Advertisement
Harga Batu Bara Naik
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Harga batu bara berhasil naik pada perdagangan Rabu (18/4/2018) senyampang dengan kenaikan harga minyak mentah yang melambung ke level tertinggi sejak 2014.
Pada perdagangan Rabu, harga batu bara untuk kontrak April 2019, kontrak teraktif di bursa komoditas Rotterdam, rebound dengan penguatan 2,17% atau 1,75 poin dan ditutup di posisi US$82,25/metrik ton.
Advertisement
Pada perdagangan Selasa (17/4), harga batu bara kontrak April 2019 tergelincir dan berakhir anjlok lebih dari 3% atau 2,65 poin di posisi 80,50, setelah menguat dua hari berturut-turut sebelumnya.
Sejalan dengan batu hitam, harga minyak mentah naik ke level tertinggi sejak 2014 pada perdagangan Rabu (18/4/2018), setelah penurunan pada cadangan minyak, bensin, solar, dan bahan bakar jet di Amerika Serikat (AS) menandakan meningkatnya pengetatan pasokan.
Minyak West Texas Intermediate untuk pengiriman Mei melonjak 1,95 poin atau sekitar 3% dan ditutup di level US$68,47 per barel di New York Mercantile Exchange. WTI terpantau lanjut menguat 0,44% ke level 68,77 per barel pada pukul 07.22 WIB hari ini (Kamis, 19/4/2018).
Adapun minyak Brent untuk pengiriman Juni berakhir melonjak 1,90 poin atau 2,65% di level US$73,48 per barel di bursa ICE Futures Europe yang berbasis di London dan lanjut menguat 0,46% ke US$73,82 per barel pagi ini.
Dilansir Bloomberg, laporan Energy Information Administration (EIA) menunjukkan penyusutan cadangan minyak AS dan penarikan minyak mentah pertama dari kompleks penyimpanan terbesar AS dalam enam pekan terakhir.
EIA melaporkan stok minyak mentah AS turun 1,07 juta barel pekan lalu, sementara pasokan di pusat penyimpanan minyak di Cushing, Oklahoma turun 1,12 juta. Pasokan bensin turun 2,97 juta barel dan cadangan minyak distilat turun 3,11 juta barel ke level terendah sejak November.
Penurunan ini menggarisbawahi optimisme bahwa upaya yang dipimpin OPEC untuk mengekang pasokan global akan diperkuat akhir pekan ini ketika para negara produsen dan sekutu bertemu di Arab Saudi.
"Kami terus melihat adanya kepatuhan (atas kesepakatan) yang sangat kuat oleh negara-negara OPEC untuk membatasi pasokan,” kata Nick Holmes, seorang analis di Tortoise di Leawood, Kansas, seperti dikutip Bloomberg.
“Ada banyak faktor yang berkontribusi pada gambaran inventaris yang lebih ketat. Secara global, kami melihat permintaan minyak mentah yang kuat,” lanjutnya
Pergerakan harga batu bara kontrak April 2019 di bursa Rotterdam
Tanggal | US$/MT |
18 April | 82,25 (+2,17%) |
17 April | 80,50 (-3,19%) |
16 April | 83,15 (+1,22%) |
13 April | 82,15 (+0,31%) |
12 April | 81,90 (-0,12%) |
Sumber: Bloomberg
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- BI Rate Naik, Ekonom Berharap Bunga KUR Tak Ikut Naik
- Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Luhut Bentuk Tim Khusus
- Airlangga Nilai Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Negara Lain
- Nilai Tukar Rupiah Remuk Akibat Konflik Iran-Israel, Ini Proyeksi Ekonom
- Kadin DIY: Pelemahan Rupiah Dongkrak Ekspor Bagi yang Bahan Bakunya Lokal
Advertisement
Komplotan Spesialis Pengganjal ATM di Gerai Ritel Modern Ditangkap Polresta Jogja
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- BI Rate Naik, Ekonom Berharap Bunga KUR Tak Ikut Naik
- IHSG Ditutup Melemah, Ini Tanggapan BEI DIY
- Kenaikan BI Rate 25 Basis Poin, Respon Kadin DIY: Keputusan Moderat
- Marvera Gunungkidul, Korban Penipuan Jadi Sumber Penghidupan
- Meraup Berkah dari Rumput Laut dan Tulang Ikan
- Hari Ini Harga Telur Ayam Terpantau Naik hingga Rp31 Ribu per Kilogram
- Per Maret 2024, APBN Surplus Rp8,1 Triliun
Advertisement
Advertisement