Advertisement

Ekspor Kerajinan dan Mebel Diprediksi Naik 20%

Holy Kartika Nurwigati
Jum'at, 21 September 2018 - 06:30 WIB
Mediani Dyah Natalia
Ekspor Kerajinan dan Mebel Diprediksi Naik 20% Ilustrasi mebel - Solopos/ Sunaryo Haryo Bayu

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Depresiasi rupiah yang beberapa kali terjadi, kian menguntungkan pelaku ekspor di bidang kerajinan dan mebel. Kurang lebih peningkatan nilai transaksi ekspor mencapai 15%-20%.

"Prediksi saya, ada kenaikan, sekitar 15 sampai 20 persen. Karena tentu dalam kondisi menguatnya mata uang dolar, uang mereka [buyer] banyak dan barang yang diekspor dari Indonesia jadi terasa murah," ujar Ketua DPD Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) DIY, Timbul Raharjo kepada Harian Jogja, Kamis (20/9).

Advertisement

Timbul tak menampik kondisi pelemahan dolar membuat volume pemesanan produk kerajinan, terutama mebel mengalami kenaikan. Kondisi ini dinilai Timbul cukup menguntungkan, khususnya bagi pelaku kerajinan yang tak melewatkan momentum pameran di beberapa negara di Eropa.

Lebih lanjut Timbul memaparkan dengan harga produk yang dinilai semakin murah, tak sedikit dari buyer yang kemudian kembali memesan produk kerajinan dari Indonesia. "Saya sendiri belum lama ini mendapatkan pesanan dari Amerika Serikat sebanyak satu kontainer, lalu adanya momentum itu, kembali dapat orderan satu kontainer lagi," imbuh Timbul.

Ketua Komisariat Daerah (Komda) Asosiasi Industri Permebalan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) DIY Irsyam Sigit Wibowo tak menampik kondisi pelemahan rupiah telah memberikan keuntungan bagi pelaku usaha di sektor kerajinan dan mebel. Irsyam menuturkan selisih rate dolar pada saat kontrak harga dilakukan antara buyer dan pelaku usaha, memberikan margin positif.

Diakui Irsyam, kondisi ini juga turut meningkatkan jumlah volume pemesanan. Kendati demikian, Irsyam menuturkan kondisi tetap bergantung pada kemampuan masing-masing pelaku kerajinan dalam menyiapkan permintaan produk dari pembeli.

"Volume [produk] yang diekspor bisa saja meningkat, tetapi tetap kembali pada kapasitas dan kemampuan pelaku industri kerajinan ini dalam menyediakan suplai produk yang diinginkan. Bahkan mungkin saja ada orderan yang kemarin belum sempat tergarap semua," jelas Irsyam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Pemudik Inilah Jalur Alternatif Masuk Gunungkidul

Gunungkidul
| Selasa, 19 Maret 2024, 15:27 WIB

Advertisement

alt

Ribuan Wisatawan Saksikan Pawai Ogoh-Ogoh Rangkaian Hari Raya Nyepi d Badung Bali

Wisata
| Senin, 11 Maret 2024, 06:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement