Advertisement
Proyeksi Ekonomi Indonesia 2021, Luhut: Tumbuh 5%
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Pandjaitan menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia diproyeksikan bisa meningkat hingga 5% pada 2021.
Dalam acara Outlook 2020: The Years of Opportunity yang digelar oleh Asosiasi Emiten Indonesia (AEI) pada Rabu (21/10/2020), Luhut menyatakan pengaruh ekonomi terhadap Covid-19 harus ditata keseimbangannya.
Advertisement
“Kalau kita lihat kuartal kedua [tahun ini] kita terkontraksi 5,3 persen dan kemudian pada kuartal ketiga ini mungkin sekitar [minus] 2 koma sekian persen,” paparnya.
Luhut menilai kondisi ekonomi dalam negeri sebenarnya jauh lebih baik di antara beberapa negara seperti India, beberapa negara di Eropa, Amerika Serikat, hingga Singapura yang membukukan kontraksi pertumbuhan ekonomi lebih dalam pada kuartal kedua tahun ini.
“Ini modal pokok kita untuk bisa tumbuh mungkin sekitar 5 persen lebih pada 2021,” ucapnya.
Dalam data yang disajikannya, Luhut menerangkan bahwa angka penanaman modal dalam negeri (PMDN) menurun dari puncaknya pada kuartal pertama 2020, tetapi penanaman modal asing (PMA) cenderung flat. Oleh sebab itu, dia menilai tidak ada gangguan pada laju investasi dari luar negeri ke Indonesia.
Dia menyatakan pula bahwa drai kunjungannya ke China beberapa waktu lalu, dia berpendapat angka investasi dari negara tersebut ke Indonesia akan fantastis pada masa depan.
Sementara, indikator seperti IHS Manufacturing PMI, penjualan semen hingga penjualan kendaraan roda empat di dalam negeri juga dinilai sudah menunjukkan posisi rebound dalam beberapa waktu terakhir, sehingga hal tersebut merupakan titik terang bagi pertumbuhan ekonomi.
Pemerintah, lanjutnya, juga sudah menyiapkan dana Rp695,2 triliun untuk penanganan Covid-19 di bidang kesehatan, perlindungan sosial, insentif usaha, UMKM, pembiayaan korporasi, sektoral, dan pemda.
“Presiden minta agar angka ini bisa turun semua ke bawah, terutama UMKM, karena UMKM ini backbone ekonomi kita. Nah, sekarang kita paksa supaya belanja melalui e-catalogue atau Bangga Buatan Indonesia [gerakan nasional gotong royong dari UMKM untuk UMKM],” kata Luhut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Perpres 19/2024 dan Sinergi Kementerian Bakal Percepat Pengembangan Industri Gim RI
- Aturan Impor dalam Permendag Nomor 36 Ditunda
- Harga Cabai Mahal, Mendag: Indonesia Butuh Sistem Tanam yang Tidak Terpengaruh Cuaca
- Pelaku Industri Sebut Aturan Baru Kripto OJK Wujud Komitmen OJK Kembangkan Teknologi Keuangan RI
- Daop 6 Yogyakarta Batalkan 4 Perjalanan KA Imbas Banjir di Semarang
Advertisement
Advertisement
Ribuan Wisatawan Saksikan Pawai Ogoh-Ogoh Rangkaian Hari Raya Nyepi d Badung Bali
Advertisement
Berita Populer
- Satgas PASTI Blokir Aplikasi BBH dan Smart Wallet yang Terindikasi Melakukan Penipuan
- Bapanas Jamin Ketersediaan Stok Beras dengan Terapkan Kebijakan Ini
- Mendag Sebut Harga Telur dan Daging Ayam Masih Mahal Karena Ini
- Mendag Beri Komentar Tak Terduga Soal Migrasi TikTok-Tokopedia yang Sarat Politik
- Pemerintah Impor 22.500 Ton Beras dari Kamboja untuk Penuhi Stok Lebaran 2024
- Aturan Diumumkan Sore Ini, Buruh Tuntut THR Dibayar Penuh
- PHRI DIY Sebut Peminat Buka Bersama di Hotel Menurun
Advertisement
Advertisement