Advertisement

28 Oktober Diprediksi Jadi Puncak Arus Kendaraan

Newswire
Kamis, 22 Oktober 2020 - 22:27 WIB
Maya Herawati
28 Oktober Diprediksi Jadi Puncak Arus Kendaraan Macet di Malioboro. - Harian Jogja/Gigih M. Hanafi

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Libur panjang akhir pekan depan karena adanya cuti bersama diperkirakan memunculkan arus kendaraan yang padat. Puncak arus kepadatan diprediksi terjadi pada 28 Oktober 2020.

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengimbau masyarakat yang ingin berlibur jangan bertumpu di satu hari tersebut, untuk mencegah potensi rawan terjadi penularan Covid-19.

Advertisement

"Atur perjalanan anda dengan baik untuk menghindari kepadatan masyarakat yang berpotensi terjadinya penularan pandemi,” kata Menhub Budi Karya Sumadi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (22/10/2020).

Menhub memprediksi potensi kepadatan terjadi di tiga titik yaitu, pertama, Jalan dari arah Jakarta menuju ke arah timur (Jawa Barat, Tengah, dan Timur). Kedua, kapal penyeberangan ke arah Sumatera, dan ketiga di Bandara.

Budi Karya melihat kecenderungan masyarakat untuk melakukan perjalanan menggunakan semua jenis transportasi akan meningkat pada libur panjang akhir Oktober nanti.

"Kami prediksi akan terjadi peningkatan pergerakan orang dan kendaraan sekitar 10-20 persen,” kata Budi Karya Sumadi.

Menhub mengatakan Presiden telah memperingatkan agar melakukan upaya antisipasi pada libur panjang akhir Oktober agar tidak terjadi peningkatan laju penularan Covid-19, seperti yang sempat terjadi selepas libur panjang Cuti Bersama Tahun Baru Islam pada bulan Agustus lalu.

Mengantisipasi hal itu, Menhub akan melakukan koordinasi dengan para operator transportasi untuk konsisten memberlakukan protokol kesehatan yang ketat dari mulai awal keberangkatan, pada saat perjalanan, hingga sampai di tujuan.

Random Check

Kemenhub akan melakukan pengecekan secara acak (random check) untuk memastikan protokol kesehatan telah dilakukan dengan baik oleh para operator.

“Para operator ini yang mempunyai peran penting untuk memfasilitasi pergerakan orang antar kota, antar wilayah. Kalau mereka tidak taat, khawatir akan timbul penularan yang tidak kita inginkan. Tunjukkan kita harus disiplin dan tidak kompormi terhadap protokol kesehatan. Kalau memang ada yang ditemukan reaktif atau positif ya harus dilarang berangkat,” ujar Menhub.

Menhub juga meminta kepada operator transportasi untuk meningkatan frekuensi perjalanan untuk mencegah penumpukan penumpang.

Selain itu, lanjut Menhub, Kemenhub juga berkoordinasi dengan para Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) di daerah untuk melakukan pengawalan penerapan protokol kesehatan dengan ketat di daerah-daerah kota sampai kabupaten.

Kemudian juga untuk mengantisipasi kemacetan yang bisa menjadi masalah yang memungkinkan terjadinya penularan karena rawan terjadi kerumunan.

Terkait dengan kondisi curah hujan yang tinggi akhir-akhir ini, Menhub mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dalam berkendara dan memastikan kondisi kendaraan sepeti mesin, rem, ban dan kondisi diri dalam keadaan prima.

Kemudian, Menhub menyarankan bagi masyarakat yang menggunakan transportasi massal seperti pesawat dan transportasi publik lainnya agar sebisa mungkin jangan melepas masker, menunda makan dan minum, serta jangan berbincang di dalam pesawat.

“Kalaupun terpaksa memang harus makan dan minum karena perjalanan jarak jauh lebih dari 2 jam, agar segera kembali menggunakan masker setelah makan dan minum,” kata Menhub.

 

Menhub mengatakan, libur di rumah saat ini menjadi pilihan yang baik di tengah pandemi yang masih belum berakhir. Tetapi kalaupun harus liburan ke luar rumah agar tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan untuk kebaikan bersama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Dukung Kelestarian Lingkungan, Pemda DIY Mulai Terapkan Program PBJ Berkelanjutan

Jogja
| Kamis, 28 Maret 2024, 16:17 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement