Advertisement
JD.ID Tutup, Ini Sosok Pemiliknya
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—JD.ID sudah mengumumkan secara resmi bahwa akan menutup layanannya per Maret 2023.
Penutupan itu dilakukan di JD.ID Indonesia yang merupakan bagian dari JD.COM.
Advertisement
BACA JUGA: JD.ID Berkunjung ke Harian Jogja
Lantas siapakah pemilik JD.ID di Indonesia?
Melansir dari situs resmi, disebutkan bahwa JD.ID merupakan platform e-commerce terkemuka di Indonesia, di mana perusahaan induknya adalah JD.com, peritel terbesar di China.
JD.ID merupakan perusahaan patungan e-commerce dari peritel terbesar China JD.com yang bermitra dengan Gojek dan Provident Capital, di mana Winato Kartono merupakan salah satu pemilik dari PT Provident Capital Indonesia.
Bahkan, pada 2013, dirinya masuk 50 orang terkaya di Indonesia versi Forbes dengan kekayaan sekitar US$590 juta atau setara dengan Rp9 triliun.
Melansir dari situs Provident, sebelum Winato menjabat sebagai founded partner di Provident Capital Indonesia serta menjadi Komisaris pada anak-anak usaha Provident sekaligus komisaris Tower Bersama Infrastructure.
Dirinya memulai karier di Bank Sumitomo Niaga, kemudian pindah ke Arthur Andersen Indonesia, sebelum bergabung dengan Citigroup. Winato menghabiskan 8 tahun di Citigroup dan naik ke posisi Head of Investment Banking di Indonesia.
Dengan pengalaman selama 25 tahun dalam mendirikan, berinvestasi, membangun dan mengoperasikan bisnis, membuat Winato punya jaringan amat luas di dunia investasi dan M&A (merger dan akuisisi) hingga terbentuklah JD.ID.
Sebagai informasi, Provident Capital terlibat dalam pendanaan fase pertama dari putaran pendanaan Seri F Gojek yang dipimpin oleh Google, JD.com, dan Tencent, serta beberapa investor lainnya termasuk Mitsubishi Corporation pada 2019 lalu.
Bahkan, Nikkei memberitakan bahwa Provident Capital Indonesia juga ikut berpartisipasi dalam investasi pendirian joint venture, JD Thailand, bersama dengan raksasa e-commerce Tiongkok JD.com dan raksasa ritel Thailand Central.
Sejarah JD.com, perusahaan induk JD.ID
Awal mula kehadiran JD.ID adalah berkat inovasi dari sang pendiri JD.com, yaitu Liu Qiangdong yang lahir pada 10 Maret 1973 di sebuah desa kecil di wilayah luar Suqian.
Sebelum bisa menjadi milarder dengan harta kekayaan mencapai US$11 miliar, Liu tumbuh di pedesaan yang miskin. Namun, berkat keuletannya untuk bisa keluar dari jerat kemiskinan, membuat dirinya punya kemauan besar untuk mengubah nasib.
Pada awalnya orang tua Liu adalah seorang petani padi, yang kemudian mencari peruntungan baru dengan mendirikan sebuah perusahaan keluarga di bidang pengiriman batu bara.
Berkat pola asuh orang tua Liu yang sangat baik, menjadikan Liu sejak kecil sudah menjadi sosok inovator dan pemimpi. Begitu Liu mulai bersekolah di sebuah sekolah menengah di Suqian, mimpinya mulai berkembang.
Meski, dirinya terbilang punya kemampuan ekonomi terbatas, tapi dia tetap tidak membuang mimpinya untuk bisa melanjutkan pendidikan. Atas kerja kerasnya, membuat dia berhasil melanjutkan studi di Universitas Renmin dengan jurusan sosiologi.
Sebagai seorang pekerja keras, Liu selalu ingin melakukan sesuatu yang produktif dengan waktu luang dan dia memilih untuk belajar sendiri tentang pemrograman komputer, hingga kemudian menyadari bahwa dia cukup mahir dalam bidang itu.
Pada wirausaha pertama-nya, Liu mulai menggunakan keterampilan baru-nya di bidang pemrograman komputer untuk menghasilkan uang, dan berkat tinggi-nya permintaan akan jasa-nya pada saat itu, Liu mampu menghasilkan lebih banyak uang lagi, lebih daripada apa yang pernah dia impikan.
Setelah sibuk melakukan wirausaha, Liu menggunakan tabungan-nya untuk membeli sebuah restoran kecil di wilayah luar kampus. Setelah delapan bulan beroperasi, pada akhir-nya restoran tersebut ditutup dan melalui pengalaman ini Liu belajar penting-nya memiliki pendidikan dan pengalaman akan bidang manajemen.
Pada tahun 1996, Liu lulus dari Universitas Renmin, dengan tabungannya, dia pun memulai bisnis di bidang ritel dengan menggunakan bangunan seluas 4 meter persegi, bertempat di salah satu pusat perbelanjaan produk teknologi di Beijing.
Pada tahun 2003, setelah lima tahun beroperasi, bisnis Liu mengalami lompatan besar. Liu berhasil memperluas usaha-nya dan membawa semua jenis produk elektronik, sehingga menjadi jaringan bisnis ritel yang sukses dengan dua belas toko di seluruh wilayah Beijing, Shanghai, dan Shenyang.
Singkatnya, pada tahun 2004, Liu menciptakan JD.com - toko serba ada - sebagai sebuah toko online. Hal yang membedakan JD.com dari para pesaing lain-nya adalah bahwa mereka mengontrol setiap aspek rantai pasokan untuk item Sehingga, setiap saat pelanggan membuat pesanan di JD.com, perusahaan bertanggung jawab atas produk tersebut sejak ia meninggalkan gudang JD, berpindah ke pusat pemenuhan regional atau nasional, dan hingga sampai ke pintu rumah pelanggan - termasuk jarak tempuh paling akhir.
Liu juga mencoba memerangi epidemi penjualan barang palsu yang memengaruhi sebagian besar wilayah Tiongkok. Sejak awal, Liu tidak menoleransi pemalsuan produk. Salah satu upaya yang ia lakukan adalah dengan membatasi jumlah penjual di JD.com, sehingga JD dapat melakukan pengawasan ketat terhadap produk yang diperjualbelikan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Bergabung dengan BRICS, Indonesia Disebut Bisa Mempercepat Perjanjian Bilateral
- Peran Penting PAFI Papua Tengah Meningkatkan Akses Obat dan Layanan Kesehatan di Daerah Terpencil
- Pedagang Banyak yang Menolak Uang Tunai, Rupiah Seolah-olah Kehilangan Nilai
- Asosiasi Tekstil Usul Pemerintah Menunda Kenaikan PPN 12%
- Cek Harga Pangan Hari Ini, Selasa 15 Oktober, Harga Daging Ayam Naik
Advertisement
Jadwal Layanan SIM Keliling Gunungkidul Rabu 30 Oktober 2024
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Harga Emas Antam Hari Ini Naik Jadi Rp1.535 Juta per Gram
- Semarakkan 6th Anniversary, Sleman City Hall Selenggarakan a Great Business Talk: Change Chance Choice untuk 3.500 Orang
- Harga Pangan per 29 Oktober 2024: Bawang Merah Naik, Cabai Turun
- Sejarah Panjang Sritex (SRIL) yang Kini Dinyatakan Pailit
- Kemenhub dan KBUMN Koordinasi Untuk Efisiensi Biaya Logistik di Sektor Transportasi
- Punya Peran Strategis, PAFI Pengurus Cabang Singkawang Terus Melakukan Edukasi Soal Obat-obatan ke Masyarakat
- Pemerintah Mau Hapus Utang Petani Hingga UMKM, Pakar UGM: Kuncinya Pendampingan
Advertisement
Advertisement