Advertisement
Bakal Ada Solar Jenis Baru Berstandar Emisi Euro 4, Pertamina Siapkan Pasokan
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Uji coba bahan bakar minyak (BBM) diesel alias solar jenis baru dengan spesifikasi standar emisi Euro 4 dijadwalkan pada 17 Agustus 2024. PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) menyiapkan pasokannya.
Rencananya, Pertamina bakal memperkenalkan produk solar anyar ke pasar dengan uji coba di tiga stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Jakarta pada pertengahan bulan depan.
Advertisement
“Nanti kami support Patra Niaga yang untuk 17 Agustus itu, kalau tidak salah akan ditunjuk tiga SPBU dulu di Jakarta, kami ambil dari Kilang Balongan,” kata Direktur Utama KPI Taufik Aditiyawarman saat ditemui di Grha Pertamina, Jakarta, Rabu (17/7/2024).
Taufik menuturkan, perseroannya telah menyanggupi untuk memasok minimal 900.000 barel solar per bulan dengan standar Euro 4 ke PT Pertamina Patra Niaga untuk mendukung uji coba produk anyar tersebut.
“Kami tadi habis koordinasi pokoknya nanti siap low sulfur,” kata Taufik.
Seperti diberitakan sebelumnya, pemerintah bakal menguji coba produk BBM anyar dengan kandungan sulfur yang lebih rendah pada 17 Agustus 2024 mendatang.
BBM nantinya bakal dicampur dengan bauran bahan bakar nabati atau BBN untuk menekan konten sulfur ke level paling rendah dengan standar acuan saat ini setara Euro 4 atau kandungan sulfur 50 part per million (ppm).
“Kami cari bahan pencampur yang memang bisa mengurangi sulfur konten. Kalau sekarang kita kan masih 500 ppm-an, kalau standar Euro 5 kan sudah harus di bawah 50 ppm,” kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif saat ditemui di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (12/7/2024).
Kendati demikian, kata Arifin, kementeriannya masih menunggu penyelesaian dari proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan untuk meningkatkan kapasitas produksi bahan bakar rendah kandungan sulfur tersebut.
“Tapi kami kilang belum kelar sih yang di Balikpapan,” kata dia.
Standar Emisi Euro
Standar emisi Euro merupakan standar yang digunakan negara Eropa untuk mengetahui kualitas udara. Semakin tinggi standar Euro yang ditetapkan, maka akan semakin kecil batas kandungan gas karbon dioksida, nitrogen oksida, karbon monoksida, volatil hidrokarbon, dan partikel lain yang berdampak negatif pada manusia dan lingkungan.
Euro 4 memiliki kandungan nitrogen oksida, bagi kendaraan berbahan bakar bensin tidak melebihi 80 milligram per kilometer, 250 miligram per kilometer untuk mesin diesel, dan 25 milligram per kilometer untuk diesel particulate matter. Singkatnya, Euro 4 merupakan bahan bakar dengan kandungan sulfur nilai maksimal 50 ppm.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Pedagang Banyak yang Menolak Uang Tunai, Rupiah Seolah-olah Kehilangan Nilai
- Asosiasi Tekstil Usul Pemerintah Menunda Kenaikan PPN 12%
- Cek Harga Pangan Hari Ini, Selasa 15 Oktober, Harga Daging Ayam Naik
- Tak Bisa Bayar Pinjol, Anak Muda Berisiko Kena Depresi
- Pemerintahan Prabowo Diminta Bangun Industri LPG Bahan Baku Lokal
Advertisement
2 Korban Tewas, Tiga Lainnya Luka-luka Akibat Kecelakaan Melibatkan Tiga Truk di Sedayu Bantul
Advertisement
Komunitas Vespa di Jogja Memulai Perjalanan ke Sabang Demi Mendapatkan Biji Kopi Lokal Setiap Daerah
Advertisement
Berita Populer
- BI Tegaskan Pedagang Dilarang Menolak Uang Tunai, Banyak Toko Hanya Terima Nontunai
- Ekonom Dukung Keputusan BI Tahan Suku Bunga 6 Persen
- Indef: Makan Bergizi Gratis Sumbang Rp4.510 Triliun ke PDB pada 2025
- Sri Mulyani Kembali Jabat Meneku di Kabinet Prabowo, Investor Asing Sambut Positif
- Daop 6 Sebut Ruas Tol Jogja-YIA Akan Sejajar dengan Rel KA dari Rewulu - Sedayu
- Tanggapi Penurunan Kelas Menengah, BPS DIY Kaji Ulang Pergerakan Konsumsi Masyarakat
- Gelar Dinner Gathering, Novotel Suites Malioboro Perkenalkan Wedding Package Terbaru
Advertisement
Advertisement