Advertisement

Jateng dan DIY Masih Jadi Tujuan Utama Wisata, Penjualan Avtur Tumbuh 11% di 2024

Anisatul Umah
Kamis, 26 Juni 2025 - 11:57 WIB
Jumali
Jateng dan DIY Masih Jadi Tujuan Utama Wisata, Penjualan Avtur Tumbuh 11% di 2024 Petugas SPBU hendak melayani pembelian Pertamax Green 95. / Antara

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah (JBT) mencatatkan kinerja positif sepanjang tahun 2024. Di mana untuk avtur penjualannya tumbuh 11% dibandingkan tahun sebelumnya.

Bahan Bakar Minyak (BBM) konsumsi kendaraan umum juga tumbuh, di mana untuk gasoline 0,8% dan gasoil 1,9%. Sementara untuk Liquefied Petroleum Gas (LPG) tumbuh 1%.

Di Jawa Tengah dan DIY saat ini ada 1.105 lembaga penyalur BBM. Kemudian jumlah lembaga penyalur LPG mencapai 64.353 pangkalan.

Area Manager Communication, Relations, & Corporate Social Responsibility (CSR) Pertamina Patra Niaga JBT, Taufiq Kurniawan menjelaskan avtur tumbuh 11% kemungkinan karena frekuensi penerbangan di sepanjang 2024 yang tumbuhnya cukup signifikan.

Menurutnya situasi pasca pandemi Covid-19 di 2024 masih terasa sehingga orang masih ingin bepergian, ditambah adanya stimulus diskon tarif pesawat, lebaran, hingga faktor libur panjang. "Destinasi wisata di Jateng dan DIY masih menjadi tujuan utama, sehingga untuk penerbangan naik 11%," ucapnya, Kamis (26/6/2025).

Advertisement

BACA JUGA: Inter Milan dan Monterrey Melaju ke Babak 16 Besar Piala Dunia Antarklub 2025

Sementara itu untuk BBM konsumsi kendaraan umum hanya tumbuh 0,8% dan 1,9% disebabkan karena sekitar 85% masyarakat mengkonsumsi BBM jenis Pertalite dan Solar. Di mana keduanya adalah BBM subsidi yang dikendalikan oleh pemerintah. Ditambah faktor resesi ekonomi di 2024 yang tidak mudah dilewati dan juga tahun Pemilihan Umum (Pemilu).

"Sehingga di 2024 pertumbuhan untuk konsumsi BBM yang mendongkrak dari sektor non subsidi relatif tidak terlalu signifikan," jelasnya.

Sama dengan BBM, ia menjelaskan LPG naik hanya 1% di 2024 karena 90% konsumsinya masih LPG 3 Kg atau subsidi. Sisanya Bright Gas atau non subsidi untuk industri dan lainnya. Sehingga pertumbuhanya juga tidak terlalu signifikan.

Proyeksi di 2025


Taufiq memperkirakan kasus tata kelola Migas sedikit berdampak pada konsumsi BBM jenis Pertamax di 2025 secara nasional. Namun di DIY dan Jawa Tengah tidak terlalu signifikan.

Menurutnya di Jawa Tengah dan DIY saat momen Lebaran Idul Fitri tahun ini konsumsinya naik sekitar 70%. Lonjakan ini berkisar satu bulan setelah pengungkapan kasus tata kelola Migas. Oleh karena itu diperkirakan penjualan BBM dan LPG masih akan tumbuh di Jawa Tengah dan DIY tapi tidak signifikan. Masih akan sama dengan kinerja di 2024.

Untuk avtur dari pertumbuhan 11% di 2024, pada tahun ini dia perkirakan akan turun. Sebab ruas tol semakin terkoneksi dan pilihan moda transportasi masyarakat untuk ke Jawa Tengah dan DIY semakin beragam, selain dengan pesawat.

"Karena konektivitas darat sudah bagus, mereka akan memilih lewat jalur darat. Mengakibatkan avtur ini tetap naik tapi tidak sesignifikan 2024 yang mencapai 11%," ungkapnya.

Capaian Nasional


PT Pertamina Patra Niaga mencatat volume penjualan di semua segmen yakni retail, korporat, dan anak perusahaan pada 2024 mencapai 105 juta kilo liter (KL), tumbuh 5,6% dibandingkan tahun sebelumnya.

Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari mengatakan peningkatan volume penjualan ini ditopang oleh penguatan jaringan distribusi dan optimalisasi infrastruktur energi nasional.

Hingga akhir 2024, Pertamina Patra Niaga mengoperasikan lebih dari 15.000 titik ritel BBM dan 260.000 pangkalan LPG di seluruh Indonesia. Program BBM Satu Harga telah terealisasi di 573 lokasi wilayah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T).

Dia menyebut peningkatan penyaluran BBM ini tidak hanya menjadi indikator pertumbuhan permintaan, tetapi juga mencerminkan efektivitas distribusi dan keandalan infrastruktur.

"Ini adalah bagian dari komitmen kami untuk menjaga ketahanan energi nasional dengan prinsip pemerataan dan keterjangkauan," ujarnya.

Ia mengatakan Pertamina Patra Niaga juga terus mengembangkan inisiatif energi bersih. Di antaranya dengan memperluas outlet Pertamax Green 95, membangun infrastruktur EV Charging Station dan Battery Swapping Station. Serta meluncurkan produk ramah lingkungan seperti Sustainable Aviation Fuel (SAF) untuk sektor penerbangan dan Hydrotreated Vegetable Oil (HVO) untuk kebutuhan industri.

Heppy menjelaskan dengan capaian di 2024 ini, Pertamina Patra Niaga akan fokus memperkuat keandalan distribusi energi, meningkatkan efisiensi operasional, serta memperluas kolaborasi strategis di sektor niaga, industri, dan transportasi. "Untuk mendorong transformasi berkelanjutan," lanjutnya. (**) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Advertisement

alt

Polda DIY Ringkus Dokter Gadungan Menipu Korban Lewat Love Scamming

Jogja
| Kamis, 26 Juni 2025, 20:57 WIB

Advertisement

alt

Pendaki Asal Brasil Jatuh di Gunung Rinjani Dievakuasi

Wisata
| Sabtu, 21 Juni 2025, 17:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement