Advertisement
Perusahaan Farmasi Berlico Jajaki Peluang untuk Ekspor
Dubes Filipina Leehiong T. Wee (kanan) bersama Direktur PT Berlico Mulia Farma Irwan Hidayat saat mengunjungi kantor Berlico Farma di Juwengan Kalasan Sleman, Selasa (23/10/2018). - Ist/Berlico
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN-Perusahaan farmasi di Juwengan, Kalasan, Sleman sudah menjajaki peluang untuk mengekspor produk obat-obatan ke Filipina. Sejumlah persiapan terus dilakukan, termasuk peningkatan kualitas dan produksinya.
Direktur PT Berlico Mulia Farma Irwan Hidayat mengatakan saat ini pihaknya masih fokus melakukan pembenahan dan perbaikan produk. Berlico tetap mempertahankan kualitas sehingga kepercayaan konsumen terhadap produk Berlico tetap bagus.
Advertisement
"Peralatan laboratorium terus ditingkatkan, termasuk bahan baku dan quality controlnya," katanya saat menerima kunjungan Duta Besar Filipina untuk Indonesia Leehiong T. Wee, Selasa (23/10/2018).
Perusahaan yang berdiri di lahan seluas 7.246 meter persegi tersebut hingga kini terus memproduksi obat dalam bentuk cairan berbentuk sirup atau suspensi, tablet dan krim. Sedikitnya lebih dari 90 item obat-obatan yang diproduksi oleh pabrik farmasi pemegang sertifikat CPOB [cara pembuatan obat yang baik] itu.
BACA JUGA
"Kami terus lakukan pembenahan dulu sehingga kepercayaan masyarakat dan dokter terus meningkat, sebelum ekspor ke Filipina dilakukan," katanya.
Selain meninjau lokasi perusahaan, Dubes Filipina Leehiong T. Wee juga mengunjungi Mary Jane Veloso atau Mary Jane di Lapas Wirogunan Jogja. Leehiong juga ikut membantu mahasiswa korban bencana asal Palu.
Selama ini, kata Leehiong, dia terkesan dengan obat-obatan herbal yang ada di Indonesia. Dengan jumlah penduduk sekitar 100 juta jiwa, Filipina menjadi pasar potensial untuk produk obat-obatan herbal. Apalagi masyarakat di Filipina juga familiar dengan produk herbal.
Terkait kunjungannya ke Lapas Wirogunan, Leehiong mengaku hanya kunjungan biasa. Tidak ada upaya untuk melakukan intervensi hukum terkait vonis hukuman mati bagi Mary Jane yang kedapatan membawa 2,6 kg heroin ke Indonesia pada 2010 lalu.
"Kami tetap ikuti prosedur hukum yang berlaku di Indonesia," jawabnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- BPK Temukan Potensi Kebocoran Impor Besi-Baja Rp894 Miliar
- Permintaan Ayam Diprediksi Naik 10 Persen Saat Natal dan Tahun Baru
- Ekspor DIY Januari-Oktober 2025 Tembus 460 Juta Dolar AS
- Enam KEK Baru Menunggu Restu Presiden Prabowo
- Cek Harga Emas Hari Ini, Antam, UBS, Galeri24
- Harga Cabai Rawit Tembus Rp80.750 per Kg, Telur Ikut Naik
- Ekonom Indef Prediksi Ekonomi RI Tumbuh 5 Persen di 2026
Advertisement
Advertisement





