Advertisement
Dikeluhkan Masyarakat, Bank Diminta Turunkan Bunga KPR

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Real Estat Indonesia (REI) berharap perbankan mau menurunkan bunga kredit pemilikan rumah (KPR), karena banyak calon konsumen yang mengeluhkan hal tersebut saat akan membeli properti.
Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Tata Ruang dan Pengembangan Kawasan REI Hari Ganie mengatakan bahwa pihaknya berharap perbankan bisa menurunkan bunga KPR-nya ke level yang lebih rendah.
Advertisement
“Maksimal 5 persen untuk tenor 10 tahun. Bunga kredit ini menjadi kendala dalam pembelian rumah secara KPR,” ujarnya, Selasa (5/10/2021).
Country Manager Rumah.com Marine Novita mengatakan bahwa sebanyak 60 persen responden menganggap suku bunga KPR saat ini berada pada level yang tinggi. Selain itu, 88 persen responden juga berharap agar pemerintah mengambil langkah untuk membantu menurunkan suku bunga.
“Masih tingginya tingkat suku bunga KPR juga mengakibatkan tingginya besaran angsuran KPR yang harus dibayar tiap bulan, sehingga menjadi hambatan yang dihadapi ketika mengambil KPR,” katanya.
Dalam riset Rumah.com Consumer Sentiment Study H2 2021, sebesar 88 persen konsumen sangat berharap pemerintah turunkan suku bunga.
Sekarang ini, tren suku bunga bank berada di angka rata-rata 5 persen, sedangkan suku bunga KPR masih tinggi, yakni di atas 8 persen.
Sementara itu, Deputi Direktur Departemen Kebijakan Makroprudensial Bank Indonesia Kurniawan Agung menuturkan, di pasar kredit penurunan suku bunga dasar kredit (SBDK) terus berlanjut meski dalam besaran yang terbatas, yaitu menurun dari 8,82 persen pada Juni 2021 menjadi 8,81 persen pada Juli 2021.
Suku bunga kredit baru mengalami penurunan pada Agustus 2021, di mana suku bunga KPR dan non-KPR turun hingga 12 basis poin (bps) dan 7 bps.
“Secara umum, suku bunga dari Bank Indonesia sudah turun namun untuk penetapan besar suku bunga KPR menjadi hak setiap bank pemberi kredit,” tuturnya.
Pihaknya pun mendorong bank-bank pemberi kredit untuk menurunkan suku bunga kredit. Khusus untuk KPR, saat ini ada bank yang memberikan bunga hingga 6,54 persen.
“Namun kami lihat ada ruang untuk kembali turun,” ucapnya.
Dia menerangkan, meski suku bunga masih tinggi, permintaan KPR di masyarakat justru mengalami kenaikan terutama pada Agustus 2021.
“Pertumbuhan kredit KPR ini mengalami penurunan drastis pada periode Mei 2020 hingga Maret 2021. Namun setelah itu, pertumbuhannya terus meningkat hingga di angka 7,15 persen,” terang Kurniawan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Prabowo Sebut Lahan KAI Bisa Dimanfaatkan untuk Program 3 Juta Rumah
- KKP Targetkan Indonesia Stop Impor Garam pada 2027
- Pengusaha Rokok Berharap Tidak Ada Kenaikan Cukai Tahun Depan
- Domain dot id Tembus 1,3 Juta Pengguna, Buka Peluang Ekonomi Baru
- Harga Minyak Mentah RI, Agustus Turun Jadi 66,07 dolar AS per barel
Advertisement

Respons Wamen Nezar Patria Terkait Usulan Satu Orang Satu Akun
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Prabowo Sebut Lahan KAI Bisa Dimanfaatkan untuk Program 3 Juta Rumah
- Erick Thohir Dilantik Jadi Menpora, Kementerian BUMN Berpotensi Hilang
- Pariwisata Butuh Pembiayaan, Berharap Suku Bunga Bank Turun
- Harga Beras, Bawang, hingga Cabai Rawit Merah Turun Hari Ini
- Permintaan Kredit Belum Terpacu, Ini Kata Gubernur BI
- Pemerintah Siapkan Skema Impor BBM Satu Pintu Pertamina
Advertisement
Advertisement