Advertisement
Rachmat Gobel Sebut PRT Ikut Membangun Keluarga
Advertisement
JAKARTA—Wakil Ketua DPR RI Bidang Korinbang, Rachmat Gobel mengatakan pekerja rumah tangga (PRT) bukan semata bekerja untuk mencari nafkah tetapi mereka juga bagian dari membangun keluarga tempat mereka bekerja.
“Jadi bukan hanya soal mencari nafkah, tapi ikut membangun keluarga, bagian dari menyejahterakan keluarga tempat dia bekerja. Ini nilai paling penting yang harus dipahami,” katanya dalam rilis yang diterima Harianjogja.com, Kamis (16/2/2023).
Advertisement
Hal itu ia sampaikan saat menerima delegasi koalisi masyarakat sipil yang memperjuangkan lahirnya Rancangan Undang-undang Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (PPRT) agar kemudian disahkan menjadi undang-undang.
Pada kesempatan itu Gobel didampingi dua anggota DPR RI dari Partai Nasdem, yaitu Charles Meikyansyah dan Taufik Basari. Delegasi yang dipimpin Lita Anggraini dari Jaringan Advokasi Nasional PRT (Jala PRT) beranggotakan wakil-wakil dari berbagai elemen masyarakat, termasuk dari Korp HMI-Wati (Kohati).
Baca juga: Biaya Haji 2023 Diumumkan Pemerintah Hari Ini, di Bawah Rp50 Juta?
Lita mengaku sudah lebih dari 19 tahun memperjuangkan lahirnya RUU ini. Kini, RUU sudah selesai di Badan Legislasi DPR RI namun selalu gagal disahkan oleh rapat paripurna DPR RI karena belum disetujui semua fraksi. RUU ini akan menjadi RUU inisiatif DPR RI. Gobel mengatakan, Fraksi Partai Nasdem adalah salah satu inisiator dalam memperjuangkan RUU ini.
Lita menyampaikan terima kasih kepada Fraksi Partai Nasdem yang secara konsisten memperjuangkan RUU ini. Namun ia mengaku tak mengerti mengapa ada fraksi-fraksi lain yang juga konsisten menolak lahirnya RUU ini.
“Padahal semua keberatan sudah diakomodasi. Bagi kami yang penting bagaimana ada perlindungan dan jaminan hukum bagi PRT. Ada PRT yang direbus di air mendidih, disundut besi panas, dimasukkan kandang anjing, diberi makan kotoran anjing, ada yang disiram air cabe, ada yang mengalami kekerasan seksual, ada yang hilang kontak hingga lima tahun. Mereka umumnya dari desa dan masyarakat miskin. Jadi butuh pembelaan dan perlindungan hukum,” katanya.
Menurutnya, setiap tahun Jala PRT rata-rata menerima 600 pengaduan. “Saya yakin masih banyak yang belum dilaporkan. Jadi angka ini seperti gunung es, yang tampak yang permukaannya saja,” katanya.
Namun Gobel mengatakan, selain memberikan perlindungan dan jaminan hukum, ada nilai-nilai yang lebih besar dan strategis yang diperankan PRT. “PRT itu bagian dari elemen yang ikut menentukan kesuksesan pembangunan sumberdaya manusia. Mereka bukan sekadar memasak, mencuci, dan membersihkan rumah. Tapi yang paling vital adalah mereka ikut membangun kesejahteraan keluarga, menjaga keseimbangan keluarga. Bayangkan jika sebuah rumah tanpa PRT. Apalagi jika PRT tersebut mendapat tugas ikut mengasuh anak,” katanya.
Perlindungan Pekerja
Selain itu, kata Gobel, Indonesia selalu menuntut adanya perlindungan bagi pekerja migran Indonesia di luar negeri, terutama bagi PRT. Namun di Indonesia, katanya, justru PRT belum mendapat perlindungan. “Jadi lahirnya UU ini akan menjadi contoh bagi negara lain bahwa di negerinya sendiri pun memang dilindungi,” katanya.
Gobel mengatakan, PRT bukan menjadi alat di dalam keluarga tempat PRT bekerja. “PRT adalah aset bagi terwujudnya kesejahteraan keluarga tempatnya bekerja,” katanya.
Karena itu, kata Charles Meikyansyah, Fraksi Partai Nasdem akan terus berjuang hingga RUU ini disahkan menjadi UU. “Percayalah, kami akan terus berjuang. Dalam rapat Bamus anggota DPR dari Nasdem meminta agar RUU ini disetujui. Dalam rapat paripurna kemarin pun anggota DPR dari Nasdem melakukan interupsi karena RUU ini masih belum diloloskan. Kami akan terus berjuang. Kami tidak main-main,” katanya.*
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Program Makan Bergizi Gratis Incar Pengusaha Kuliner Lokal, PPJI DIY: Baru Penawaran Sewa Dapur
- Ombudsman Sebut Pengaturan Pupuk Bersubsidi Perlu Payung Hukum
- Luhut Sebut Rencana Kenaikan PPN 12 Persen Awal 2025 Kemungkinan Ditunda
- 4 Keuntungan Memakai Rak Dapur Terbuka di Rumah
- Ribuan Orang Teken Petisi Tolak PPN 12 Persen
Advertisement
25 Orang di Bantul Bunuh Diri Selama 2024, Polres Imbau Warga untuk Saling Ingatkan
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Janur Resto Malyabhara Hotel Luncurkan Christmas Dinner Istimewa untuk Libur Akhir tahun
- Bank BPD DIY Pererat Silaturahmi dengan Purnabakti
- Okupansi Hotel DIY Libur Akhir Tahun, PHRI DIY Andalkan Rombongan Sekolah dan Perusahaan
- Resmi! Pemerintah Terbitkan Aturan Soal Formula Kenaikan UMP 2025
- Disperindag DIY Gelar Business Matching Gerakan Bangga Buatan Jogja di Galeria Mall
- Ekonom Nilai Tidak Ada Urgensinya PPN Naik 12 Persen Awal 2025
- Biaya MDR QRIS Gratis hingga Rp500 Ribu, BI DIY Berharap Penggunanya Meningkat
Advertisement
Advertisement