Advertisement
Harga Emas Stabil, Penebusan Meningkat
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Jelang libur hari raya keagamaan dan tahun baru 2019, harga emas masih stabil. Meski sempat naik sebesar Rp3.000 per gram pada Rabu (12/12) lalu, hari ini harganya masih stabil di angka Rp687.000 per gram.
Pimpinan Cabang PT Pegadaian Basen Kotagede, Haris Ma’wa menuturkan hari ini harga emas di Pegadaian relatif stabil yakni Rp687.000 per gram. Menurutnya, kenaikan atau penurunan harga di kisaran Rp3.000-Rp5.000 per gram merupakan fluktuasi harian yang wajar, tidak akan berpengaruh secara signifikan. Pengaruh yang cukup signifikan menurutnya akan terlihat jelang hari raya keagamaan mendatang. Haris memastikan seminggu jelang hari raya, akan banyak penebusan emas yang terjadi di Pegadaian karena masyarakat membutuhkannya.
Advertisement
"Meski tak sebanyak saat hari raya Idul Fitri, jelang Natal pasti akan ada penebusan yang besar juga karena masyarakat butuh. Nanti biasanya sekitar tanggal 15 sudah ramai ditebus," katanya kepada Harian Jogja, Kamis (13/12).
Penebusan dalam jumlah besar ini menurutnya akan berpengaruh pada penurunan harga emas di awal tahun mendatang. Bahkan Haris menyebut harga emas bisa turun hingga 5%-10% dan baru akan kembali stabil pada Maret. Setelah Maret, pola yang terjadi biasanya harga emas akan naik sedikit demi sedikit dan turun kembali saat hari raya keagaamaan. Harga emas baru akan mencapai puncaknya pada November.
Fluktuasi harga emas ini menurut Haris disebabkan faktor permintaan dan penawaran akan emas. Sama seperti harga barang lainnya, ketika jumlah peminat semakin tinggi maka harga akan semakin tinggi pula. Sebaliknya, jika jumlah peminat turun maka harga juga akan turun. Hal yang sama juga berlaku untuk harga emas. Ketika peminat emas naik, maka harga naik dan sebaliknya ketika jumlah peminat emas turun, harga emas akan anjlok.
Selain itu, faktor laju inflasi akhir tahun yang akan menaikkan harga-harga barang juga bisa membuat harga emas semakin mahal. Sebab manurut Haris ketika inflasi tinggi, masyarakat enggan menyimpan harta dalam bentuk uang. Mereka lebih memilih berinvestasi membeli emas yang harganya cenderung stabil dan lebih aman ketika inflasi. "Karena emas semakin diburu, permintaan meningkat, maka harga emas akan meningkat juga," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Wajib Daftar di Aplikasi PINTAR, Penukaran Uang Baru untuk Lebaran Dibatasi Rp4 Juta per Orang
- Menparekraf Sandiaga Uno Mengklaim Kenaikan PPN 12 Persen Tidak Timbulkan Gejolak
- Kini Kereta Ekonomi Gerbong dan Kursinya Generasi Baru, Resmi Beroperasi Mulai Kemarin
- Kemendag Segel SPBU Rest Area KM 42 Jakarta-Cikampek
- Bea Cukai Bikin Aturan Baru, Penumpang Pesawat ke Luar Negeri Wajib Lapor Isi Koper Dulu
Advertisement
BREAKING NEWS: Gempa Bumi Magnitudo 5 Guncang DIY, Ini Lokasi Pusatnya
Advertisement
Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII
Advertisement
Berita Populer
- Ekspor Tekstil DIY Belum Maksimal, Ini Upaya Disperindag DIY
- Miris! Alih-Alih Dapat THR, Buruh Pabrik Tekstil Justru Kena PHK Jelang Lebaran
- The Rich Jogja Hotel, Hotel Semua Kalangan dengan Promo Seru Setiap Bulan
- Ramadan dan Lebaran, Telkomsel Prediksikan Kenaikan Traffic 15%
- Dukung Difa Bike, EIGER Serahkan 4 Motor Listrik Modifikasi
- Menparekraf Sandiaga Uno Mengklaim Kenaikan PPN 12 Persen Tidak Timbulkan Gejolak
- Literasi Keuangan, Edukasi Penting Tekan Angka Kasus Finansial
Advertisement
Advertisement