Advertisement
Indosat Bantah Terlibat dalam Registrasi 2,2 Juta Nomor dengan 1 KTP
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA — Dalam program registrasi ulang, sebanyak 2,2 juta nomor prabayar Indosat Ooredoo didaftarkan menggunakan satu nomor induk kependudukan (NIK). PT Indosat Tbk. menyatakan jutaan nomor yang dinilai tidak wajar telah diblokir dan membantah ada manipulasi perusahaan.
Group Head Corporate Communications Indosat Ooredoo Deva Rachman mengatakan pihaknya selalu mengikuti regulasi pemerintah. Saat ini, pihaknya fokus pada tindak pemblokiran nomor terutama yang tidak mencerminkan data kependudukan mengacu pada Surat BRTI No.210/BRTI/III/2018.
Advertisement
Pasalnya, ketentuan registrasi untuk satu NIK hanya bisa mendaftarkan tiga nomor. Sementara itu, nomor keempat bisa didaftarkan melalui gerai. Temuan satu NIK yang digunakan untuk mendaftarkan 2 juta nomor, Deva menyebut, pemblokiran telah dilakukan sama halnya dengan 50 nomor yang teregistrasi dari satu NIK sebelumnya.
"Sudah kami blokir karena kami fokusnya corrective action. Sama kayak yang 50 nomor sebelumnya itu," ujarnya saat dihubungi Jaringan Informasi Bisnis Indonesia (JIBI), Senin (9/4/2018).
Dia menyebut registrasi kartu bakal memberikan dampak positif terhadap industri telekomunikasi. Oleh karena itu, pihaknya pasti mendukung kebijakan yang berjalan sejak Oktober 2017 itu.
"Sama sekali kami tidak bisa melakukan manipulasi. Kami justru menyukseskan program ini karena akan memberikan dampak positif kepada masyarakat dan industri secara luas," katanya.
Direktorat Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri mencatat tiga NIK mencurigakan yang digunakan untuk mendaftarkan nomor prabayar dari tiap-tiap operator seluler.
Nomor pelangan seluler prabayar Indosat menjadi jumlah terbanyak yang bisa ditembus tiga NIK. NIK pertama bisa mendaftarkan sebanyak 2,22 juta atau tepatnya 2.221.656 juta nomor. NIK kedua, 1,84 juta atau perinciannya 1.847.625 juta. Terakhir, 1,60 juta atau 1.601.391 juta nomor.
Hal yang sama juga terjadi pada operator seluler lain namun pada jumlah yang lebih kecil. Pada Telkomsel, NIK pertama menembus 518.962 nomor. Kemudian, NIK kedua, dengan 409.043 nomor dan terakhir 402.034 nomor.
Pada XL, satu nomor NIK bisa digunakan untuk mendaftarkan berturut-turut 319.251 nomor, 310.002 nomor dan 310.001 nomor. Sementara itu, pada Tri jumlah terbesar yang bisa ditembus yakni 83.575 nomor. Sisanya, satu NIK masing-masing bisa mencatatkan 66.432 nomor dan 40.631 nomor.
Adapun, pada Smartfren yang tercatat dengan satu NIK berturut-turut sebanyak 145.868 nomor, 63.136 nomor dan 57.879 nomor.
Secara total, terdapat penggunaan 227.945 NIK yang mencurigakan karena mendaftarkan 133,22 juta nomor atau tepatnya 133.228.755 nomor seluler prabayar. Padahal, pemerintah membatasi setiap NIK hanya bisa digunakan oleh 10 nomor seluler.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
- Garuda Selangkah Lagi Menuju Paris, Ini Fakta tentang Olimpiade Melbourne 1956
- Satu Kemenangan Lagi menuju Olimpiade Paris, STY: Percayai Saya, Ikuti Saya!
- Koalisi Berkah Pecah, Hari Wuryanto Bakal Maju sebagai Calon Bupati Madiun 2024
- Garuda Muda Wajib Waspada, 3 Pemain Uzbekistan Bermain di Prancis dan Rusia
Berita Pilihan
- Kunjungi Washington DC, Ini Oleh-Oleh yang Dibawa Menkeu untuk Indonesia
- BI Rate Naik, Ekonom Berharap Bunga KUR Tak Ikut Naik
- Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Luhut Bentuk Tim Khusus
- Airlangga Nilai Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Negara Lain
- Nilai Tukar Rupiah Remuk Akibat Konflik Iran-Israel, Ini Proyeksi Ekonom
Advertisement
LITERASI KESEHATAN: Warga Lansia Diminta Bijak Memilih Jenis Olahraga
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Meraup Berkah dari Rumput Laut dan Tulang Ikan
- Hari Ini Harga Telur Ayam Terpantau Naik hingga Rp31 Ribu per Kilogram
- Per Maret 2024, APBN Surplus Rp8,1 Triliun
- Biaya Pembangunan IKN Mencapai Rp72,1 Triliun dari APBN
- UMKM DIY Bisa Manfaatkan Securities Crowdfunding Sebagai Alternatif Pendanaan Selain Perbankan
- Kadin DIY Optimis Ekonomi Masih Stabil di Tengah Pelemahan Rupiah
- Digitalisasi Keuangan Daerah, BPD DIY Dukung Penuh Pemkot Jogja
Advertisement
Advertisement