Ini Pekerjaan Rumah Pariwisata DIY Menurut BI DIY
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Bank Indonesia (BI) Perwakilan DIY menyebut masih ada beberapa pekerjaan rumah sektor pariwisata di DIY yang harus diselesaikan bersama-sama.
Deputi Kepala Perwakilan BI DIY, Hermanto mengatakan pekerjaan rumah yang pertama adalah length of stay atau lama tinggal wisatawan yang belum di atas 2 malam. Menurutnya perlu ada destinasi yang bisa menahan wisatawan untuk tinggal lebih lama. Kabupaten Kulonprogo dan Gunungkidul menjadi salah satu pilihan.
Advertisement
Pekerjaan rumah kedua adalah meningkatkan belanja dari wisatawan. Perlu ada salah satu lokasi di DIY untuk di branding sehingga bisa menarik wisatawan berbasis kualitas. "Misalnya di Bali ada Ubud, kalau di Jogja mungkin di satu lokasi tertentu harus kuat branding-nya," ucapnya.
Dia menjelaskan Kementerian Pariwisata (Kemenpar) punya strategi 3A2P terdiri dari 3A yakni Akses, Atraksi, dan Amenitas. Serta 2P yakni Promosi dan Pelaku Pariwisata. Menurutnya untuk 3A DIY sudah bagus, sementara untuk 2P dibutuhkan orang-orang yang tidak hanya berkecimpung di dunia pariwisata, namun juga punya visi.
Selanjutnya mendorong masyarakat luar DIY untuk berkunjung ke event-event di Jogja. Ia menyebut, terkait event di DIY tidak kurang-kurang, pilihan tersedia banyak sekali. "Kalau bisa orang luar Jogja, kalau orang Jogja asli sudah banyak."
Pengetatan Anggaran
Pemerintah saat ini sedang melakukan pengetatan anggaran perjalanan dinas. Menurutnya ini menjadi tantangan, oleh karena itu kebijakan BI mulai tahun ini dan tahun depan sifatnya lebih longgar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
Ia menyebut pengetatan anggaran atau fiskal tidak hanya terjadi di Indonesia, namun semua negara. Kondisi ekonomi di 2024 dan 2025 secara global cukup menantang, termasuk dari sisi fiskal. "Poin pentingnya adalah setiap periode itu ada tantangannya, setiap waktu yang kita hadapi tidak mudah," tuturnya.
Sebelumnya, Wakil Sekretaris Perhimpunan Hotel Restoran Indonesia (PHRI) DIY, Wahyu Wikan Trispratiwi membenarkan jika pemangkasan anggaran perjalanan dinas pemerintah berdampak pada reservasi kamar dan Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE).
Dampak dari kebijakan tersebut mulai terasa, beberapa anggota PHRI DIY khususnya hotel bintang 4 lapor terjadi pembatalan kamar dan ruang meeting pada November dan Desember 2024 yang sudah dibooking pemerintah khususnya kementerian. "Rata-rata hotel bintang 4 yang fasilitas meetingnya banyak," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Luhut Sebut Rencana Kenaikan PPN 12 Persen Awal 2025 Kemungkinan Ditunda
- 4 Keuntungan Memakai Rak Dapur Terbuka di Rumah
- Ribuan Orang Teken Petisi Tolak PPN 12 Persen
- Harga Emas Antam Hari Ini 20 November Naik Signifikan, Rp1.498 Juta per Gram
- Garuda Indonesia Dukung Rencana Pemerintah Turunkan Harga Tiket Pesawat
Advertisement
Berikut Kantong-kantong Kemenangan Harda-Danang dan Kustini-Sukamto Berdasarkan Hasil Rekapitulasi Suara Pilkada Sleman 2024
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Garuda Indonesia Travel Festival (Gatf) 2024 di Jakarta Resmi Digelar, Hadirkan Ragam Pilihan Tiket Penerbangan Terjangkau
- Pakar Proyeksikan DIY Kembali Inflasi di November 2024, Ini Penyebabnya
- Rayakan HUT Ke-24, Epson Indonesia Gelar Donor Darah di Plaza Ambarrukmo
- Tok! Presiden Umumkan UMP 2025 Naik 6,5%
- UMP 2025 Naik 6,5%, Buruh Sebut Belum Cukup
- Turunkan Harga Minyakita hingga Setara HET, Pemkab Sleman Gelar Operasi Pasar
- Ini Pekerjaan Rumah Pariwisata DIY Menurut BI DIY
Advertisement
Advertisement