Advertisement
5 KEK Pariwisaata Ditetapkan 2019
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA — Kementerian Pariwisata menargetkan lima usulan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata dapat ditetapkan pada tahun depan.
Ketua Tim Percepatan Kawasan Pariwisata Kemenpar Azwir Malaon mengatakan, saat ini pihaknya tengah melakukan percepatan pembentukan lima KEK Pariwisata lainnya.
Advertisement
Kelima KEK Pariwisata itu a.l. Mentawai, Sumatra Barat; Cikidang, Sukabumi, Jawa Barat; Pangandaran, Jawa Barat; Selayar, Sulawesi Selatan; dan Tanjung Pulisan Likupang, Minahasa Utara, Sulawesi Utara.
“Tahun ini diharapkan dapat segera dibahas Tim Pelaksana Dewan Nasional dan tahun depan di sidang dewan nasional,” ujarnya kepada Bisnis, Rabu (14/11).
Lima KEK ini akan menambah daftar KEK yang sudah ditetapkan belum lama ini. Terdapat ketujuh KEK Pariwisata yang sudah ditetapkan yakni KEK Tanjung Kelayang, Tanjung Lesung, Mandalika, Morotai, Tanjung Gunung, Sungailiat, dan Singasari.
“Selain 5 KEK yang akan ditetapkan pada tahun depan, juga ada 17 KEK lainnya yang usulannya masih diproses,” ucap Azwir.
Menteri Pariwisata Arief Yahya menambahkan, usulan KEK Pangandaran dikhususkan untuk wisata bahari, sedangkan KEK Sukabumi untuk agrowisata.
Pembangunan dua KEK itu direncanakan berlangsung pada 2019 setelah disetujui oleh Kemenko Perekonomian.
Adapun, anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan dua KEK tersebut sekitar Rp8 triliun. “Saya berharap KEK Pariwisata ini dapat berkontribusi mendatangkan wisman,” katanya.
Menurutnya, pariwisata merupakan suatu bisnis yang berkaitan dengan perizinan atau birokrasi, sehingga perizinan bisa dimudahkan dengan KEK. Dia berharap setiap daerah bisa mengusulkan adanya KEK Pariwisata.
“Saya berharap Indonesia punya 100 KEK. Berarti, setiap provinsi masing-masing punya 3. Contoh KEK adalah seperti di Nusa Dua atau di Mandalika, semua pembangunannya cepat. Di Mandilaka, Lombok mau ada lintasan MotoGP,” terangnya.
Kendati demikian, Menpar tak memungkiri membangun KEK Pariwisata di sebuah daerah bukanlah sebuah perkara yang mudah. “Memang membuat KEK itu tidak mudah, tapi setelah memiliki KEK akan banyak kemudahan,” ucapnya.
Nantinya, pemerintah pusat akan berkontribusi dalam pembangunan infrastruktur dan utilitas dari pasar, jalan, air, listrik, internet, hingga bandara. “Selain mendukung investasi pariwisata masuk juga berdampak mendukung wisman yang datang ke Indonesia,” tutur Arief.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Perpres 19/2024 dan Sinergi Kementerian Bakal Percepat Pengembangan Industri Gim RI
- Aturan Impor dalam Permendag Nomor 36 Ditunda
- Harga Cabai Mahal, Mendag: Indonesia Butuh Sistem Tanam yang Tidak Terpengaruh Cuaca
- Pelaku Industri Sebut Aturan Baru Kripto OJK Wujud Komitmen OJK Kembangkan Teknologi Keuangan RI
- Daop 6 Yogyakarta Batalkan 4 Perjalanan KA Imbas Banjir di Semarang
Advertisement
Stok dan Aksi Donor Darah di Wilayah DIY Hari Ini, Selasa 19 Maret 2024
Advertisement
Ribuan Wisatawan Saksikan Pawai Ogoh-Ogoh Rangkaian Hari Raya Nyepi d Badung Bali
Advertisement
Berita Populer
- Satgas PASTI Blokir Aplikasi BBH dan Smart Wallet yang Terindikasi Melakukan Penipuan
- Bapanas Jamin Ketersediaan Stok Beras dengan Terapkan Kebijakan Ini
- Mendag Sebut Harga Telur dan Daging Ayam Masih Mahal Karena Ini
- Mendag Beri Komentar Tak Terduga Soal Migrasi TikTok-Tokopedia yang Sarat Politik
- Pemerintah Impor 22.500 Ton Beras dari Kamboja untuk Penuhi Stok Lebaran 2024
- Aturan Diumumkan Sore Ini, Buruh Tuntut THR Dibayar Penuh
- PHRI DIY Sebut Peminat Buka Bersama di Hotel Menurun
Advertisement
Advertisement