Advertisement
BI DIY: Ekonomi Syariah Jadi Sumber Pertumbuhan Ekonomi Baru

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA— Bank Indonesia (BI) Perwakilan DIY menyebut ekonomi syariah kini telah menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru. Kepala Perwakilan BI DIY, Ibrahim mengatakan banyak negara yang telah fokus pada pengembangan ekonomi syariah dan pusat produk halal.
"Oleh karena itu pengembangan ekonomi dan keuangan syariah menjadi penting di Indonesia sehingga bisa menjadi pusat ekonomi dan keuangan syariah dunia," ucapnya dalam keterangan resminya, Kamis (29/02/2024).
Advertisement
Menurutnya BI memiliki berbagai program untuk mencapai tujuan tersebut. "Di antaranya implementasi model bisnis usaha pesantren dan usaha syariah, implementasi program keuangan/pembiayaan sosial syariah, serta pengembangan ekosistem halal value chain," lanjutnya.
Sekretaris Daerah (Sekda) DIY, Beny Suharsono menyampaikan ekonomi syariah diperkirakan tumbuh 4,7-5,5% dengan dukungan dari pembiayaan perbankan syariah yang diperkirakan tumbuh 10-12%. Optimisme ini juga didorong oleh sektor pembiayaan di perbankan syariah yang diperkirakan tumbuh doubel digit tahun ini. "Berbagai instansi dan elemen di DIY selama ini telah bergerak untuk mendukung pengembangan ekonomi dan keuangan syariah," ungkapnya.
Baca Juga
Gibran Ingin Kuatkan Ekonomi Islam Indonesia hingga Kancah Global
Sri Mulyani Ingin Geser Malaysia dalam Ekonomi Islam
DIY Jadi Prioritas Pengembangan Ekonomi Syariah
Dia menyebut dengan terbentuknya Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) yang telah ditetapkan melalui Keputusan Gubernur 19 Januari 2024 diharapkan bisa mempercepat, memperluas, dan memajukan pengembangan ekonomi dan keuangan syariah. Dalam rangka memperkuat ketahanan ekonomi nasional.
Asisten Deputi Ekonomi dan Keuangan Sekretariat Wakil Presiden, Ahmad Lutfie mengatakan berdasarkan State of Global Islamic Economy Report (SGIER) 2023 Indonesia telah menempati peringkat tiga besar dunia dalam perkembangan ekonomi halal.
Ke depan upaya yang perlu dilakukan adalah meningkatkan literasi ekonomi, dan keuangan syariah kepada masyarakat dan terus mendorong pengembangan industri produk halal, termasuk pariwisata muslim friendly.
"Diharapkan agar program yang telah disusun oleh KDEKS ke depan sejalan dengan target program secara nasional yang berfokus pada literasi ekonomi syariah dan industri produk halal. Dengan terbentuknya KDEKS DIY diharapkan daerah-daerah lain mengakselerasi terbentuknya KDEKS di wilayah masing-masing," paparnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Jakarta Fair 2025 Berakhir, Transaksi Sentuh Rp7,3 Triliun
- Airlangga Sebut Tarif Impor AS 32 Persen untuk Indonesia Masih Nego
- 404.192 Badan Usaha Terjerat Kredit Macet Ke Pinjol, Naik Tajam
- Bank Syariah Matahari Milik Muhammadiyah Incar BPRS di Jogja untuk Merger
- Akhir Libur Sekolah, Sejumlah Tol Jasa Marga Diskon 20 Persen hingga 13 Juli 2025, Ini Daftarnya
Advertisement
Hari Pertama MPLS di SMPN 1 Banguntapan Dimulai dengan Penyerahan Simbolis Siswa Baru
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Jakarta Fair 2025 Berakhir, Transaksi Sentuh Rp7,3 Triliun
- Suzuki Jogja Gelar Seremoni Penyerahan Perdana Fronx, Apresiasi Kepercayaan Pelanggan
- Jelajahi Kreativitas Lokal dengan Cangkang Laut, Astra Motor Yogyakarta Gelar City Rolling Bersama Honda Scoopy di Cilacap
- Harga Pangan Hari Ini, Cabai Naik Bawang Merah Turun
- Rayakan HUT ke-17, Qhomemart Hadirkan Promo Spektakuler dari Diskon hingga Gratis Ongkir se Jawa
- Buka Kuliah Umum PPTR, Wamen Ossy Tekankan Tata Kelola Agraria serta Tata Ruang yang Adil dan Berkelanjutan
- Menteri Nusron Ajak Alumni PMII Berperan dalam Mewujudkan Keadilan, Pemerataan dan Kesinambungan Ekonomi
Advertisement
Advertisement