi Museum Sains dan Teknologi di China

Lebih lanjut dia mengatakan ada beberapa hasil evaluasi dari periode libur Nataru 2024/2025 kemarin. Pertama adalah penataan parkir kendaraan di ruas jalan area Kota Jogja, jangan sampai menambah kemacetan.

Kedua, imbas dari beroperasinya jalan tol baru sampai Klaten membuat DIY menjadi lebih mudah diakses dengan kendaraan pribadi. "Meskipun secara jumlah kunjungan wisatawan diprediksi akan cukup tinggi, namun bagi para pengusaha biro perjalanan/rental kendaraan mengalami penurunan jumlah permintaan."

Reservasi Hotel DIY

Sementara itu, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY, Deddy Pranowo menargetkan okupansi se-DIY bisa mencapai 90%. Per hari ini 21 Januari 2025 reservasi rata-rata sudah mencapai 70% untuk periode 25-31 Januari 2025.  

"Kami optimis 90% bisa tercapai," ungkapnya.

Ia menyebut berdasarkan data reservasi, rata-rata wisatawan berasal dari DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan sebagian luar Jawa. Deddy mengaku ada 2 bus mau reservasi di untuk tanggal 25-27 Januari 2025 namun dialihkan ke Kulonprogo dan Gunungkidul karena Sleman dan Kota Jogja sudah penuh.

Menurutnya rata-rata lama tinggal masih 1,8 hari sampai 2 hari. "Ini contoh aja, supaya ada penyebaran, dan dia mau," kata Deddy.

Deddy menyebut keberadaan tol punya dampak positif dan negatif. Positifnya adalah akses ke DIY lebih cepat, namun dampak negatifnya adalah tur satu hari. Wisatawan akan berkunjung ke kota lain dan DIY hanya dilalui.

Dia mengungkapkan berdasarkan hasil rapat ada 2 kemungkinan, pertama event yang digelar kurang atau akomodasi sudah tidak mencukupi. Deddy mengaku tidak masalah dengan keberadaan homestay atau villa asal sama-sama bayar pajak.

"Yang kami masalahkan kena pajak enggak, disetor ke pemerintah enggak, kan itu PAD. Kalau PAD meningkat bisa mengembangkan infrastruktur, pariwisata," tuturnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News