Advertisement

Promo November

Tak Terpengaruh Konflik Iran-Israel Harga Minyak Dunia Turun

Ibad Durrohman
Selasa, 23 April 2024 - 10:07 WIB
Maya Herawati
Tak Terpengaruh Konflik Iran-Israel Harga Minyak Dunia Turun Ilustrasi perdagangan minyak mentah dunia / Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Harga minyak mentah dunia turun para sesi perdagangan Senin (23/4/2024). Turunnya harga minyak menepis kekhawatiran pengaruh konflik Iran-Israel terhadap komoditas vital dunia itu.

Kini para pedagang disebut fokus pada fundamental pasar, melihat sedikit risiko jangka pendek bahwa konflik Timur Tengah akan berdampak pada pasokan.

Advertisement

Mengutip Reuters, harga Minyak mentah berjangka Brent ditutup pada US$87,00 per barel, turun 29 sen, atau 0,33%. Sementara minyak mentah West Texas Intermediate AS berakhir turun 29 sen, atau 0,35%, menjadi US$82,85 per barel.

Pedagang melihat keseimbangan pasokan-permintaan yang semakin ketat dalam beberapa bulan mendatang, kata Phil Flynn dari Price Futures Group.

“Fundamental minyak kuat, ekspektasinya adalah pasar akan memperketat pasokan pada musim panas ini” kata Flynn. 

Ahli strategi UBS, Giovanni Staunovo, mengatakan premi risiko geopolitik cenderung tidak bertahan lama jika pasokan tidak benar-benar terganggu. Ia menambahkan bahwa kapasitas cadangan yang tinggi di beberapa negara penghasil minyak dapat mengompensasi gangguan pasokan.

BACA JUGA: Lowongan Pendaftaran CPNS dan PPPK: Ada 538 Formasi, Gunungkidul Segera Umumkan Tahapan Seleksi

Kenaikan harga minyak yang berlarut-larut bisa terjadi jika Selat Hormuz, arteri minyak terpenting di dunia, terganggu atau Arab Saudi terlibat langsung dalam konflik tersebut, kata Tamas Varga dari pialang minyak PVM.

Sedangkan melimpahnya pasokan beberapa jenis minyak mentah terbesar membatasi dampak konflik terhadap minyak berjangka, demikian temuan analisis Reuters.

Di sisi ekonomi, inflasi kembali menjadi fokus, dengan komentar dari pejabat Federal Reserve dan serangkaian data inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan memaksa pengurangan ekspektasi penurunan suku bunga pada pekan lalu.

“Kekhawatiran ekonomi kembali menjadi faktor bearish di pasar minyak mentah, dengan harga berada di bawah tekanan karena peningkatan besar dalam persediaan AS dan kebijakan The Fed yang hawkish yang menyebabkan dolar menguat,” kata Tina Teng, seorang analis pasar independen. Dolar yang kuat membuat minyak lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya. (Sumber: Bisnis.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Advertisement

alt

Jadwal Terbaru KRL Jogja-Solo Senin 25 November 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu, Lempuyangan dan Maguwo

Jogja
| Senin, 25 November 2024, 00:37 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement