Bank Muamalat Tawarkan Fasilitas Pendaftaran Haji Plus dan Perencanaan Pelunasan Haji via Investasi Emas

JOGJA—Bank Muamalat Cabang Yogyakarta  menawarkan program Soleh atau Solusi Emas Hijrah. Melalui SOLEH, calon jamaah haji bisa merencanakan keuangan untuk pelunasan haji melalui investasi emas. Cara ini berpotensi membuat calon jemaah haji bisa menjaga nilai uang. Di samping itu, investasi emas bisa mengurangi gap kenaikan biaya haji dari tahun ke tahun.

Senior Branch Manager Bank Muamalat Yogyakarta , Evia Lutvita Sarie, mengatakan program Soleh merupakan perencanaan untuk  pelunasan biaya haji. Calon jemaah haji perlu membayar porsi untuk mendapatkan kuota keberangkatan haji yang dinamakan "Setoran Awal Porsi Haji". Untuk Haji Reguler biaya setoran awal porsi hajinya Rp25 juta. Dari awal mendaftar hingga keberangkatan, calon jemaah haji perlu mempersiapkan fisik serta dana untuk  pelunasan haji.

Evia mencontohkan di Yogyakarta, waktu tunggu keberangkatan haji saat ini sekitar 34 tahun. Semisal di tahun 2025, total Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) sebesar Rp. 89,4 juta dengan Bipih (Biaya Perjalanan Ibadah Haji) Rp 55,4 juta (dibayar oleh jemaah), sisa nya dari nilai manfaat, maka calon jemaah haji perlu menyiapkan pelunasan sekitar Rp30,4 juta, yang di dapat dari Bipih (Biaya Perjalanan Ibadah Haji) Rp55,4 juta dikurangi setoran awal Rp.25 juta. Bank Muamalat Yogyakarta  menawarkan program "SOLEH" dalam rangka perencanaan  pelunasan tersebut.

"Sekarang biaya total haji Rp 89,4 juta, suatu saat nanti, misal 34 tahun lagi, biaya pelunasan haji bisa saja Rp 300 juta. Dengan investasi emas, kenaikan harga itu bisa ditutup dengan harga emas yang juga cenderung meningkat," kata Evia, Rabu (23/4/2025).

Lima belas tahun yang lalu, harga emas per gram sekitar Rp 410.000. Tahun 2025 ini, per  gram emas harganya sekitar Rp1.900.000, sehingga untuk nasabah yang menyimpan emas dari lima belas tahun lalu, akan merasa biaya haji tahun ini malah menjadi lebih murah.

Secara teknis, program "SOLEH" menyediakan investasi emas dengan minimal gramasi 5 gram dan maksimal 500 gram. Jangka waktu pembiayaan  "SOLEH" minimal 1 tahun dan maksimal 10 tahun. Nominal akad pembiayaan mengikuti harga logam mulia hari itu.

Evia mencontohkan, misal calon jemaah haji ambil program "SOLEH" sebanyak 10 gram. Sementara harga emas saat akad Rp1,9 juta per gram. Maka nominal pembiayaan sebesar Rp19 juta. Besaran angsuran per bulannya tergantung dengan jangka waktu pembiayaan yang di ambil.

"Ibaratnya investasi tapi dipaksa, tiap bulannya calon jemaah haji harus menyisihkan uang untuk mengangsur emas," katanya. "Program Soleh ini paling laris di Bank Muamalat."

BACA JUGA: Uang Palsu Rp12,8 juta Dibeli dengan Uang Asli Rp4 Juta, Jaringan di Sleman dan Jogja Dibongkar Polisi

Ada Juga ProHajj Plus

Tidak hanya Soleh, Bank Muamalat Yogyakarta juga memfasilitasi calon jemaah haji plus dengan program ProHajj Plus. Keistimewaan haji plus yaitu bisa berangkat lebih awal dari pada haji reguler, dengan masa tunggu keberangkatan sekitar 5 - 7 tahun. Apabila haji reguler langsung berurusan dengan Kementerian Agama, pelaksanaan haji plus dibantu oleh Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK),

Evia bercerita, Untuk biaya total haji plus tidak ada patokan, sesuai dengan fasilitas dan servicenya yang di berikan pihak travel. Namun untuk pembayaran porsi atau kuota keberangkatan haji plus, umumnya sekitar 4.000 hingga 4.500 dolar Amerika Serikat (AS). Adapun 4.000 dolar AS, setara dengan Rp 67 juta.

"Program Pembiayaa ProHajj Plus" semacam pembiayaan untuk menalangi biaya pendaftaran porsi awal Haji Plus. Mungkin ada beberapa masyarakat yang ber- mindset 'masak haji tapi uangnya utang'. Insya Allah pas berangkat sudah lunas," kata Evia. "Angsuran ProHajj Plus bisa sampai tujuh tahun."

Sebelumnya, Bank Muamalat Jogja mensosialisasikan program SOLEH dan ProHajj Plus di Hotel Serela, Kota Jogja pada Selasa (22/5/2025). Peserta sosialisasi merupakan calon jemaah yang berminat mendaftar haji plus, calon jemaah haji plus dalam masa tunggu, dan biro Travel rekanan (PIHK)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News