Advertisement

Harta 100 Juta Warga Miskin Digabung, Masih Kalah dengan Kekayaan 4 Orang Tersugih di Indonesia

Newswire
Kamis, 05 April 2018 - 15:05 WIB
Nugroho Nurcahyo
Harta 100 Juta Warga Miskin Digabung, Masih Kalah dengan Kekayaan 4 Orang Tersugih di Indonesia Managing Director Political Economy and Policy Studies, Anthony Budiawan (tengah) - Bisnis Indonesia/Nurul Hidayat

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA-Indonesia menjadi negara dengan ketimpangan sosial tertinggi di Asia dan nomor 6 di dunia.

"Ekonomi Indonesia saat ini sangat liberal di mana ada 4 orang terkaya di Indonesia memiliki kekayaan terbesar lebih besar dari kekayaan 100 juta penduduk kelompok miskin," kata Managing Director Political Economy and Policy Studies (PEPS), Anthony Budiawan dalam Seminar Nasional Ekonomi Pancasila di Era Jokowi di Gedung Perpustakaan Nasional, Jakarta, Kamis (5/4/2018).

Advertisement

Anthony memaparkan hal tersebut terjadi karena pendapatan penduduk Indonesia kurang dari Rp400.000/orang dan jumlah penduduk miskin di Indonesia cukup besar, yakni sebanyak 26,58 juta orang per September 2017.

Menurutnya, kondisi ekonomi Indonesia kini masih jauh dari harapan bahkan tertinggal dari Korea Selatan karena adanya ketimpangan ekonomi yang terjadi di tengah masyarakat.

Kepemilikan perusahaan di beberapa sektor industri, ujarnya, hanya dikuasai segelintir perusahaan-perusahaan besar dengan pangsa besar.

"Serupa monopoli. Seratus orang terkaya Indonesia mempunyai kekayaan hingga Rp1.375 triliun. Jadinya, pertumbuhan ekonomi hanya dinikmati kelompok kaya," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Suara.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Advertisement

alt

AJARAN AGAMA: Generasi Milenial Dinilai Penting Belajar Fikih

Bantul
| Rabu, 24 April 2024, 21:37 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement