Advertisement
Hanya Laku Rp1.000/Kg, Petani Kubis Tawangmangu Merugi
Advertisement
Harianjogja.com, KARANGANYAR --Harga kubis di tingkat petani Kecamatan Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah, saat ini anjlok dan hanya dijual Rp1.000 per kilogram.
Salah satu petani kubis di Desa Gondosuli, Kecamatan Tawangmangu, Baryono, 55, mengaku harga turun sejak satu bulan terakhir karena pasokan kubis banyak. Dia mengaku anjloknya harga kubis membuat petani merugi.
Advertisement
“Total lahan saya 3.600 meter persegi. Semua saya tanami kubis. Bulan Januari lalu lahan saya yang 2.100 meter persegi panen. Masih untung. Sisanya satu hingga dua pekan lagi panen. Saya dengar saat ini harganya Rp1.000 per kilogram,” katanya.
Dia menjelaskan pada saat musim penghujan hasil panennya menurun. Dia mengaku setiap pohon menghasilkan kubis seberat satu sampai tiga kilogram. Sedangkan, saat musim kemarau kubis bisa mencapai tiga hingga lima kilogram.
“Produksi turun, biaya perawatan saat musim penghujan juga naik, karena setiap pekan harus memberikan obat supaya tidak diserang hama,” ujarnya.
Kondisi sama dialami petani kubis lainnya di Tawangmangu, Maryadi, 55. Dia mengatakan dengan harga Rp1.000 per kilogram, petani kubis mengalami kerugian. Dia mengaku akan menjual hasil panen langsung ke pasar supaya mendapatkan keuntungan lebih.
“Petani rugi karena saat musim penghujan ada biaya untuk membeli obat. Lahan saya seluas 500 meter persegi hanya panen 400 kilogram. Hasil panen tersebut akan saya jual ke pasar di Magetan,” katanya kepada Solopos.com saat ditemui di rumahnya.
Pengepul kubis di Tawangmangu, Laminem,38, menjelaskan harga kubis menurun sejak awal Februari. Harga turun disebabkan panen raya dan adanya pasokan sayur dari Boyolali dan Magetan, Jawa Timur.
“Saya beli dari petani Rp1.000 per kilogram. Kalau tebas enggak berani karena produksi menurun dan harga jual anjlok, risiko besar. Di pasar banyak pasokan kubis dari kota lain,” katanya kepada solopos.com.
Laminem mengaku setiap hari hanya menjual dua kuintal kubis dan wortel ke pasar Tawangmangu. Dia menjelaskan menjual kubis ke pedagang pasar Rp1.500 per kilogram.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Solopos.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kadin DIY: Pelemahan Rupiah Dongkrak Ekspor Bagi yang Bahan Bakunya Lokal
- Pakar UGM Sebut Anjloknya Rupiah karena Faktor Global
- Menparekraf: Pulau Bali Belum Overtourism tapi Bali Selatan Terlihat Padat
- Satgas Pemberantasan Keuangan Ilegal Blokir 585 Situs Pinjol Ilegal
- Melemahnya Rupiah Tidak Lantas Mendorong Naiknya Kunjungan Wisman ke DIY
Advertisement
Alert! Stok Darah di DIY Menipis, PMI Dorong Instansi Gelar Donor Darah
Advertisement
Kota Isfahan Bukan Hanya Pusat Nuklir Iran tetapi juga Situs Warisan Budaya Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Menparekraf: Pulau Bali Belum Overtourism tapi Bali Selatan Terlihat Padat
- Mark Zuckerberg Jadi Orang Terkaya Ke-3 di Dunia, Kalahkan Elon Musk
- Pakar UGM Sebut Anjloknya Rupiah karena Faktor Global
- OJK Klaim Ketahanan Perbankan Terjaga di Tengah Pelemahan Rupiah
- Kadin DIY: Pelemahan Rupiah Dongkrak Ekspor Bagi yang Bahan Bakunya Lokal
- AirAsia Batalkan Penerbangan ke Malaysia Akibat Erupsi Gunung Raung di Sitaro Sulut
- Rupiah Melemah, HIPMI Usulkan Ini kepada Pemerintah
Advertisement
Advertisement