Advertisement
Hasilkan Produk Bahan Bangunan Rendah Karbon, Solusi Bangun Indonesia Akselerasi Transisi Industri dan Ekonomi Hijau

Advertisement
JAKARTA—Industri bahan bangunan kerap dihadapkan pada berbagai tantangan lingkungan, seperti tingginya emisi karbon, hingga ketersediaan sumber daya alam. Namun, PT Solusi Bangun Indonesia Tbk, membuktikan bahwa sektor ini juga dapat menjadi bagian dari solusi terhadap krisis lingkungan.
Dengan mengembangkan berbagai inisiatif yang terangkum dalam Peta Jalan Keberlanjutan 2030, Solusi Bangun Indonesia yang merupakan anak usaha dari PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG), menerapkan pendekatan-pendekatan yang mencakup pengembangan produk rendah karbon, pemanfaatan energi baru terbarukan, pengelolaan limbah berbasis ekonomi sirkular, konservasi air, peningkatan keselamatan kerja, serta pemberdayaan masyarakat di sekitar area operasi.
Advertisement
BACA JUGA: PT Gag Milik Antam Izinnya Aman Tak Dicabut Prabowo, Tetap Bisa Beroperasi di Raja Ampat
Atas komitmen dan pencapaian kinerja keberlanjutan di tahun 2024, Solusi Bangun Indonesia dianugerahi dua PROPER Emas dan satu PROPER Hijau dari Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia.
Direktur Utama Solusi Bangun Indonesia, Asri Mukhtar, menegaskan bahwa keberlanjutan telah menjadi fondasi strategi bisnis jangka panjang dan competitive advantage Solusi Bangun Indonesia. “Di Solusi Bangun Indonesia, setiap inisiatif yang kami lakukan merupakan investasi dan akselerasi menuju pembangunan dan lingkungan yang resilien dan berkelanjutan,” ujar Asri Mukhtar.
Inovasi dan Tanggung Jawab Sosial
Hingga kuartal pertama tahun 2025, 43,5% pendapatan Perusahaan berasal dari produk dan layanan berkelanjutan, termasuk delapan jenis semen bersertifikasi Green Label Gold. Penggunaan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dan bahan bakar alternatif turut mendorong penurunan emisi karbon sebesar 15,9% dibandingkan baseline 2010. Selain itu, penggunaan bahan bakar alternatif turut mendorong capaian tingkat substitusi termal hingga 13,9%.
Pada konservasi air, Solusi Bangun Indonesia menerapkan sistem pengelolaan air terpadu di seluruh pabrik. Salah satunya adalah teknologi Programmable Logic Control (PLC) dan Internet of Things (IoT) di Pabrik Narogong, yang berhasil menurunkan konsumsi air tawar dan sungai hingga 39.402 m³ pada 2024.
BACA JUGA Presiden Prabowo Cabut 4 Izin Usaha Pertambangan Nikel di Raja Ampat Papua
Modifikasi underground water pipe line digunakan untuk meningkatkan efisiensi penggunaan air di unit tanur semen dan mengurangi risiko keropos serta kehilangan air. Implementasi ini mendukung efisiensi operasi dan pengelolaan sumber daya air yang lebih baik, sehingga Perusahaan dapat menghemat hingga 138.122 m3 air dalam proses produksi di tanur semen.
Upaya konservasi terhadap ketersediaan air bersih juga dilakukan Perusahaan melalui pemanfaatan air hujan dan air daur ulang. Inisiatif ini dilakukan di seluruh unit operasi perusahaan secara sistematis, untuk mendukung proses produksi yang lebih efisien dan bertanggung jawab. Pada tahun 2024, Perusahaan telah memanfaatkan 617.890 m3 air hujan dan sebanyak 539,504 m3 air daur ulang untuk digunakan kembali dalam proses produksi di seluruh area operasi.
Dalam pengelolaan sampah termasuk sampah plastik, Solusi Bangun Indonesia memberikan pendampingan dan pemberdayaan kepada Bank Sampah Generasi Milenial (Basagemil) di Lhoknga, Aceh, serta berkolaborasi dengan Yayasan GotBag Indonesia untuk mengumpulkan 5–10 ton sampah laut setiap bulan.
Sampah dari laut dan pesisir tersebut diolah oleh Nathabumi, sebuah divisi pengelolaan limbah ramah lingkungan yang dioperasikan Perusahaan, untuk dimanfaatkan sebagai refuse-derived fuel (RDF) di Pabrik Tuban. Selain itu, Solusi Bangun Indonesia juga telah menjalin kerja sama dengan 16 pemerintah daerah di Sumatra, Jawa dan Bali untuk pemanfaatan RDF sebagai bahan bakar alternatif substitusi batu bara.
Pada aspek tanggung jawab sosial, sejak 2019, program tanggung jawab sosial perusahaan telah memberikan dampak positif kepada lebih dari 1,4 juta penerima manfaat. Seluruh pabrik Solusi Bangun Indonesia pun meraih status "Approval" dalam Social License Index yang menandakan penerimaan masyarakat atas keberadaan dan kontribusi perusahaan di daerah operasional.
“Momentum Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025 menjadi kesempatan untuk menegaskan pentingnya peran dunia usaha dalam mendukung transisi menuju ekonomi hijau. Solusi Bangun Indonesia konsisten menerapkan praktik operasi yang bertanggung jawab sejalan dengan target dekarbonisasi perusahaan, dan upaya kontribusi terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs),” ujar Asri Mukhtar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Dampak Kebijakan Efisiensi Prabowo, Pengusaha Hotel Mengaku Pendapatan Turun 60 Persen
- OJK Minta Pemilik Asuransi Kesehatan Bayar 10 Persen Saat Klaim, Konsumen Protes
- Sampai dengan 9 Juni 2025 Masih Ada Diskon Tarif Tol di Jawa dan Sumatra, Ini Daftarnya
- Cek Promo Perjalanan dari DAMRI Selama Libur Hari Raya Iduladha dan Liburan Sekolah, Ada Diskon ke Jogja
- Danantara Dikabarkan Pendekatan ke GoTo dan Grab untuk Investasi Saham
Advertisement
Advertisement

Destinasi Wisata Puncak Sosok Bantul Kini Dilengkapi Balkon KAI
Advertisement
Berita Populer
- Belum Bertambah, OJK DY Sebut Gadai Legal di DIY Ada 10 Perusahaan
- Hasilkan Produk Bahan Bangunan Rendah Karbon, Solusi Bangun Indonesia Akselerasi Transisi Industri dan Ekonomi Hijau
- Astra Motor Yogyakarta Kembali Hadirkan Honda Virtual Exhibition
- Novotel YIA Kulonprogo Rayakan Hari Laut Sedunia 2025: Langkah Kecil untuk Lautan yang Lebih Sehat dan Berkelanjutan
- Suka Duka Amrul, Petugas PLN yang Siaga Jaga Listrik Semarang Saat Iduladha
- Harga Pangan Hari Ini, Rabu 11 Juni 2025, Cabai Rawit Naik, Bawang Merah Turun
Advertisement
Advertisement