Advertisement
Apindo Catat 73.992 Pekerja Kena PHK Sejak Awal Tahun, Ini Faktornya

Advertisement
Harianjogja,com, JAKARTA — Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menunjukkan data Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di Indonesia mencapai 73.992 pekerja pada periode 1 Januari 2025—10 Maret 2025.
Angka tersebut berdasarkan data pekerja yang tidak lagi menjadi peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJS Ketenagakerjaan) pada periode tersebut. Sementara, jumlah pekerja yang mengajukan klaim JHT BPJS Ketenagakerjaan karena PHK mencapai 40.683 pekerja.
Advertisement
Ketua Umum Apindo Shinta W. Kamdani mengatakan kondisi angka PHK yang signifikan di awal tahun tersebut perlu menjadi perhatian oleh pemerintah, dalam hal ini Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker).
"Walaupun dalam sisi lain kita juga banyak pekerjaan-pekerjaan baru melalui investasi yang masuk. Namun kita mesti menyadari bahwa di luar dari pada PHK kita juga harus menyiapkan 3 juta - 4 juta pekerjaan baru setiap tahunnya," kata Shinta dalam konferensi pers Apindo, Selasa (13/5/2025).
Menurut Shinta, investasi yang masuk dan tumbuh saat ini belum sebanding dengan tenaga kerja yang mencari lapangan pekerjaan. Untuk itu, Apindo mendorong revitalisasi industri padat karya, terlebih dalam kondisi masifnya kenaikan angka PHK.
Dalam survei Apindo pada Maret 2025 disebutkan alasan perusahaan melakukan pengurangan karyawan seperti penurunan permintaan (69,4%), kenaikan biaya produksi (43,3%), perubahan regulasi ketenagakerjaan atau upah minimum (33,2%), tekanan produk impor (21,4%), faktor teknologi informasi (20,9%).
Tak hanya itu, Apindo juga disebutkan berdasarkan survei kondisi usaha, sebanyak 67,1% perusahaan tidak berencana melakukan investasi baru dalam satu tahun ke depan.
"Makanya sekarang kenapa kita perlu revitalisasi padat karya karena PHK ini menjadi satu perhatian yang sangat mengkhawatirkan buat kita," terangnya.
Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) mengungkap korban pemutusan hubungan kerja (PHK) mencapai 24.036 orang hingga 23 April 2025. Jawa Tengah, Daerah Khusus Jakarta, dan Riau menjadi provinsi dengan kasus PHK terbanyak sepanjang 2025.
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli mengungkap, jumlah PHK hingga April 2025 sudah mencapai sepertiga dari total kasus PHK yang terjadi di 2024 yang kala itu sebanyak 77.965 orang.
“Saat ini sudah terdata adalah sekitar 24.000, jadi sudah sepertiga lebih dari 2024,” kata Yassierli dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI di Kompleks Parlemen, Senin (5/5/2025).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Penuhi Syarat Keselamatan Terbang, Garuda Indonesia Buka Lagi Rute Jakarta-Doha
- Kecurangan Beras Rugikan Konsumen Rp99,35 Triliun harus Ditindak
- Harga Bawang Merah Masih Tinggi di Level Rp42.528 per Kilogram
- Shopee Tambah Beban Baru Biaya Transaksi untuk Seller
- Taksi Terbang EHang 216-s Dipamerkan, Raffi Ahmad Ingin Bisa Jadi Opsi Pariwisata Nasional Baru
Advertisement

Pemkab Bantul Lakukan Pendampingan untuk Pengelola Desa Wisata
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Harga Bawang Merah Masih Tinggi di Level Rp42.528 per Kilogram
- Kecurangan Beras Rugikan Konsumen Rp99,35 Triliun harus Ditindak
- Toyota Rajai Impor Mobil CBU pada Januari-Mei 2025
- Harga Pangan Hari Ini, Sabtu 28 Juni 2025, Bawang, Cabai, hingga Daging Sapi Turun
- Harga Emas Antam Anjlok hingga Rp1,88 Juta per Gram, Buyback Rp1,72 Juta per Gram
- Sejak Jumat Ribuan Penumpang Kereta Api Memadati Stasiun di Wilayah Daop 6 Yogyakarta
- Penuhi Syarat Keselamatan Terbang, Garuda Indonesia Buka Lagi Rute Jakarta-Doha
Advertisement
Advertisement