Advertisement

Produsen Elektronik Harap-Harap Cemas Karena Hal Ini

Annisa Sulistyo Rini
Kamis, 14 Februari 2019 - 06:30 WIB
Mediani Dyah Natalia
Produsen Elektronik Harap-Harap Cemas Karena Hal Ini Pameran Spektra Meriah di Jogja City Mall menawarkan promo pembiayaan ringan untuk konsumen produk gadget, elektronik hingga furnitur, Jumat (21/9). - Harian Jogja/Holy Kartika N.S

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Pelaku industri elektronik berharap pemilihan umum tahun ini tak memanas dan berlangsung dengan aman. Harapan ini berujung pada perjalanan bisnis pelaku industri elektronik tetap lancar.

Presiden Direktur PT Star Cosmos (Cosmos) Dharma Surjaputra mengatakan sepanjang tahun lalu, kondisi bisnis elektronik cukup baik, terutama didorong oleh permintaan menjelang Hari Raya Lebaran. Namun, kondisi pada tahun ini, yang merupakan tahun politik karena diselenggarakan pemilihan anggota legislatif dan presiden beserta wakil presiden, sulit diprediksi.

Advertisement

“Kami berharap suhu politik tidak memanas sehingga bisnis tetap berkembang dengan baik,” ujarnya Rabu (13/2).

Permintaan produk elektronik untuk rumah tangga disebutkan masih memiliki peluang tumbuh dengan jumlah rerata pernikahan sebanyak dua juta per tahun dan adanya program pembangunan sejuta rumah oleh pemerintah.

Pertumbuhan ini juga menarik produk impor untuk masuk ke pasar Indonesia. Produk elektronik impor saat ini mengancam bisnis produsen dalam negeri karena harga yang dipasarkan lebih murah. Namun, harga yang murah ini didapat dengan mengorbankan kualitas produk.

Untuk menangkal produk impor, Dharma berharap pemerintah dapat konsisten dalam menerapkan kebijakan pengetatan bea cukai dan meningkatkan pengawasan terkait penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI). Bagi para produsen sendiri, dia menyebutkan ada beberapa upaya yang harus dilakukan supaya dapat bersaing dengan produk impor.

"Industri dalam negeri harus meningkatkan teknologi, kualitas sumber daya manusia, dan melakukan inovasi," katanya.

Pada tahun lalu, pemilihan kepala daerah yang dilakukan di beberapa wilayah menjadi salah satu pendorong permintaan produk elektronik karena mempengaruhi uang yang beredar dan daya beli masyarakat. Produk elektronik yang menikmati peningkatan cukup baik pada 2018 adalah televisi.

Selain pilkada, pergelaran olahraga akbar, yaitu Piala Dunia dan Asian Games juga mempengaruhi permintaan televisi dalam negeri. Kendati demikian, pada tahun ini pasar televisi domestik diproyeksikan penuh tantangan.

Persaingan Ketat

Andry Adi Utomo, National Sales Senior General Manager PT Sharp Electronics Indonesia, mengatakan proyeksi pertumbuhan pasar televisi agak berat, salah satunya karena persaingan dengan produk impor, terutama asal Tiongkok.

"Kue pasar yang ada mulai dinikmati oleh produk Tiongkok dengan harga yang murah sekali. Mereka tidak perlu investasi di Indonesia dan mudah berjualan di sini," ujarnya.

Sementara itu, produsen televisi dalam negeri yang telah menanamkan modal di Indonesia dan membangun merek sejak lama tidak mendapatkan perlindungan dari pemerintah. Selain itu, pabrikan elektronik nasional juga menghadapi permasalahan seperti nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat yang fluktuatif. Lebih jauh, dia menyatakan pelaku industri elektronik telah meminta perlindungan kepada pemerintah dari gempuran produk impor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis Indonesia

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Lomba Dirikan Tenda Darurat Meriahkan HUT Ke-20 Tagana

Jogja
| Sabtu, 20 April 2024, 16:47 WIB

Advertisement

alt

Kota Isfahan Bukan Hanya Pusat Nuklir Iran tetapi juga Situs Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Jum'at, 19 April 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement