Advertisement
Bank Indonesia Gunakan AI untuk Pengawasan Transaksi
Ilustrasi online. (Freepik)
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Bank Indonesia sedang mengembangkan sistem pengawasan transaksi menggunakan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).
“Begitu masuk di supervisi [sistem pengawasan], AI sangat-sangat membantu, contohnya tadi saya mengungkit sebuah teknologi yang sekarang ini sedang kami coba kembangkan, yaitu Proactive Risk Management,” ujar Kepala Departemen Sistem Pembayaran Bank Indonesia (BI) Dicky Kartikoyono Kamis (29/2/2024).
Advertisement
Ia mengatakan bahwa pihaknya tidak dapat mengawasi real-time transaction maupun real-time fraud secara manual maupun menggunakan cara konvensional berdasarkan pelaporan seperti biasa.
BACA JUGA : BI DIY: Ekonomi Syariah Jadi Sumber Pertumbuhan Ekonomi Baru
Dia pun mengatakan bahwa menerapkan pendekatan teknologi dalam pengawasan ekosistem keuangan secara keseluruhan kini menjadi salah satu fokus kerja BI.
Selain untuk mengembangkan sistem pengawasan, Dicky menuturkan bahwa teknologi kecerdasan buatan juga akan digunakan dalam sistem pembayaran.
Menurutnya, data yang dikumpulkan dari sistem pembayaran melalui AI dapat diolah sebagai dasar untuk pengambilan keputusan dan pembuatan kebijakan oleh BI maupun Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
Ia menyatakan bahwa konsep implementasi kecerdasan buatan dalam pengumpulan data tersebut telah disusun dan rencananya akan disusun semacam AI generatif yang dapat memberikan bantuan analisis. “Nah itu semua sudah kami bangun, terutama kembali start-nya adalah untuk mengumpulkan data,” kata Dicky lagi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Harga Emas UBS dan Galeri24 Hari Ini Naik Signifikan
- Harga Emas Antam Turun Tipis ke Rp2,378 Juta per Gram
- Kebangkrutan di AS Melonjak, 557.376 Pengajuan di 2025
- Mendagri Ingatkan Kenaikan Pangan Agar Tak Ganggu MBG
- HUT ke-35, JNE Jogja Apresiasi Karyawan Purna Tugas
- Jaringan Lemah Dinilai Hambat Adopsi Ponsel 5G di Indonesia
- Rosan Optimistis Target Investasi Rp13 Ribu Triliun Tercapai
Advertisement
Advertisement





