Advertisement
Greenback Melemah, Emas melonjak 30,40 dolar

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Harga emas menguat tajam pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), memperpanjang keuntungan untuk hari ketiga berturut-turut dan memperkuat cengkeramannya di atas level psikologis 2.000 dolar AS, karena greenback melemah setelah indeks harga produsen AS turun paling besar dalam hampir tiga tahun bulan lalu.
BACA JUGA: Harga Emas Hari Ini Naik
Advertisement
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni di Divisi Comex New York Exchange, melonjak 30,40 dolar AS atau 1,50 persen menjadi ditutup pada 2.055,30 dolar AS per ounce, setelah menyentuh level tertinggi sesi di 2.063,40 dolar AS, kurang 16 dolar AS dari tertinggi sepanjang masa 2.080 dolar AS pada Agustus 2020.
Emas berjangka bertambah 5,90 dolar AS atau 0,29 persen menjadi 2.024,90 dolar AS pada Rabu (12/4), setelah terangkat 15,20 dolar AS atau 0,76 persen menjadi 2.019,00 dolar AS pada Selasa (11/4), dan jatuh 22,60 dolar AS atau 1,12 persen menjadi 2.003,80 dolar AS pada Senin (10/4).
Dolar jatuh ke level terendah dua bulan terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada Kamis (13/4) setelah harga produsen AS secara tak terduga merosot pada Maret, meningkatkan ekspektasi bahwa Federal Reserve mendekati akhir dari siklus kenaikan suku bunganya.
Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan pada Kamis (13/4) bahwa indeks harga produsen (IHP) AS turun 0,5 persen pada Maret, lebih baik dari yang diperkirakan. Tingkat IHP tahunan turun menjadi 2,7 persen dari revisi 4,9 persen bulan sebelumnya.
Harga grosir AS mencatat penurunan terbesar dalam hampir tiga tahun, bersama dengan indeks harga konsumen yang lebih rendah dari perkiraan yang dirilis Rabu (12/4), menunjukkan bahwa inflasi AS turun. Inflasi yang lebih rendah memicu ekspektasi pasar bahwa Federal Reserve mungkin menunda kenaikan suku bunga pada pertemuan Mei, yang dianggap bullish untuk emas.
Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan Kamis (13/4) bahwa klaim awal AS untuk tunjangan pengangguran negara itu naik 11.000 ke penyesuaian musiman 239.000 untuk pekan yang berakhir 8 April, lebih lanjut mendukung emas.
"Ini bisa menjadi momen bagi emas (dalam dolar) untuk membuat rekor tertinggi," kata Ed Moya, analis platform perdagangan daring OANDA.
"Jika emas dapat reli di atas rekor saat ini, mungkin tidak akan banyak kesulitan untuk menargetkan level 2.100 dolar AS," katanya lagi.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Mei naik 46,70 sen atau 1,83 persen, menjadi ditutup pada 25,925 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli terangkat 38,00 dolar AS atau 3,70 persen, menjadi menetap pada 1.065,50 dolar AS per ounce.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Ini Upaya OJK DIY Tekan Gap Literasi dan Inklusi Keuangan yang Masih Lebar
- Setoran Dividen BUMN untuk APBN Dialihkan ke Danantara, Kementerian Keuangan Putar Otak
- Nilai Investasi Pabrik Kendaraan Listrik di Indonesia Tembus Rp15,1 Triliun
- Asosiasi E-Commerce Diajak untuk Mencegah Perdagangan Ilegal Satwa Liar
- Serapan Tenaga Kerja DIY Capai 34.950 Orang dalam Setahun
Advertisement
Advertisement

Amerika Serikat Keluarkan Peringatan Perjalanan untuk Warganya ke Indonesia, Hati-Hati Terorisme dan Bencana Alam
Advertisement
Berita Populer
- Wakil Menteri Koperasi Tuding IMF Jadi Penyebab Tumbangnya Koperasi Unit Desa
- Pertumbuhan Kredit dan Tabungan di Bank Syariah Melambat
- Harga Bahan Pangan Hari Ini Minggu 11 Mei 2025, Bawang Merah Rp39 Ribu hingga Cabai Rpp51 Ribu
- Libur Waisak 2025, KAI Commuter tambah 4 Perjalanan KRL Jogja Solo
- Libur Panjang Waisak, Asita DIY Sebut DIY dan Jawa Tengah Masih Jadi Favorit Wisatawan
- Ada Diskon Tambah Daya 50 Persen dari PLN, Cek Syaratnya
Advertisement