Advertisement
Begini Perjuangan Nurul Atik dari Cleaning Service Hingga Punya 1.030 Cabang Rocket Chicken
Nurul Atik, pendiri dan pemilik Rocket Chicken. - Harian Jogja/Herlambang Jati Kusumo
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Nurul Atik mengukir cerita sukses sebagai cleaning service yang kemudian menjadi pendiri dan pemilik Rocket Chicken dengan 1.030 cabang di berbagai wilayah Indonesia, termasuk Jogja. Usahanya dibangun dengan ketekunan.
Nama Rocket Chicken berawal dari harapan agar dapat melesat sangat cepat seperti roket. Harapan itu pun kini terkabul. Bermula dari Semarang, Jawa Tengah tahun 2010, Rocket Chicken, terus berkembang.
Advertisement
BACA JUGA: Tips Jalankan Bisnis Sampingan Tanpa Ganggu Pekerjaan
Meski dua tahun terakhir dihantam pandemi Covid-19, ratusan cabang baru dibuka, hingga total saat ini Rocket Chicken memiliki 1.030 cabang yang tersebar di Indonesia.
Dengan kaus warna putih dan kemeja yang tidak dikancingkan, dipadu dengan jins dan sneakers, Atik ramah menyambut para tamu yang datang di Gedung Societet Militair Taman Budaya Yogyakarta, Minggu (20/2/2022) siang. Hari itu ada acara khusus yang digelar Rocket Chicken. Selain pengundian hadiah untuk pelanggan, ada peluncuran film yang mengisahkan perjalanan hidup Atik, menyambut 12 tahun perjalanan Rocket Chicken.
Film Atik Sopo Tekun Bakal Tekan diluncurkan perdana. Atik menceritakan film ini berangkat dari kisah perjalanan hidupnya dan alan terjal yang ditempuh Atik, dalam membangun usahanya saat ini. “Film ini mengisahkan saya mulai dari cleaning service, sampai punya Rocket Chicken. Kadang orang melihat masa ini saja, tidak masa lalu,” ucap Atik.
Lahir dari keluarga petani sederhana, Atik harus bekerja ekstra untuk membiayai pendidikan selepas SMA. “Saya sembilan bersaudara, saya bungsu, orang tua petani, kadang jadi tukang batu, Orang tua tidak bisa membaca dan menulis. Jadi saat itu berusaha mencari kerja sendiri untuk hidup,” kata Atik.
Sekitar tahun 1986, ia diterima menjadi cleaning service di California Fried Chicken (CFC) di Semarang, Jawa Tengah. Kesibukannya bekerja memaksanya mengubur mimpi untuk melanjutkan pendidikan.
Bergaji Rp35.000 per bulan, dan harus membagi uang untuk berbagai kebutuhan mulai dari biaya indekos, makan, hingga transportasi, membuat Atik harus bersiasat. Kerap ia memilih berjalan kaki beberapa kilometer, tidak naik transportasi umum, agar lebih hemat. Meski bergaji pas-pasan, tidak membuat Atik bermalas-malasan.
Buah kerja kerasnya itu pun membuahkan hasil. Setelah menjadi pegawai tetap, pria kelahiran Jepara, 55 tahun lalu itu, kemudian diangkat menjadi tukang cuci piring, kemudian bergeser ke posisi juru masak selama empat bulan. Lantaran kinerjanya semakin hari semakin baik, ia lantas menjadi kasir selama enam bulan. Berturut-turut posisinya makin gemilang. Atik diangkat menjadi supervisor, dan kemudian dipercaya menjadi asisten manajer. Saat itu ada kekosongan di bagian audit, Ia kemudian menggantikan posisi tersebut selama. Tidak memerlukan waktu yang lama, ia dipercaya menjadi manager area.
Sekitar 10 tahun merintis karier di CFC, menjadi bekalnya untuk mengembangkan usaha sendiri. Bersama dengan rekannya, Atik mendirikan restoran cepat saji ayam goreng juga, dengan merek Quick Chicken. Usaha itu pun bisa berjalan dan berkembang. Namun, karena satu dan lain hal, Atik mengundurkan diri, dan ingin benar-benar mandiri mendirikan usahanya.
BACA JUGA: Cara Mengatur Gaji Pakai Metode 50/30/20, Agar Cashflow Terkendali
Tidak langsung memulai Rocket Chicken selepas dari usaha bersama rekannya, Atik sempat berjualan aneka gorengan selama dua tahun. “Agak berat juga sebenarnya meninggalkan perusahaan kedua itu. Namun, sudah mengambil keputusan dan didukung istri juga. Sempat membuka usaha jualan tahu sumedang, pisang goreng di Kalasan. Pengalaman-pengalaman itu membentuk mental saya juga,” ucap Atik.
Pada 2010, Atik memberanikan membuka usaha fried chicken dengan mengajak kakaknya dengan sistem franchise. Pada 21 Februari 2010 gerai pertama Rocket Chicken dibuka di Semarang. Hingga saat ini usahanya pun berkembang dengan sistem waralaba hingga mencapai 1.030 cabang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Penundaan Cukai Minuman Berpemanis dalam Kemasan Dinilai Tepat
- Promo Libur Nataru Pertamina: BBM, Bright Gas, dan Hotel Patra Jasa
- Modus Penipuan Siber Berkembang, Ini Jenisnya Kata OJK
- Harga Emas Hari Ini Naik, UBS dan Galeri24 Kompak Menguat
- Industri Buzzer Terorganisir Dinilai Ancam Etika Ruang Digital
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Harga Emas Naik Lagi, Tembus Rp2,5 Juta per Gram
- PHRI Gerah, Akomodasi Ilegal Serap Hingga 30 Persen Pasar Hotel di DIY
- Harga Pangan Nasional: Cabai dan Telur Masih Tinggi
- Tips untuk Investor Pemula Bisa Investasi Perak secara Aman
- Bapanas Pastikan Stok Gula Aman Jelang Natal dan Tahun Baru
- Penundaan Cukai Minuman Berpemanis dalam Kemasan Dinilai Tepat
- Penerimaan Pajak Minerba Baru Rp43,3 T per November 2025
Advertisement
Advertisement




