Advertisement
Pemerintah: Fintech Berperan Penting Usai Pandemi Covid-19
Ilustrasi fintech. - Freepik
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Layanan finansial teknologi (fintech) dinilai berperan penting dalam setiap kehidupan sosial setelah pandemi Covid-19 berakhir di Indonesia.
Staf Ahli Menteri Keuangan bidang Kebijakan Jasa Keuangan dan Pasar Modal, Arief Wibisono menilai bahwa untuk sektor publik, pemerintah kini sudah bekerja sama dengan sejumlah perusahaan fintech untuk menyalurkan program bantuan sosial non tunai.
Advertisement
"Seperti kartu prakerja dan bantuan sosial lainnya untuk UMKM," tuturnya di sela-sela acara Bisnis Indonesia Financial Award (BIFA) 2023 di Jakarta, seperti dikutip dari Antara, Jumat (25/8/2023).
Selain itu, kata Arief, penjualan obligasi pemerintah (SBN) secara online juga telah dilakukan melalui mitra fintech. Menurut Arief, jumlah investor ritel online juga tumbuh signifikan karena kerja sama yang dilakukan antara investor kecil dan mitra distribusi fintech.
Baca juga: Musyawarah Pengadaan Lahan Tambahan Tol Jogja-Bawen Ditarget Rampung September
"Upaya pemerintah dan industri keuangan untuk meningkatkan inklusi keuangan lewat fintech ini sangat penting, terutama menjangkau kelompok rentan yang masih terpinggirkan dari sistem keuangan," katanya.
Dia juga membeberkan bahwa perusahaan fintech telah banyak membantu dalam kehidupan sosial masyarakat selama covid-19 karena meminimalisir transaksi keuangan melalui kontak fisik.
"Bahkan, pada tahun 2021 lalu, 18 persen orang dewasa di negara berkembang membayar tagihan listrik langsung dari rekening mereka dan sepertiga dari mereka melakukan hal ini pertama kali sejak pandemi Covid-19," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Pemerintah Gandeng 100 Koperasi Besar untuk Bina Kopdes Merah Putih
- Nasabah Bersaldo Jumbo di DIY Bertambah
- Emas Pegadaian Melemah, UBS dan Galeri24 Kompak Turun
- Harga Bawang Merah Tembus Rp41.600 per Kg di Pasaran
- Tren Wisata DIY Naik, Akhir Tahun Diprediksi Lebih Ramai
- Aliran Modal Asing Minus Rp3,76 Triliun, Rupiah Menguat
Advertisement
Advertisement





