Advertisement
Intensitas Hujan Tinggi, Harga Tomat Melonjak
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Musim hujan mendorong peningkatan harga pada sejumlah komoditas. Salah satu yang cukup signifikan yaitu peningkatan harga tomat.
Kepala Seksi Pengawasan Perdagangan Perlindungan Konsumen dan Tata Tertib, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY, Sabar Santoso mengatakan sejumlah komoditas memang mengalami kenaikan harga terutama yang rentan terkena virus atau rusak saat terkena intensitas hujan tinggi. “Tomat itu salah satunya yang cukup terasa kenaikan harganya, potensi serangan jamurnya tinggi. Jadi perlu pengobatan tinggi menjadikan biaya mahal. Jadi kalau ada yang berhasil panen pas musim penghujan ya untung cukup besar,” kata Sabar, Selasa (3/4).
Advertisement
Meski begitu, biaya operasional tanaman ini sebenarnya tidak jauh berbeda dengan musim kemarau. Sebab tomat memerlukan ongkos yang besar untuk menyiram saat musim kemarau. Selama ini, pemenuhan tomat di DIY dipasok dari daerah Temanggung, Jawa Tengah.
Menurut data Disperindag DIY, harga tomat pada Senin (25/3) berkisar Rp8.667 per kilogram (kg). Harga tersebut terus mengalami kenaikan hingga pada Senin (1/4) telah menyentuh harga Rp11.333 per kg.
Bawang Putih
Petugas pasar, Disperindag DIY, Subari mengatakan selain harga tomat, harga bahan pangan yang cukup tinggi adalah bawang putih. Menurutnya, situasi ini juga terjadi di sejumlah wilayah di DIY. Pemerintah Pusat pun merespons dengan menambah impor bawang putih untuk menstabilkan harga.
“Bawang putih masih tinggi harganya. Otomatis stoknya tidak banyak, jadi membuat harga semakin tinggi. Ya ada kekhawatiran juga menjelang Ramadan ini terus mengalami peningkatan harga, harapannya dengan impor itu jadi stabil,” kata Subari.
Diungkapkannya ia belum mengetahui secara pasti bagaimana cara mengatasi harga bawang putih yang melonjak tajam. Namun, dia berharap situasi segera teratasi.
Di balik peningkatan harga bahan pangan, komoditas yang mengalami penurunan harga justru daging ayam potong. Khusus untuk harga kebutuhan pokok, kata dia, cenderung stabil stabil. “Semenjak adanya satgas pangan yang turut mengawasi harga kebutuhan pokok, harga aman. Tidak ada pedaganag yang berani memainkan harga, karena bisa ditindak,” ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Layanan Penukaran Uang Rupiah Bakal Tersedia di Jalur Mudik
- Wajib Daftar di Aplikasi PINTAR, Penukaran Uang Baru untuk Lebaran Dibatasi Rp4 Juta per Orang
- Menparekraf Sandiaga Uno Mengklaim Kenaikan PPN 12 Persen Tidak Timbulkan Gejolak
- Kini Kereta Ekonomi Gerbong dan Kursinya Generasi Baru, Resmi Beroperasi Mulai Kemarin
- Kemendag Segel SPBU Rest Area KM 42 Jakarta-Cikampek
Advertisement
Jadwal Bus Damri dari Jogja-Bandara YIA, Bantul, Sleman dan Sekitarnya
Advertisement
Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII
Advertisement
Berita Populer
- Kelompok Wanita Tani Mentari Sleman, Pemberdayaan Ekonomi Bermula dari Hobi
- MBPI DIY Minta Pengusaha Bayarkan THR untuk PRT, Ojol, dan Buruh yang Dirumahkan
- Wajib Daftar di Aplikasi PINTAR, Penukaran Uang Baru untuk Lebaran Dibatasi Rp4 Juta per Orang
- Layanan Penukaran Uang Rupiah Bakal Tersedia di Jalur Mudik
- BPD DIY Jadi Tuan Rumah Safari Tarawih bersama FKIJK DIY
- Antisipasi Peningkatan Jumlah Pemudik, Pertamina Tambah Stok BBM
- Negosiasi Kepemilikan Freeport Ditargetkan Rampung Juni 2024, Jokowi: Yakin Dapat 61 Persen
Advertisement
Advertisement